Sinopsis Koinaka Episode 1 Part 2
Hari berikutnya hubungan keduanya memburuk. Mereka bahkan bertemu di loker sepatu tapi hanya saling tatap dan tidak saling menyapa.
Apalagi Akari yang menghindari kontak mata dengan Aoi.
Kecanggungan keduanya dilihat oleh Shota.
Shota dan Kouhei saling bertukar pesan saat Aoi dan Akari bertengkar. Shota bertanya apa yang terjadi pada Aoi dan Akari. Kouhei mengatakan sejak liburan musim panas keduanya memang terlihat aneh. Mungkin hanya pertengkaran biasa. Kouhei menyuruh Shota membiarkan mereka.
Akari dan Aoi masih bertengkar, mereka berpapasan seolah-olah saling tidak mengenal, tidak saling menyapa.
Shota merasa khawatir, sudah seminggu keduanya tidak sapaan. Bahkan saat ada kelas tambahan Aoi tidak datang. Kouhei juga mengatakan Akari tidak bersemangat akhir-akhir ini.
Aoi dikamarnya melihat gambar denah rumah yang dibuat Akari. Ia berfikir.
Sedangkan Akari tampak di luar rumah Aoi, menatap ke lantai dua, kamar Aoi.
Kouhei dan Shota khawatir sepertinya pertengkaran mereka cukup parah.
Poster festifal kembang api. Akari menatapnya. Aoi juga menatap poster yang sama di lain tempat.
Shota melihat hal itu. HP nya bergetar dan melihat pesan Kouhei yang mengatakan ia di Okinawa sedang liburan bersama keluarganya, jadi ia tidak bisa membantu mendamaikan mereka.
Akari di rumahnya malam itu, melihat ayahnya menelpon seseorang sambil minta maaf berkali-kali, meminta orang itu menunggu sedikit lagi.
Aoi ada di kolam renang merenung. Shota datang dan mengangetkan Aoi, kenapa kau kesini?
Shota tanpa bicara apapun langsung mendorong Aoi dan Aoi jatuh ke kolam renang. Aoi kesal sekali, apa yang kau lakukan?!
Shota menatapnya, kelihatannya kau baik-baik saja.
Aoi bingung, Hah?
Shota berkata sesuatu yang membuat Aoi berfikir keras, tapi aku ga yakin dia bilang apa, sepertinya Shota mengatakan sesuatu seperti ga ada gunanya ia khawatir. Kau yang paling tahu bagaimana dirinya, kenapa kau tidak mencobanya? PK.
Aoi terdiam, ia berjalan mendekati Shota dan mengulurkan tangannya.
Shota tidak tertipu, kau ingin melakukan itu bukan? Pura-pura minta bantuan kemudian kau akan menarikku masuk ke kolam renang.
Aoi mengatakan ia tidak akan melakukan itu, ia meminta Shota membantunya.
Shota kemudian berdiri dan mengulurkan tangan untuk membantu Aoi naik, tapi Aoi ternyata malah menariknya sehingga Shota masuk ke kolam renang.
Shota kesal sekali ia sudah dibohongi. Keduanya main siram-siraman air dan main saling menenggelamkan, sambil tertawa.
-I neeee~ seishun wa~
Ting Tong~
Bel rumah Akari berbunyi. Akari terdiam melihat siapa yang datang, ada apa?
Tentu saja yang datang adalah Aoi. Aoi mengatakan ia ingin bicara pada Akari. sebentar saja.
Aoi dan Akari keluar. Akari bertanya, apa yang ingin kau katakan?
Aoi berkata ano sa....
Akari : Hm?
Aoi : Manga baru ONE PIECE sepertinya akan terbit besok.
Akari menatap Aoi dengan heran, kau hanya ingin mengatakan itu?
Aoi kesal pada dirinya sendiri, ia menggaruk kepalanya.
Tiba-tiba Akari mencium bau pangsit.
Aoi mulai membicarakan pangsit yang dicelupkan ke telur mentah rasanya enak.
Aoi lagi-lagi membicarakan hal yang tidak perlu dan membuatnya kesal sendiri. Tapi tanggapan Akari berbeda, ia mengatakan kalau ia juga menyukai hal itu. Dan tiba-tiba keduanya mulai membicarakan pangsit telur mentah sambil tertawa. LOL.
Tapi hanya sebentar, kemudian mereka terdiam, setidaknya gegara pangsit Aoi sudah duduk disamping Akari sekarang.
Akari diam saja. Aoi kemudian membungkuk sambil duduk, MAAF!
Akari menghela nafas dan berkata, jadi, besok aku sudah bisa membacanya?
Aoi heran, heh?
Akari sebal, ONE PIECE. Bukannya kau mau membelinya?
Aoi lega, ah, iyaaa.
Akari tersenyum. Oke. Aku maafkan.
Akari semakin jauh, Aoi akan kehilangan kesempatan saat ia berdiri dan mengejar Akari, Hanabi, ayo pergi bersama.
Akari berbalik, dengan siapa?
Aoi menjawab Aku dan kau.
Akari bingung, berdua?
Aoi meyakinkan, Kita berdua.
Akari diam saja. Aoi sampai pada batasnya, kau mau pergi atau tidak?
Akari bertanya, kenapa aku harus pergi?
Aoi terdiam, ia kecewa. Tapi kemudian Akari mengatakan ia akan pergi.
Aoi terkejut. Akari tersenyum dan mengatakan lagi pula pergi sendirian terlalu sunyi, jadi ia akan pergi bersama Aoi.
Aoi senang mendengarnya keduanya tersenyum.
Akari mengatakan ia harap cuaca besok cerah.
Aoi membenarkan. Akari kemudian meninggalkan Aoi dengan senyuman di wajahnya.
Happy Boy!
Dan aku baru nyadar ternyata Aoi nyanyiin lagu YUI yang CHE.R.RY. LOL. Sumpah nadanya beda banged, gegara ada lirik Cherry nya aku cek lagunya ternyata bener, HAHAHHHAHAHAHA.
Shota sedang dalam perjalan pulang saat melihat Akari di depan estalase toko yukata. Ia menyapa dan bertanya apakah Akari akan membeli Yukata. Akari membantah kenapa juga ia harus memakai yukata.
Akari mengatakan ia tidak cocok memakai yukata, saat kecil Aoi pernah mengatakannya kalau ia terlihat jelek dengan yukata. Akari terlihat sedih.
Shota mengatakan kalau kelihatannya Akari cocok memakai yukata.
Akari terkejut dan menatap Shota. Shota bertanya, kau tidak ingin masuk dan mencobanya?
Akari mencoba memakai hiasan rambut untuk yukata, ia terlihat cantik dan tersenyum sendiri melihat dirinya.
Pegawai toko bertanya apakah Akari mau ia mengambilkan foto. Akari senang sekali dan memberikan ponselnya.
Akari berpose dan mengambil foto. Shota melihatnya dan terpesona.
Pegawai mengatakan hiasan itu cocok untuk Akari, ia juga bertanya pada Shota, Shota tidak mendengarkan karena terlalu terpesona pada Akari. Shota membenarkan.
Akari tertawa, karena kelihatannya Shota menjawab tidak sungguh-sungguh.
Keduanya bercanda saat Nanami, adik Aoi lewat. Nanami melihat keduanya.
Sementara itu Aoi akhirnya mendapatkan manga terbaru One Piece dimana kalau ia terlambat selangkah saja, maka manganya sudah sold out, HAHAHAHAH.
Kasian adek itu.
Akari pulang ke rumah setelah memilih hiasannya. Ia pulang dengan tersenyum manis, Tapi kemudian di depan rumahnya ia berhenti dan terlihat shock, ia menjatuhkan belanjaannya.
Tanpa tahu apa-apa, Aoi mengirim pesan cover manga terbaru one piece pada Akari. Saat pintu kamarnya terbuka, ia sangat senang tapi kecewa saat melihat Nanami yang masuk. Nanami ingin baca manga one piece tapi Aoi merebutnya, tidak sebelum Akari membacanya.
Ia bahkan mengusir Nanami. Nanami kecewa dan keluar, tapi kemudian ia masuk lagi, Ah, Akari-chan sudah punya pacar ya?
Aoi heran, HAH?
Nanami mengatakan ia melihat Akari kencan dengan seorang pria.
Aoi sama sekali tidak percaya, dan menyuruh Nanami keluar, bahkan tidak membiarkan Nanami bicara lebih jauh, ia mengatakan Nanami hanya salah paham saja.
sementara itu di rumah Akari ada orang-orang menyeramkan, sepertinya ayah Akari punya banyak hutang.
Para preman itu bahkan memukuli ayah Akari dan tidak mendengarkan meski ayah Akari memohon. Akari ketakutan, ia diam di tangga dan menangis. Ia keluar saat mendengar ada benda pecah, seseorang melempar foto almarhum ibunya.
Ayah Akari meminta Akari jangan khawatir dan menyuruhnya ke rumah Aoi. Tapi Akari menolak. Ayahnya memaksanya untuk menginap di rumah Aoi malam ini. Akarii mengerti.
Aoi ga tahan lagi karena ga menerima balasan SMS dari Akari. Ia akhirnya membawa manga one piece-nya dan mengayuh sepeda menuju rumah Akari, tanpa tahu apa-apa.
Akari berlari keluar rumahnya dan dengan cepat melewati bengkel keluarganya. Ia mendengarkan hempasan benda-benda didalam rumahnya, ia menangis. Ia menghentikan langkahnya saat melihat seseorang. Shota ada didepan rumahnya.
Shota datang karena Akari meninggalkan sesuatu di toko tadi. Ia kemudian melihat Akari yang tidak memakai sendal dan juga wajah Akari yang berubah dan bertanya, kau tidak apa-apa?
Lalu terdengar suara lagi dari dalam rumah. Akari panik. Ia mengatakan, Ayah....
Shota terkejut.
Aoi datang di waktu yang tidak tepat. Ia menghentikan sepedanya saat melihat Shota memeluk Akari. Ia terkejut.
Aoi kehilangan semangatnya, ia berbalik dan mengayuh sepedanya menjauh.
Akari kemudian menyadari kalau ia dalam pelukan Shota, ia melepaskan pelukan Shota dan minta maaf. Ia berteima kasih karena Shota menemukan ponselnya.
Akari menatap khawatir ke arah rumahnya. Shota menatap kahwatir ke arah Akari.
Aoi pulang dengan banyak pikiran di kepalanya malam itu. Ia melewati jembatan yang biasa ia lalui dan masuk ke dalam kamarnya. Ia berdiri dan menatap langit-langit.
Shota masih diluar malam itu. Ia mengkhawatirkan Akari dan menatap sebuah jendela tak bercahaya malam itu. Awalnya aku fikir itu jendela kamar Akari, tapi sepertinya itu jendela kamar Aoi. Sepertinya Shota ingin mengatakan masalah Akari pada Aoi, tapi kemudian ia mengurungkan niatnya dan pergi.
Keesokan harinya, Aoi mengajak Shota bicara. AAAKHHHHH< frustasi, ga ngerti mereka ngomong apa.
Akari terlihat membuang sampah di tempat pengumpulan sampah dan menemukan manga One Piece terbaru. Ia berfikir.
Kouhei akhirnya terlihat lagi setelah pulang liburan. Ia dan Aoi makan ramen d tempat biasa. Ia iri pada Aoi yang akan pergi melihat kembang api bersama Akari. Ia bertanya-tanya apakah ia harus mengajak gadis lain untuk pergi juga. Ia bertanya dan penasaran apakah Akari akan memakai yukata atau tidak.
Aoi menyuruh Kouhei berhenti bicara dan makan ramennya.
Akari menatap manga one piece yang ia temukan. Jelas-jelas itu terbitan terbaru. Ia kemudian memutuskan bertemu Aoi. Tapi ayahnya memanggilnya.
Ekspresi ayahnya seperti ingin mengatakan sesuatu yang penting. Akari mulai merasa tidak enak dan bertanya ada apa?
Ayahnya meminta maaf.
Hanabi.
Akari menunggu kedatangan Aoi. Ia mengenakan yukata pink dan jepitan rambut yang ia beli bersama Shota.
Akari terlihat tidak bahagia sama sekali.
Seseorang datang mendekat dan menepuk pundaknya. Akari menoleh dan terkejut, bukan Aoi tapi Shota.
Akari bertanya, kenapa? Dimana Aoi?
Shota menghela nafas dan mengatakan Aoi memintanya untuk datang menggantikannya.
Akari terkejut, ia menunduk dan mengangguk.
Aoi sendiri menghabiskan waktunya berjalan di pinggir sungai.
Akari dan Shota berjalan menuju tempat festival kembang api. Akari kelihatan tidak bersemangat. Sepanjang jalan ia hanya merenung dan akhirnya menghentikan langkahnya. Ia minta maaf pada Shota, sepertinya ia tidak bisa pergi.
Shota bertanya, kau ingin menemui Aoi?
Akari mengangguk. Ia minta maaf dan berbalik berlari.
Tapi tiba-tiba tangannya di tarik oleh Shota yang menghentikannya, Akari terkejut.
Shota menunjukkan wajah 'jangan pergi' pada Akari. Tapi Akari meminta maaf lagi dan melepaskan tangannya. Ia berlari menuju Aoi dan meninggalkan Shota sendirian.
Kembang api meletus diudara dengan indahnya.
Akari berlari menyusuri jalanan yang ramai berlawanan arah. Shota sendirian di tengah keramaian, dan Aoi tampak duduk sendirian di tepi sungai yang sepi, menatap kembang api.
Aoi tersenyum sedih menatap kembang api di udara. Kemudian ia mendengar suara nafas ngos-ngosan dan langkah kaki.
Aoi terkejut melihat Akari ada disana, kenapa?
Akari tersenyum dan mengatakan karena ia ingin melihatnya bersama Aoi. Hanabi.
Aoi tersenyum dan berkomentar, seperti biasa, yukata tidak cocok denganmu.
Akari kesal, berisik!
Ia memukul Aoi dengan tasnya.
Akari duduk disamping Aoi membuat Aoi gugup.
Akari menatap langit malam dengan hiasan kembang api dan memujinya, waaahhh kirei~
Aoi tersenyum. Akari berkata, ne, Aoi. Aoi dimasa sepan, aku penasaran kau akan seperti apa saat dewasa nanti.
Aoi terawa kecil, seperti apa, aku bahkan tidak yakin.
Akari tertawa, benar juga ya? BAhkan jika kau dewasa, Aoi tetaplah Aoi.
Aoi menatap Akari, kenapa tiba-tiba?
Akari diam. Ia menghela nafas dan tersenyum. Mulai sekarang, bahkan jika kau gagal berapa kalipun, aku akan tetap memberimu semangat. Selamanya.
Aoi bingung, ia menatap Akari. Akari terus bergumamam, zuuuttooo~
Aoi kemudian berkata, Well, jadi mulai besok teruslah tersenyum, kita belajar bahasa inggris bersama-sama lagi, dan pergi bersama ke Universitas Toyama (aku ga yakin sama terjemahan ini, gomen ne~).
Akari menatap Aoi dan hampir menangis, ia menunduk.
Akari mengumpulkan keberaniannya dan berkata, Ano ne, Atashi...
Aoi menatap Akari, Akari menatap Aoi dan kehilangan kata-katanya. Aoi bingung dan memerengkan kepalanya memberi isyarat untuk melanjutkan kata-katanya.
Tapi Akari tersenyum dan mengubah topik pembicaraan, ia mengatakan yukata memang tidak cocok untuknya.
Akari menatap langit dipenuhi kembang api. Aoi kemudian menatap kearahnya dan berkata, Sonna koto......
Akari memotong pembicaraan dengan memberikan sebuah ciuman yang membuat Aoi kaget.
Aoi terdiam dan tidak bisa berkedip atau berkata apa-apa, bahkan saat Akari bangkit berdiri.
Akari melangkah meninggalkan Aoi yang masih shock. Akari menatap Aoi dan dengan senyumannya ia berkata, Bye Bye, Aoi.
Akari tersenyum dalam tangisnya dan meninggalkan Aoi yang masih terdiam.
"Saat itu, makna dibalik senyumannya yang ia sembunyikan, kenapa aku tidak bisa mengetahuinya? Kenapa aku tidak berlari menahannya?"
Hari itu Aoi masuk sekolah seperti biasanya. Ia bahkan tidak tahu kenapa orang-orang menyapa dan memandanginya. Begitu tiba di kelas, Kouhei langsung menyapanya. Aoi bingung dengan wajah aneh teman-temannya, ia bertanya kenapa?
Kouhei bertanya, Kau belum mendengarnya?
Aoi makin bingung, Hah?
Tas Aoi terjatuh. Ia terkejut dan langsung berlari keluar kelas, keluar sekolah sekuat tenaganya.
Shota yang baru tiba heran melihat Aoi dan masuk ke kelas. Ia bertanya ada apa pada Kouhei.
Kouhei mengatakan kalau Akari menghilang.
Shota terkejut.
Kouhei menceritakan kalau ayah Akari bangkrut dan meminjam uang dari rentenir. Sepertinya ia dan ayahnya kabur.
Aoi berlari sekuat tenaga menuju rumah Akari sedangkan Shota masih didalam kelas. Saat ia akan pergi, ia melihat sesuatu di laci Aoi, manga one piece dan sebuah catatan didalamnya. Ia mengambilnya dan karena sudah dipanggil guru untuk ikut upacara, ia memasukkannya kedalam tas.
Aoi tiba di rumah Akari. Rumahnya berantakan. Akari dan ayahnya tidak banyak membawa barang, hanya yang penting karena barang di rumahnya masih terlihat utuh meski acak-acakan.
Aoi mencoba menggunakan telpon rumah Akari yang ternyata bahkan tidak bisa digunakan lagi.
Aoi cukup shock dengan hal itu.
Shota ada di atap gedung sekolah dengan manga one piece dan pesan dari Akari ditangannya.
Ia terlihat tidak suka dengan pesan itu dan menggenggamnya dengan kesal.
Aoi kembali ke rumahnya. Ibunya baru mendapat kabar dan dengan melihat ekspresi Aoi ibunya tahu kalau Aoi sudah tahu kabar menghilangnya Akari.
Aoi masuk ke dalam kamarnya dan melihat Akari disana membaca manga. Hanya bayangannya. Ia terjatuh berlutut.
"Aku terlalu percaya di penghujung musim itu. Terlalu tiba-tiba. Terlalu sepihak."
Aoi berjalan menemui Shota malam itu.
Ia masuk ke tempat mereka akan bertemu, wow, apakah itu restoran mewah? Aoi kagum.
Rupanya Shota sudah menunggu disana dan langsung memanggilnya.
Aoi kagum pada Shota, ia bertanya apakah Shota selalu mengunjungi tempat seperti ini. Shota tersenyum dan mengatakan tidak sering juga.
Aoi bertanya apa pekerjaan Shota. Shota mengatakan ia baru lulus sekolah kedokteran tahun lalu dan sekarang ia seorang residen di Rumah sakit Universitasnya.
(wah, junior Naoki donk, HAHAHHAHAHAH).
Aoi kagum karena Shota akan menjadi seorang dokter.
Shota merendah, tidak juga.
Aoi kemudian bertanya, jadi, apa yang ingin kau bicarakan?
Shota berkata, ada orang yang ingin bertemu denganmu / Orang yang ingin kau temui (aku bingung yang mana, HAHAHHA).
Aoi bingung, Orang yang ingin bertemu aku?
Shota membenarkan.
Shota melihat keluar dan mengatakan, ah, dia datang.
Seseorang datang. Aoi terkejut dan berdiri. Orang itu adalah Akari. Akari juga tampak terkejut, Aoi.
Akari mendekati Aoi dan masih shock, Kenapa?
Shota berdiri, aku minta maaf, diam-diam merencanakan ini. Aku ingin mengejutkan kalian berdua.
Aoi bertanya, apa maksudmu?
Shota berkata, ada yang ingin aku katakan padamu.
Aoi bingung, he?
Shota menatap Akari, Akari menatap Shota.
Shota berkata, kami berdua.
Aoi makin bingung, HEH?
Shota tersenyum. Ia mendekati Akari dan berkata, kami berdua berpacaran.
Aoi terkejut. Saking terkejutnya ia tidak tahu harus berkata apa. Ia terlihat tidak bisa mengatur ekspresinya antara kaget, menganggap Shota bercanda dan kesal.
-END-
Komentar :
what The?????? Shota!!!!
Aduh, awalnya aku menyukai Shota, aku berharap tidak ada antagonis yang menyakitkan dalam drama ini, aku senang melihat persahabatan Shota dan Aoi sejak awal tapi makin kesini aku mulai merasa kalau Shota orang yang menyebalkan.
Menyembunyikan catatan itu adalah kejahatan pertamanya. Oke, aku oke oke aja dengan dia yang tidak mengatakan masalah Akari pada Aoi, mungkin dia tidak mau mengambil jalan duluan membicarakan masalah orang lain pada Aoi, tapi menyembunyikan catatan itu adalah kejahatannya. Kenapa dia harus mengambi barang yang seharusnya milik orang lain???
Well, karena cinta, yeah, katakanlah begitu.
Kenapa Shota begitu marah saat membacanya? Why?
Aku punya beberapa kemungkinan nih, Akari memberi tahu kemana dia akan pergi tapi dibaca sama Ahota dan Shota marah karena hanya Aoi yang diberi tahu. Tapi akhirnya dia tidak pernah menceritakan itu kepada Aoi, dan dia sendiri yang menemui Akari di tempat itu makanya mereka berhubungan sampai sekarang.
Kedua, dia bohong pada Akari, kalau Aoi membaca itu tapi tidak mencarinya, makanya Akari agak marah.
Ketiga, Itu hanya note selamat tinggal biasa atau dalam artian Akari mengaku mencintai Aoi.
Nah, masalahnya kenapa Shota dan Akari pacaran? Mungkin sama seperti opsi pertama, kedua, Ahota bohong hanya untuk menggoda Aoi, tapi kayaknya ga mungkin, aura jahatnya udah kelihatan gitu.
Aku mengerti kenapa rating Koinaka cukup rendah, karena ceritanya seperti yang terlihat biasa saja. aku merasakan kurangnya konflik, itu membuat dorama ini agak membosankan, tapi dibagian akhinya sudah mulai menarik.
Entah kenapa dorama ini ceritanya lebih cocok dijadikan movie, HAHAHHAHAHAH. Well, pada dasarnya ini cerita shoujo manga sih. Aku menyukai persahabatan Akari dan Aoi. Tapi entah kenapa ada yang kurang. Apakah karena masalah akting? Aku merasa oke dengan akting Fukushi Sota tapi memang akting Tsubasa kurang mengena bagi aku. Makanya chemistry Tsubasa dan Fukushi nggak dapet di episode 1 ini.
Tapi akting Nomura Shuhei bagus banged, aku suka aktingnya, antara jahat dan baik, I love it!!! Ga sabar buat nonton movie Chihayafuru-nya nanti, KYAAAAAAAA!!! Taichi~
Aku kurang mendapatkan inti cerita episode 1 ini, mungkin karena aku nonton tanpa sub, jadi masih belum paham pada kata-kata sulitnya. Tapi menurutku pengembangan karakternya kurang di episode pertama ini. Kalau mereka ingin membuat Aoi sebagai perenang, harusnya lebih diperlihatkan lagi. Tapi sejak awal lebih banyak adegan diluarnya yak? Mungkin penulis ingin membuat cerita ringan remaja untuk drama ini. It;s okay, tapi aku harap episode selanjutnya lebih menarik. Jangan hanya fokus pada masalah cinta saja. Aku akan membencinya kalau fokus hanya masalah cinta kejar sana kejar sini tolak sana meski suka jatuh ketangan ini dan bla bla bla, ANDWEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE!!!!!
Yang aku nantikan adalah kisah cinta Kouhei dan adik Aoi, Nanami. Katanya sih ada kisah cinta mereka, KYAAAAA!!! Aku suka kish cinta seperti ini, HAHAHAHAHAHA. Nah nanti Yua shinkawa bakalan jadi teman Shota di rumah sakit, katanya sih bakalan ada love line mereka, jadi aku juga ga sabar menantikannya.
Yapz, judulnya aja Koinaka, tentunya fokus pada masalah cinta ya? HAHAHHAHAHAHA, baru nyadar, tapi aku harap dibuat lebih menarik lagi.
Tapi aku suka Fukushi membawakan karakter Aoi, meski Aoi ini menyebalkan juga, lamban banged!!!!
Tapi mungkin karena ini karakter sehari-hari kali ya. Dan lagi, mereka yang berusia kira-kira 15+7 = 22 tahun ini masih kelihatah kayak anak SMA, HAHAHAHAHHA, jadi kesan dewasanya kurang dapet. Apalagi Tsubasa, mungkin karena gaya rambutnya sama yak?
Tsubasa ini setau aku ga pernah berambut panjang yak, hmmmmmm
Oia, kemarin aku nonton VS Arashi dimana bintang tamunya Koinaka team, padahal aku berharap Nomura ikutan, sayangnya malah pemeran Kouhei yang ikut. Lucu juga, aku suka episode itu. Diam-diam, Fukushi atletik juga yak, suka banged pas dia manjat dinding, kakkoiii~
Dia udah 3 kali datang ke VS Arashi, tapi aku cuma nonton 2, yang Koinaka sama promo Strobe Edge, ehehehhehehehe.
Aku suka banged sama Yamamoto / pemeran Mirei, ceria banged, di VS Arashi dia paling banyak ikut games. Tapi pas games terakhir, Sakurako Ohara lumayan juga bisa meruntuhkan kaleng-kaleng, hehehhehehe.
Kalo Tsubasa jagonya main apa itu namanya, games pertama, hahhahaha, lupa.
Aku harap episode selanjutnya ratingnya naik. Tapi katanya kalo dorama biasanya rating paling tinggi itu diepisode pertama dan 2 episode terakhir ya?
Beda sama drama Korea yang ratingnya bisa naik turun. Agak mengkhawatirkan nih kalau begini jadinya, AKHHHH!!!!!!
Oke, aku akan mengecek episode selanjutnya, apakah menarik atau tidak HAHAHAHHAHAHA. Semoga menarik deh :)
Sinopsis By Hazuki Airin
Screencapture by Hazuki Airin
DO NOT REPOST IN OTHER SITE!
DO NOT SHARE WITHOUT CREDITS!
Udah lanjut lagi nih mbak nulisnya , itazura ma kiss nya ga dilanjutin mbak ???
BalasHapusayoo semangat nulisnya ka.... lanjutin yahhh... ^_^
BalasHapusKu Baru tau kak lho Ternyata mereka (Sota Fukushi, Shuhei Nomura ,Tsubasa Honda) pernah maen bareng juga selain di dorama ini, di movie judulnya Enoshima Prism brg honoka Miki juga
BalasHapusIya. Mereka main bareng di Enoshima Prism. Makanya seandainya Hononon di cast lengkap sudah. Padahal dia cocok jadi adeknya Fukushi T___T
HapusMungkin karena dia mau kuliah di NY, makanya ga di cast T____T
This comment has been removed by the author.
BalasHapusmin lanjutannya udah dipost?
BalasHapus