Sinopsis Koinaka Episode 4 Part 1
Shota kembali ke rumah malam itu setelah pekerjaan melelahkan di rumah sakit. Ia masuk ke dalam rumahnya yang gelap dan menyalakan lampu. Ia belum mencurigai apapun. Ia duduk di kursi dan teringat bagaimana ia memberikan ayah Akari uang.
Akari berjalan pulang membawa 2 kaleng bir-nya. Ia berjalan lunglai di jalanan dan teringat bagaimana Kouhei bertanya padanya bagaimana ia dan Shota bertemu.
Akari teringat kenangannya, bagaimana ia bertemu dengan shota 1 tahun setelah ia menghilang. Ia teringat bagaimana Shota mengatakan kalau mereka bertemu di Toyama pada tahun kelulusan SMA. Lebih tepatnya mereka bertemu di tempat dimana Akari dan Aoi berjanji sebelumnya (bukan di lokasi ciuman ternyata).
Mengulang tahun sebelumnya, saat Akari menunggu, bukan Aoi yang muncul, melainkan Shota.
Akari yang tidak bersemangat sama sekali kembali ke rumahnya. Ia disambut oleh Erika yang sibuk menceritakan tentang kejadian tadi saat ia memberikan semur daging ke tetangga tapi tetangga malah mengatakan itu menjijikan, ia jadi kesal. Ia mengatakan kalau mereka memang tidak bisa menebak watak seseorang.
Tapi Akari terlalu banyak pikiran dan sedang tidak mood mendengarkan, ia hanya berlalu dan masuk ke kamarnya. Tapi langkahnya terhenti saat erika mengatakan 'kita tidak bisa mengetahui sifat seseorang'.
Karena tidak ada respon, Erika bingung, Akari...?
Akari berbalik dan mulai merespon sedikit tapi Erika tahu ada sesuatu yang terjadi dan ia bertanya.
Akari tersenyum dan mengatakan tidak ada apa-apa, ia mengatakan padahal semur daging Erika sangat enak.
Akari memberikan bir pada Erika dan masuk ke kamarnya, ia menutup pintu. Raut wajah Akari langsung berubah kembali, ia berfikir tentang semuanya, ia tahu tapi ia masih bingung, lebih tepatnya meragukan apa yang ada dalam pikirannya.
Shota di rumahnya baru selesai mandi. Ia mendekati meja kerjanya dan menyusun beberapa buku ke rak. Saat melihat jendela, ia merasa ada yang aneh. Gagang jendela ke atas, ia ragu, seingatnya ia membuatnya kebawah, ia menaikkan dan menurunkannya lagi. Tapi tampaknya ia tidak curiga.
Akari di kamarnya tidak bisa tidur. Ia memandang langit malam dengan banyak pikiran di kepalanya.
Koinaka ~Bestfriend in Love~ Episode 4
--Betrayal--
Aoi dan Rui baru pulang dari kencan mereka *bukan kencan sih
Keduanya tampak bahagia dan mereka akan berpisah. Rui mengatakan hari ini sangat menyenangkan, karena mereka sudah lama tidak keluar berdua. Aoi juga mengakuinya.
Rui tampak malu-malu sekaligus senang dan bertanya apakah Aoi akan mengajaknya lagi lain kali. Aoi hanya tersenyum dan mengatakan tentu saja.
Rui senang mendengarnya. Keduanya berpisah dengan senyuman di wajah. Aku rasa mereka bahagia hari itu.
Aoi kembali ke rumahnya. Tidak seperti biasa, rumahnya gelap, sepertinya Nanami dan Kouhei tidak ada di rumah.
Aoi masuk dan menyalakan lampu sambil berkata, tadaimaaaa
Begitu lampu menyala, ia shock melihat Kouhei ternyata ada di rumah, duduk memeluk lutut di kegelapan dan berkata, Okaerinasai masen. . .
Dari wajahnya kita sudah bisa melihat kalau Kohei sedang galau berat. Aoi yang masih shock bertanya, Ada apa?
Kouhei yang masih dalam posisi sama, tanpa memandang Aoi berkata, Aku merasa ada barangku yang telah dicuri.
Aoi dengan serius bertanya, Apa?
Kouhei menatap Aoi dan berkata, Hatiku.
Aoi kesal mendengarnya, HAAHHH????
Padahal ia sudah serius menyangka Kouhei di rampok ato bagaimana.
Kouhei langsung berdiri dan mendekati Aoi dengan agresif, Apa yang harus aku lakukan?! Sepertinya aku jatuh cinta pada Nanami!
Aoi malah sama sekali ga terkejut mendengarnya, dengan santai ia bertanya, Kau serius?
Kouhei menjawab dengan antusias, Ya, benar!
Aoi masih menganggap itu bercanda, Ya ampuuuunnn.
Kouhei kemudian mulai menjelaskan dengan antusias bagaimana perasaannya, Saat aku mandi aku tidak bisa berhenti membayangkannya!
Aoi jadi kesal, Kenapa kau bicara seperti itu?!
Tiba-tiba Kouhei berubah menjadi sopan, ia duduk dengan anggun disamping Aoi, soalnya kau akan menjadi calon kakak iparku.
Aoi masih tidak percaya dan meragukan, atau malah agak kesal, HAAHHH?
Kouhei masih tidak menyerah, Kanazawa Kouhei, Ini takdir yang mempertemukan aku dengan Nanami kembali, Aku menyadari kalau dia adalah cinta sejatiku.
Aoi makin bete, kenapa sih harus Nanami?
Kouhei kemudian menjadi yakin, Tapi sepertinya dia sangat peduli padaku. Kita bahkan tinggal di satu atap, Nanami!!
Kouhei bahkan berdiri dan mulai lebay, berteriak didepan kamar Nanami HAHAHHHAHAHHA. This guy is Funny!
Aoi kemudian berkata,Dia tidak menyukaimu dan jangan bicara seperti itu.
Kouhei kesal, Kau jahat sekali! Setidaknya berikan aku nasehat...!
Kouhei mendekati Aoi dan mulai memaksanya, Apa yang harus aku lakukan? Apa aku harus meyatakan perasaanku? Jika aku menyatakan perasaanku yang sebenarnya, mungkin hatinya akan goyah.
Aoi menjawab dengan yakin, Aku rasa itu tidak mungkin. Cobalah pikirkan perasaan Nanami.
Nasehat berakhir. Aoi pergi. Kouhei terdiam, perasaan Nanami?
Kouhei sadar dan berbalik, ia bahkan mulai memanggil Aoi dengan Onii-sama alias kakak ipar, Kakak ipar, kau mau kemana?
Aoi menghela nafas, aku mau mandi.
Kouhei langsung bersemangat, kakak ipar, aku akan menggosokkan punggungmu.
Ia berlari menuju kamar mandi, Aoi kesal dan mengatakan tidak mau tapi terlambat untuk mengunci pintu karena Kouhei udah keburu masuk, hehehehehe.
Hari itu Akari datang ke rumah sakit untuk mengajar. Dari kejauhan ia melihat Shota.
Akari menahan nafasnya, ia tidak tahu harus bicara apa jika Shota melihatnya duluan, ia msih tidak tenang dengan apa yang ia temukan di kamar Shota.
Akari menelan ludahnya dan merasa lega saat Shota ternyata tidak melihatnya.
Akari berjalan menuju kamar Kokone (Maaf sebelumnya, setelah aku cek lagi di asianwiki, ternyata nama pasien anak SMP itu bukan Kaoru, ternyata Kokone Yamasiro, mohon maaf atas kesalahan di episode sebelumnya T___T ). Akari mendengar percakapan ceria di dalam kamar, ia tidak pernah mendengar Kokone berbicara dengan nada yang begitu ceria. Rupanya Kokone ada tamu, seorang anak laki-laki, sepertinya teman sekelasnya.
Akari ragu-ragu untuk masuk, tapi anak laki-laki itu melihatnya dan ia permisi akan pulang. sebelumnya ia bertanya pada Kokone 'apakah Kokone bisa tahun ini'. Kokone mengiyakan.
setelah anak itu pergi, akari masuk dan dengan ceria bertanya, waaahh, siapa itu? pacarmu?
Kokone tidak bisa memandang Akari karena malu, ia dengan judes menjawab kalau itu hanya teman sekelasnya.
Akari kemudian menyadari Kokone memakai jepit rambut, wahh, itu lucu sekali, apa dia yang memberikannya?
Kokone makin salah tingkah, ia melepaskan jepitannya dan mengatakan kalau Akari berisik.
Akari tersenyum dan mulai mengambil bukunya, ia kemudian bertanya, eh, apa maksudnya tentang tahun ini?
Kokone berkata, festival kembang api.
Akari terkejut. Kokone mengatakan tahun lalu mereka pergu bersama dan mereka janji akan pergi lagi tahun ini, jika mereka belum punya pacar masing-masing.
Akari tentu saja langsung teringat kenangannya, tapi ia mencoba menyampingkan perasaannya, ia tersenyum, waaahhh, hebat ya.
Tapi Akari tetap saja kepikiran dan senyumannya menghilang.
Aoi ada di kantor, meminta Mariko untuk menggunakan papan kayu lama untuk renovasi rumah klien mereka. Karena di tiang kayu yang lama ada ukuran tinggi badan klien saat kecil.
Mariko menyetujui hal itu, Aoi senang mendengarnya.
Masih salam senyumannya, saat Isohara senpai memanggilnya dan bertanya apakah Aoi tertarik mengikuti kompetisi arsitektur untuk rookie. The 27th Rookie Architecture Design.
Aoi bertanya, apakah ini kompetisi?
Isohara mengatakan kalau Mirei juga akan ikut kompetisi. Ia bertanya pada Aoi, kenapa kau tidak menguji kemampuanmu?
Aoi berfikir dan kemudian memutuskan kalau ia akan mencobanya. Aoi kembali bekerja dengan penuh semangat hari itu.
Akari menyelesaikan tugas mengajarnya. Ia masih di rumah sakit, berjalan dengahn tidak bersemangat sama sekali. Ia masih memikirkan banyak hal.
Ia berpapasan dengan Shota, Akari melihatnya, ia tidak tahu harus memasang wajah bagaimana. Tapi saat Shota menyapanya, ia hanya bisa tersenyum.
Shota kemudian bertanya mengenai Kokone dan karena ia ada waktu ia mengajak Akari minum teh bersama. Tapi Akari menolak dengan alasan kalau ia masih ada pekerjaan paruh waktu.
Ia kemudian meninggalkan shota tanpa basa basi permisi atau apapun, Akari masih merasa tidak tenang.
Saat ia akan pergi, Shota bertanya, BTW, apa kemarin kau kerumahku? Soalnya seingatku aku membuka jendela saat pergi, tapi saat aku kembali jendelanya tertutup.
Akari menghentikan langkahnya, ia tidak menoleh, ia terdiam. Shota mendekatinya.
Akari mencoba mengatur ekspresi wajahnya agar terlihat biasa dan berbalik, tidak kok. Aku tidak kesana.
Akari memasang wajah biasa, mencoba menyembunyikan kegalauannya.
Shota tampak tidak curiga, tapi ia masih penasaran, apakah aku memang menguncinya ya?
Akari meminta maaf karena ia harus pergi. Akari memasang wajah senyumnya. Shota mengiyakan.
Akari berjalan meninggalkan Shota, saat ia berbalik, senyumannya langsung hilang. Ia kembali memasang wajah serius.
shota melihat kepergian Akari, sepertinya ia merasa ada yang aneh.
Shota sedang minum kopi di ruang istirahat *sebut saja begitu.
Ia meminumnya dengan gaya cool yang wow, membuat aku terpesona *AAAKKKKHHHHHHH
Kazuha datang dan membawa minumannya juga, ia menyapa Shota. Kemudian mereka membicarakan pasien bernama Takada-san. Kazuha mengatakan keadaannya sudah stabil. Shota bersyukur dan berharap Takada-san baik-baik saja.
Kazuha memandangi Shota dan ragu-ragu untuk bertanya, tapi akhinya ia memanggil nama Shota dan berniat bertanya tentang apa yang ia lihat semalam, tapi ia terdiam cukup lama, mencari kata-kata yang cocok untuk menanyakannya.
Shota bingung dan bertanya, kenapa?
Kazuha memutuskan bertanya dengan sopan, Siapa pria yang bersamamu di parkiran kemarin?
Shota diam saja. Ia membalikkan wajahnya. Kazuha terus bertanya, Kenapa kau meemberikan uang padanya?
Shota masih diam, ia menghabiskan kopinya dengan cepat dan membuang sampahnya, ia berniat pergi tanpa menjawab tapi Kazuha berdiri dan meninggikan suaranya, Apa kau sedang mengalami kesulitan?
Kazuha berfikir pria itu mengancam Shota. Shota dengan dingin berkata, Itu tidak ada hubungannya denganmu.
Shota meninggalkan Kazuha yang masih penasaran. Ia menghela nafas berat.
Kazuha belum menyerah, ia ke resepsionis dan bertanya tentang tamu yang meminta bertemu dengan dr. Aoi kemarin.
Resepsionis memberikan data pengunjung kemarin dan Kazuha melihatnya. Ia tertarik dengan marga Serizawa. Ia berfikir.
(BTW, resepsionisnya kayaknya Kawakami Juria deh, kenal kan?? Marina Shinagawa Itakiss 2)
Aoi dan teman sekantornya menghabiskan waktu dengan minum-minum dan makan di kantor. Mereka sedang merayakan kontrak yang mereka dapatkan, tentu saja dari klien pengantin baru itu. Mereka memuji design Mariko sementara Mariko berterima kasih pada Aoi karena bisa mendapatkan kontrak. semuanya cukup terkejut karena ternyata Aoi membantu banyak kali ini.
Para seniornya memuji, tentu saja Mirei juga, ternyata kau bisa berguna juga kapan-kapan.
Aoi tentu saja senang dipuji meski ia mengatakan 'tidak... bukan beituu'
Mariko kemudian mengeluarkan ponselnya dan memutar rekaman saat Aoi membujuk klien, ternyata Mariko merekamnya.
Aoi shock mendengarnya, pada senior yang tadi memujinya malah mengatakan kalau itu hal yang memalukan, bagaimana Aoi bisa berkata seperti itu dan bla bla bla, tentu saja mereka semua bercanda.
Aoi yang merasa malu mengambil ponsel dan mematikan rekamannya, ia beneran malu, ia bahkan akan menghapus rekamannya.
Mariko tentu saja tidak mau.
Tidak cukup itu, Mirei kemudian mencoba menggoda aoi juga, ia mengatakan Aoi mencoba menggoda Ruiko-san.
Aoi shock, bahkan Mirei punya foto kencan mereka semalam. Ia segera mengambil ponsel Mirei dan kesal, kenapa kau memotretnya!!!
Mirei menggoda Aoi, Aoi beneran dikerjai hari itu, ia kesal tapi tak bisa melawan juga.
seniornya yang pake kaca mata bertanya, sejak kapan kau balikan dengan ruiko?
Aoi mencoba membantah hal itu, kalau dia tidak balikan.
Isohara tidak percaya, ia menduga itu sebabnya akhir-akhir ini Aoi mengalami perkembangan dalam pekerjaannya, ia mengatakan kalau Aoi mudah sekali ditebak.
Aoi beneran kesal, ia mengatakan kalau ia tidak balikan sama sekali dan meminta mereka berhenti membully-nya.
Senior yang memakai kaca mata (Megane Senpai, aku akan memanggilnya begitu, karena aku ragu namanya) protes, kalau ujung-ujungnya kau mau balikan, harusnya tidak usah putus! Kau sama sekali tidak berkomitmen! dengar, sebagai seorang pria, saat kau memutuskan bersama seseorang, berjanjilah untuk menghabiskan waktu selamanya!
Mirei menegur, Ya ampun, perempuan tidak menyukai hal seperti itu.
Megane senpai terdiam, tapi ia terus bicara lagi, jika kau balikan lagi, itu ga akan berhasil, kalian akan putus lagi karena hal yang sama.
Aoi terdiam, sepertinya ia memikirkan hal itu baik baik.
Tapi Mariko mengatakan hal itu belum tentu terjadi, baik dan buruk, dia sudah tahu sifatnya, tapi ada juga orang yang tetap ingin bersama. Artinya ia sangat mencintainya. (*Apakah ini Kode???? 0_o
Mirei memuji pendapat Mariko. Aoi juga setuju dengan pendapat Mariko, ia tersenyum sambil mengangguk.
(aaakkk, takut banged ini kode, kode kalau Shota dan Akari akan bersama, tapi ga apa juga sih, AHHAHHHAHA, galau nihhh).
Malam harinya, Aoi pulang bersama Isohara senpai. ISohara mengintrogasi hubungan Aoi dan Ruiko. Aoi hanya tertawa.
Isohara mengatakan kalau ia pikir Ruiko gadis yang baik, cerdas, lucu dan cantik.
Aoi lagi-lagi tertawa dan setuju.
Isohara berkata, Seharusnya aku tidak memberitahukan ini padamu, tapi Ruiko pernah mengatakan sesuatu padaku saat kami minum bersama, 'aku menyesal putus dengan Aoi, betapa bodohnya'. Itu yang ia katakan. Yah, dia menyadari hal itu setelah berpisah denganmu. Aku rasa ada baiknya mempertimbangkan itu kembali.
Aoi terdiam. sepertinya sedikit banyak ia tahu, karena dari sikap Ruiko padanya. Ia mencoba tersenyum dan berfikir mengenai hal itu.
(kode lagiii,,, jangan-jangan )
Akari masih memikirkan banyak hal, ia tidak konsentrasi, ia bahkan kebanyakan memberi makan ikan dan menjatuhkan piring-piring. Erika melihatnya hanya tersenyum, sepertinya ia mengerti Akari banyak pikiran akhir-akhir ini, ia meminta akari jangan memikirkan piring yang jatuh dan menyuruhnya duduk.
Erika membereskan piring dan bertanya apa yang terjadi. apa kau pikir aku tidak sadar? memangnya sudah berapa lama kita berteman? tentu saja aku menyadarinya. Ceritakanlah, aku akan mendengarkannya.
Akari menceritakan semuanya pada Erika, Erika cukup terkejut, jadi bukan kebetulan kau bertemu dengan Shota? Tunggu dulu, jadi artinya, Aoi tidak pernah menolakmu?
Akari hanya terdiam. Erika mengatakan kalau semuanya hanya kesalahpahaman. Bukankah kau harus membicarakannya, soalnya aku tidak percaya Shota-kun mengambil pesanmu.
Akari ragu, aku tidak bisa. Bagaimana jika itu bukan salah paham? Bagaimana jika dia memang berniat mengambil pesan itu?
Erika memberikan ide, lalu bagaimana jika kau bertanya pada Aoi?
Akari terkejut, Heh?
Erika berkata, kau harus memastikan dia belum pernah membaca pesan itu. Jika dia sudah membacanya, artinya ini cuma salah paham.
Akari berfikir. Benar juga, ia seharusnya bertanya pada Aoi tentang surat itu, jika Aoi pernah membacanya, berarti Aoi mengabaikannya dan Shota tidak mengambil suratnya sejak awal. Ia akan melakukannya.
Aoi sedang di rumah, minum sambil berfikir, saat Kouhei datang membawa banyak sekali barang. Ia bingung dan bertanya, hei, kau mau apa?
Kouhei mengatakan ia akan mengajak Nanami pesta BBQ. Ah, kenapa kau juga ga ikut? Aneh jika kami hanya berdua.
Aoi bertanya, well, kenapa harus BBQ?
Kouhei menyungut, bukannya kau yang mengatakannya? Aku harus memperhatikan perasaan Nanami. Aku yakin dia lelah mencari pekerjaan. Aku ingin menghiburnya.
Aoi terkesan, Hoooo~
Nanami kembali ke rumah malam itu. Kouhei langsung bersemangat, melompat keluar dan berteriak, Nanami-chan! BBQ! BBQ!
Nanami yang kelelahan malas dan mengatakan ia tidak mau. Kouhei memaksa dengan memelas , ayolaaahhhh, pikirkan lagiii~
Nanami menghela nafas, pakai mobil?
Kouhei mengatakan mereka akan naik kereta.
Nanami makin malas, ah, Tidak. terlalu melelahkan.
Kouhei memelas lagi, tapi aku tidak punya SIM.
Nanami cukup kaget, payah sekali, harusnya kamu punya.
Kouhei langsung shock dan menggalau. Rencananya batal!
Aoi tertawa melihat keduanya dan kemudian menyampaikan idenya, Kenapa kita tidak mengajak Ruiko? Dia kan punya mobil.
Kouhei kembali bersemangat, Hebat, kakak ipar, boleh kah?
Nanami sih gak masalah mengajak Rui. Kouhei makin bersemangat dan mengusulkan mengajak Shota dan akari juga.
Kouhei kemudian sadar dan memukul jidatnya, Nanami menatapnya kesal 'baka'. Aoi sih santai aja, ide yang bagus, ajak saja.
Kouhei menolak, tidak, tidak, tidak.
Aoi bingung, kenapa?
Kouhei menatap Nanami, karena... yah...
Aoi kesal, Apa sih????
Kouhei perlahan mulai duduk disamping Nanami, semakin dekat dan Nanami semakin menggeser jauh, HAHHAHAHAHAHA.
Kouhei mengatakan, soalnya, bukankah berat bagimu melihat shota dan Akari bersama?
Aoi biasa saja, heh? Kenapa?
Kouhei agak ragu, karena... kau tahu... tentang Akari...
Nanami kesal mendengarkan Kouhei, Bukankah kau menyukainya? Kelihatan sekali.
Aoi terdiam, tapi kemudian ia tersenyum, seolah itu kenangan lama, Jujur saja, bertemu dengannya setelah sekian lama, aku jadi ingat bagaimana perasaanku padanya. Tapi aku mengakhirinya. Mari kita ajak semuanya, makin banyak makin menyenangkan.
aoi kemudian menawarkan mengambil bir. Nanami dan Kouhei menatap Aoi.
(Sukaaaaa, ya, sebuah drama ga harus mengejar cinta pertama, aku suka Aoi mencoba melupakan cintanya pada Akari).
Akari sedang belajar untuk ujiannya, tapi dia tidak bisa konsentrasi. Ponselnya berbunyi, ia mendapat telpon dari Kouhei yang mengajaknya pesta BBQ hari minggu ini. Akari mengatakan ia akan ikut. Tapi saat Kouhei memintanya mengajak shota, ia terdiam. Akari mengatakan kalau Shota mungkin sibuk, tapi ia akan memberitahukannya.
Setelah menutup ponselnya, Akari berfikir, sepertinya ia tidak akan mengajak Shota.
Hari minggu. Mobil Ruiko sudah diparkir didepan rumah Aoi. Mereka memasukkan barang-barang untuk pesta. Aoi minta maaf karena menghubunginya untuk mengantar mereka. Ruiko tentu saja sangat senang, ia mengatakan sudah lama ia tidak pesta BBQ. Aoi tersenyum, Ruiko memang suka sekali perjalanan di luar. Ruiko tersenyum.
Kouhei kemudian datang dengan banyak barang bawaan, ia membeli banyak sekali kembang api.
Akari kemudian datang dengan berlari keleahan. Ia datang sendiri. Ia mengatakan Shota tidak bisa ikut karena pekerjaannya. Kouhei kecewa. Akari menyembunyikan wajah bohongnya.
Mereka berlima berangkat ke lokasi BBQ. Aoi yang menyetir, ia duduk didepan dengan Ruiko. Kouhei dibelakang bersama Nanami dan Akari, ia sibuk mengoceh sedari tadi tentang ini dan itu, ribut sekaliiii!
Kouhei protes kenapa Akari tampak tidak bersemangat sama sekali. Aoi menebak kalau Akari pasti ingin shota ikut bersama mereka. Akari menjawab dengan gugup, aaaaa, iya.
Aoi tersenyum dan mengajak liburan lain kali, tentu saja shota harus ikut. Akari mengiyakan. Ruiko menatap Aoi yang tampak berbeda hari ini.
Kouhei ribut lagi, Sepertinya seru! ayo kita buat acara musim panas!
Mereka tiba di lokasi. Lokasi BBQ didekat laut, bukan pantai tapi banyak batu karangnya. Cantiiikkk!!! Apalagi villanya, WOW.
Ternyata itu Villa milik keluarga Ruiko, tentu saja mereka menyewa juga. Kouhei sudah sangat bersemangat.
Aoi dan Akari ada di belakang mereka. Akari tentu saja punya tujuan ikut dengan mereka. Ia memanggil Aoi dan ingin menanyakan sesuatu. Tapi Ruiko keburu memanggil mereka, tentu saja untuk bagi-bagi tugas BBQ.
Aoi mengiyakan, kemudian ia bertanya apa yang ingin Akari katakan. Tapi Akari mengatakan nanti saja. Aoi mengerti dan ia bergabung dengan yang lain.
Nanami dan Akari sedang mengurus bahan BBQ. Nanami kesal karena Kouhei terus mengiriminya pesan, laporan dari petugas pembeli bahan. Akari tertawa dan mengatakan kalau Kouhei benar-benar menyukai Nanami. Nanami mengatakan kalau ia tidak tertarik karena Kouhei tidak serius.
Akari berkata, masaaaa?
Nanami berkata, akari-chan, kau tahu juga kan? Kouhei itu mudah sekali jatuh cinta. Jadi aku cuekin saja dia.
Akari tersenyum, jadi bagaimana jika dia serius?
Nanami tertawa, Itu tidak akan pernah terjadi. Soalnya dia selalu menaggil aku..... KACAMATA TALI!!!
Nanami jadi kesal dengan hanya mengingat itu. Akari tertawa dan mengatakan kalau Nanami itu lucu. Tapi BBQ hari ini, Kouhei merencanakannya untuk Nanami.
Nanami masih tidak percaya, sungguh?
Akari berkata, Soalnya kau merasa lelah mencari pekerjaan. Akari tersenyum.
Nanami berfikir, oohhh, begitu.
Akari menggoda, sangat menyentuh kan?
Nanami menahan senyumannya, tapi, aku hanya menyukai orang yang melihatku saja. Itu adalah cinta idealku, Akari-chan dan kakakku.
Akari bertanya, kenapa?
Nanami tersenyum dan menggoda Akari, Karena kalian saling menyukai sejak kecil.
Akari dengan cepat membantah hal itu, aku tidak pernah berfikir seperti itu. Akari menujukkan wajah yakinnya. Nanami berkata, hmmmm, begitu. Tapi kakakku menyukaimu.
Akari terdiam. Keduanya menatap Aoi yang ada diluar, sedang menyalakan bara api untuk BBQ bersama Ruiko. akari menatap Aoi yang tersenyum bahagia.
Rui dan Aoi yang sibuk menyiapkan api untuk BBQ berbincang. Rui bertanya, Hari itu, kau bilang akan melupakan perasaanmu pada Akari, kan?
Aoi membenarkan, Lalu kenapa?
Rui berkata, mungkin kau pikir kau bisa melupakannya, tapi, saat kalian bersama, apakah kamu merasa ingin bersama lagi?
Rui menatap Akari yang ada di dalam villa. Aoi terdiam, ia menatap Akari juga dan dengan yakin ia berkata, Tidak.
Ruiko menatap Aoi, ia tersenyum kecil, aku sudah lama memikirkannya...
Aoi bingung, apa?
Ruiko tersenyum malu, sepertinya aku sunggguh-sungguh senang saat bersamamu.
Aoi menatap Ruiko. Belum sempat ia mengatakan komentarnya, Kouhei sudah kembali dann membuat suara berisik, Aku kembali!!!
Ruiko segera menemui Kouhei yang membeli bumbu.
Aoi menatap Ruiko dan tersenyum kecil.
Akhhhhhhhhhhhhhhhh!!!!
Bersambung ke Part 2
0 komentar:
Posting Komentar