Sinopsis Itazura na Kiss 2 ~ Love in Tokyo
Episode ini syuting di Akita dan disini merupakan syuting penutupan Itakiss 2.
Aku rasa saat still wrap up Itakiss 2 rilis, banyak yang menyangka kalau Itu adalah ending Itakiss 2, dimana Naoki dan Kotoko pindah ke pedesaan, tapi ternyata kunjungan ke kampung halaman ibu Kotoko.
[Cut Scene]
Satomi melahirkan baby perempuan yang manis. Kotoko, Jinko, Chris dan Kin Chan datang menjenguknya di rumah sakit. Di lagu ending, sayangnya kita ga melihat Kotoko, yang kita lihat adalah kebahagiaan Satomi dan Chris yang menggendong bayi Satomi serta Kin Chan yang bahagia.
Kotoko kembali ke rumah setelah menjenguk Satomi di rumah sakit. Langkahnya terhenti melihat gadis mencurigakan mengintip di halaman rumah mereka. Kotoko mengerutkan keningnya dan seperti mengenali gadis kecil itu. Kotoko mendekati gadis itu dan ikut mengintip. Gadis itu terlalu serius sehingga tak menyadari Kotoko disampingnya.
Kotoko akhirnya menyentuh bahu gadis itu dengan jarinya dan gadis itu berteriak karena kaget.
Kotoko mengenali gadis itu pernah bertemu dengannya di halaman rumah, ia menatap gadis itu dan menyadari gadis itu memakai seragam SMP Tonan. Kotoko menyadari dan berkata, Ahh, kau pasti temannya Yuki-kun!
Gadis itu tiba-tiba panik dan meminta maaf. Ia membungkuk dan kabur. Tapi Kotoko mencoba menghentikannya.
Gadis kecil itu berhenti. Kotoko mendekatinya dan tersenyum, Kau... menyukai Yuuki-kun, kan?
GAdis itu terdiam. Ia memainkan matanya kekanan dan kekiri, ia gelisah, tak tahu harus menjawab apa.
Gadis kecil itu adalah Konomi, siswa SMP Tonan. Kotoko shock saat tahu kalau Konomi adalah siswa kelas F. Ia mengatakan kalau ia tak pandai dalam belajar, padahal ia ingin sekelas dengan Yuuki dan ia sudah berusaha keras tapi tetap tak bisa.
Kotoko terharu dan mengangguk mendekati Konomi, ia berteriak kalau ia sangat paham perasaan itu.
Kotoko mengatakan kalau ia juga mantan siswa kelas F, kelas yang isinya hanya anak-anak bernilai rendah.
Konomi bahkan tak percaya.
Konomi kemudian menyadari kalau Kotoko menikahi kakak Yuuki, kan?
Kotoko mulai bersikap percaya diri dan agak sombong mengatakan yaaa begitulah.
Konomi penasaran, bagaimana kau mendapatkannya? Karena kakak Yuuki orang yang sangat pintar dan benci pada wanita.
Kotoko mengingat lagi, Hmmmm, bagaimana ya.. Aku tidak begitu ingat tapi... setelah aku menembaknya, aku terus mendesaknya, mendesaknya, mendesaknya selama 4 tahun berturut-turut.
Konomi kagum, kakak tekun sekali, kalau aku bisa tidak ya?
Konomi jadi tidak percaya diri lagi.
Kotoko penasaran dan bertanya, Kamu menyukai Yuki-kun dari apanya????
Konomi tersenyum manis dan mulai bersemangat, Benar juga yaaa????
Konomi berdiri dan mulai membayangkan dan mengatakan, Dia sangat pintar dan matanya yang keren... wajahnya juga cakep dan tingginya... yah dia akan tumbuh.
Konomi membayangkan Yuuki menatap dengan cool dan dingin dan berkata 'BAKAA'.
Konomi terpesona. Kotoko bergumam kalau cinta memang buta.
Kotoko bertanya, Apa kau sudah mencoba mendekatinya?
Konomi mulai panik dan sedih, ia berkata kalau dirinya bahkan belum pernah bicara pada Yuuki.
Kotoko terkejut, Belum pernah?
Konomi menjadi tak percaya diri dan mengatakan kalau sepertinya Yuuki tidak menganggapnya ada. Soalnya Yuuki ada di kelas A dan dia berada di kelas F. Kelas kami tidak terlalu jauh, tapi perasaanku padanya, seperti ada jurang yang memisahkan.
Konomi menceritakannya dengan ekspresif. LOL. Konomi lucu banged. Ia bahkan memainkan tangannya.
Kotoko menepuk bahu Konomi dan mengerutkan keningnya, Aku paham! Aku paham!
Kotoko bahkan mencoba menangis dan mengatakan kalau ia seperti melihat dirinya yang dulu.
Konomi terharu dan memanggil KOtoko, One-san.
Kotoko mengatakan kalau Yuuki mempunyai kepribadian yang jelek, tapi ia akan mendukung Konomi. Kotoko memegang tangan Konomi dan berkata, Berjuanglah meraih cintamu!!!
Tapi Konomi tak percaya diri lagi, Kotoko menyemangati Konomi dan mengatakan kalau KAkak Yuuki pernah mengatakan kalau ia membenci wanita bodoh, tapi toh, kakaknya menikah dengannya juga. Kotoko meminta KOnomi menyerahkan semuanya padanya. Ia akan membantu Konomi. Kotoko dan Konomi saling tersenyum dan memulai misi mereka.
Kotoko memasang wajah serius setibanya di rumah, ia memang mudah mengatakan akan membantu Konomi, sayangnya sangat sulit melakukannya, apalagi ia akan berhadapan dengan si dingin Yuuki. Yuuki sedang membaca sebuah buku yang tebalnya minta ampun, entah buku apa itu, yang jelas itu bukan twilight atau harry potter (buku tertebal yang pernah aku baca).
Ia diam di belakang Yuuki yang sedang membaca. Yuuki ga tahan lagi di liatin dari belakang, akhirnya menutup bukunya dan kesal, Apa Kotoko?! Jangan menggangguku!!!
Kotoko membela diri dan mengatakan kalau ia tidak mengganggu. Yuuki kesal, Lalu kenapa kau duduk di belakangku dan mengikutiku seperti zombie?!
Kotoko cemberut dan mulai mencari alasan dengan melihat ada benang di sofa, HAAHHAHAHa.
Yuuki kesal dan menyuruhnya pergi meninggalkannya.
Kotoko cemberut dan mengatakan dalam hati mengatakan kalau Yuuki hati-hati seperti biasanya.
Kotoko kemudian mulai mencoba bertanya, Hei, kamu tahu Sagawa Konomi?
Yuuki sibuk membaca sambil menjawab, Sagawa Konomi?
Kotoko mencari alasan mengatakan kalau Konomi adalah keponakan temannya temannya. Dia bersekolah di SMP Tonan.
Yuuki berfikir dan mengatakan kalau ia tak mengenalnya. Tidak ada orang seperti itu di kelasku. aku ga tau cewek lain selain kelas A.
Kotoko berfikir, ya memang begitulah.
Ia kemudian mendekati Yuuki, Ka Kalau begitu, apakah ada gadis yang kau sukai?
Yuuki bingung, Apaan sih?
Kotoko bersemangat, Cewek yang kau sukai lhooo.
Yuuki makin bingung, HAH?
Kotoko bersemangat duduk disamping Yuuki, Kau tertarik pada perempuan kan?
Yuuki kesal, Tidak!
Kotoko tertarik, Jadi, saat ini tidak ada cewek yang kamu sukai, kan?
Kotoko semangat dan mengambil ponselnya.
Sementara itu Yuuki bergumam kalau ketertarikannya pada perempuan memudar setelah bertemu Kotoko.
Kotoko tak mendengarkan dan sibuk menulis sms untuk seseorang. Ia sibuk mengatakan kalau 'dia tak punya pacar' dan mengirim smsnya.
Yuuki kesal dan menegur Kotoko, HOI.
Episode 10
~Naoki, Counting on You for Kotoko!~
Malam harinya Kotoko bersikap aneh pada Yuuki dan membuat Yuuki merasa kesal. PAs makan malam tak biasanya Kotoko mendekati Yuuki dan menyuruhnya makan dengan baik. Yuuki bete dan menyuruhnya minggir.
Naoki ikut bergabung dengan mereka. Kotoko kemudian menceritakan kalau ia datang dari rumah sakit melihat baby nya Satomi. Ia mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan foto baby Satomi pada keluarganya. Baby satomi manis bangeddddd, ibu mengatakan itu mirip Satomi.
Kotoko mengatakan saking manisnya ia hampir menangis melihatnya. Ayah Aihara bahkan sampai meneteskan air mata.
Kotoko berkomentar kenapa ayahnya menangis. Ayah mengatakan kalau ia tidak menangis tapi bagaimanapun itu kelihatan menangis.
Ayah mengatakan ia mengenal Satomi dan Jinko sejak lama, jadi ia sudah menganggap sebagai anak sendiri.
Kotoko dan ibu tersenyum, ibu mengomentari bagaimana nanti kalau Kotoko memiliki anak, ia yakin pasti sangat lucu sekali. Membayangkannya saja sudah membuat ayah menangis.
Ayah menghapus air matanya dan mengatakan ia ingat saat Kotoko masih kecil.
Naoki tertarik, Bagaimana dia saat masih kecil?
Ayah mengenang bagaimana Kotoko saat kecil dan mengatakan Kotoko kecil menangis sepanjang hari, Ia dan Etsuko (Kotoko mama) tidak tahu harus bagaimana. Lalu tiba-tiba dia diam, mereka panik dan mengira Kotoko meninggal.
Kotoko juga penasaran, lalu bagaimana?
Ayah mengatakan kalau saat itu Kotoko hanya tidur.
Ibu dan ayah tertawa mendengarnya. Naoki juga berkomentar kalau Kotoko dulu dan sekarang tidak banyak berubah.
Ayah membenarkan. Yuuki juga mengatakan kalau Kotoko tidak ada perkembangan.
Naoki kemudian berfikir, Oh Ya, aku belum pernah melihat foto Kotoko saat ia masih kecil.
Kotoko mengatakan, Tahu sendiri kan, rumah kamu hancur.
Naoki tahu kalau rumah Kotoko hancur karena meteor. Kotoko mengatakan ia juga tak tahu dimana barang-barangnya lagi.
Ibu menyajikan makanan sambil berkata kasihan sekali.
Kotoko mengatakan kalau ia tak tahu bagaimana ia saat kecil, tapi ayahnya mengatakan kalau ia mirip seperti sekarang.
Ibu memuji Kotoko pasti cantik saat kecil sementara Yuuki masih mengejek.
Naoki juga mengatakan kalau ia juga tak tahu tentang ibu Kotoko.
Ayah berkomentar, benar juga ya, tidak ada foto lama yang tersisa.
Kotoko mengangguk. Ibu berkomentar, Etsuko-san pasti cantik.
Ayah jadi malu dan menyuruh ibu jangan menggodanya, tapi memang menurutnya istrinya cantik.
Kotoko berkomentar, Ibu dulu adalah 'Miss Akita-Komachi', bukan?
Keluarga Irie tertarik, Yuuki bertanya untuk meyakinkan, Miss Akuta-Komachi?
Ayah mengatakan, begitu lah yang ia dengar.
Kotoko berkata, dia miri denganku, kan? aku tidak terlalu ingat, tapi dia lembut dan ramah, dia juga cantik....
Kotoko mencoba mengingat wajah ibunya.
Yuuki mengerutkan keningnya, Dan dia mirip denganmu? Cantik?
Ibu sih senyam senyum karena ia suka pada Kotoko.
Naoki kemudian bertanya, Ayah, minggu depan adalah peringatan kematian ibu Kotoko, kan?
Ayah membenarkan. Kotoko bertanya, Kamu tahu, Irie-kun? (Lha, memang menantu ga boleh tahu ya?)
Naoki membenarkan, ia tahu dan setiap tahun KOtoko dan Ayah selalu mengunjungi makam ibu Kotoko.
Ibu membenarkan, sudah lama sejak ibu Kotoko meninggal. ayah mengingatnya dan mengatakan ibu Kotoko meninggal saat ia kelas 1 SD, jadi sudah hampir 18 tahun.
Ternyata sudah sangat lama. Ayah mengatakan kalau tahun ini akan ke makamnya lagi.
Tiba-tiba Naoki mengejutkan mereka saat ia mengatakan kalau ia akan ikut tahun ini.
Kotoko dan ayahnya shock. Naoki mengatakan seharusnya ia sejak dulu ikut ziarah.
Kotoko dan ayah kehilangan kata-kata. Mereka menatap Naoki dengan mulut terbuka lebar dan sesaat mereka sudah saling bertatapan kaget.
Ayah mulai mencurigakan dan mencari alasan agar Naoki tidak ikut, ia mengatakan kalau tempatnya jauh sekali dan tidak ada yang menarik disana.
Kotoko juga berusaha membuat Naoki tidak ikut dengan mengatakan kalau Naoki banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.
ayah mengatakan kalau ia sudah senang Naoki memikirkan istrinya, Kotoko juga mengatakan Naoki tak perlu memaksakan diri.
Naoki dengan tenang mengatakan tak apa-apa, kebetulan ia punya waktu luang. Dan lagi keluarga kalian dari Akita, kan? Kita naik Shinkansen ke sana, jadi tidak apa-apa.
Naoki tersenyum, aku akan baik-baik saja.
Kotoko dan Ayah Aihara hanya bisa menganga, ayah mencoba membuat alasan lagi, Ta...tapi....
Naoki yang terlihat kalem aja cukup penasaran dengan kampung halaman KOtoko, jadi ia mengatakan kalau ia juga ingin melihat foto Etsuko. Si Miss Akita Komachi.
Ayah dan Kotoko tak bisa bicara apa-apa lagi. Keduanya menunjukkan wajah khawatir yang sama dan mirip banged, keduanya saling pandang dengan sangat sangat sangat kahwatir.
Ayah Aihara, Kotoko dan Naoki tiba di suatu tempat. Ketiganya memakai payung. Hujannya belu reda juga.
Kotoko mencoba melirik Naoki. Naoki berkomentar kalau hujannya tak berhenti.
Ayah berkomentar kalau ibu Kotoko menyukai hujan. Kotoko mulai menunjukkan wajah khawatirnya. Naoki sih santai aja, ia melihat jam dan mengatakan 30 menit lagi sampai bus berikutnya datang.
Kotoko menghela nafas dan mengerutkan keningnya.
Kotoko juga setuju mengatakan kalau itu ide yang bagus. Naoki sih biasa aja, dia diam aja dan ga merasa terganggu dengan Ayah dan Kotoko yang bersikap aneh.
Ayah mengajak mereka berhenti di pemandian air panas dan makan-makan disana.
Naoki dengan tenang mengatakan tak mungkin, karena ibunya sudah mengabari keluarga ibu Kotoko. Ibu bilang kalau kita akan berkunjung.
Ayah dan Kotoko shock banged, mereka membuka mulut lebar-lebar karena terkejut. Ekspresi keduanya sangat sangat lucu dan mirip. HAHHAHAHAHHAHAHHA.
Dan akhirnya Naoki yang sejak kemarin merasa aneh mulai bertanya, Apa kalian menyembunyikan sesuatu?
Kotoko menatap ayahnya, Ayah Kotoko mengalihkan pandangan dan menunduk mencurigakan. Ayah Kotoko melirik Naoki dan akhirnya menghela nafas, MAu bagaimana lagi, aku menyerah.
Kotoko mengerutkan keningnya dan mengangguk.
NAoki makin bingung, Menyerah?
Ayah menatap NAoki dengan khawatir dan mengatakan NAoki akan tahu nanti.
Kotoko mengerutkan kening dengan khawatir. NAoki diam saja.
Hujan berhenti. Ketiganya melanjutkan perjalanan. Kotoko dan ayah berjalan di belakang NAoki sambil saling melirik mencurigakan. NAoki berbalik dan bertanya, Kita kesana naik apa? TAksi?
Ayah menatap Naoki tak bisa berkata-kata.KOtoko lagi-lagi terlihat mencurigakan. Ayah kesulitan menjawab, NAik apa yaaa....
Kotoko melirik kesana kemari menghindari tatapan Naoki.
Naoki makin bingung melihat ayah menunduk lalu tiba-tiba mereka mendengar suara, 'Ah, Itu KOtoko!'
NAoki, Ayah dan Kotoko menatap ke satu arah dan terlihatlah segkelompok orang dengan papan sambutan dan bahkan ada yang membawa bunga, menyambut mereka.
Seorang kakek-kakek pemimpin grup paling bersemangat berlari sambil berteriak, Naoki-san! Selamat datang!
Naoki menatap dengan bingung. Ayah dan Kotoko diam saja tak bisa berkata apa-apa.
Naoki kebingungan melihat sambutan yang seperti selebriti itu, mereka berteriak membawa spanduk de el el.
Kakek itu mendekati Naoki dan mengatakan terima kasih sudah datang. Ia juga menyapa ayah Kotoko dan Kotoko.
Kakek itu memperkenalkan kalau ia adalah Paman Tsuruzo, kakak dari ibu KOtoko alias paman Kotoko.
Tanpa ragu-ragu ia menarik Naoki bersamanya dan meninggalkan Kotoko dan ayahnya. HAHHAHAHHAHAH. Ia lebih tertarik pada Naoki.
Ayah dan Kotoko merasa tak enak banged sama Naoki.
JAdi ceritanya, diadakan lah pesta penyambutan untuk Naoki.
Paman memakai toa dan bahkan Miss Kumashiro memberikan karangan bunga pada NAoki. NAoki bingung, ia menatap Kotoko dengan bingung, Ia menunjuk dirinya sendiri dan bertanya, aku?
Kotoko menunduk dan dengan isyarat menyuruh Naoki maju untuk menerima bunga. Naoki mau tak mau harus maju ke depan dan menerima bunga dari seseorang. LOL. Yang lain bertepuk tangan, seolah melihat seseorang menerima penghargaan LOL.
Salah seorang berkomentar kalau ia jadi ingat saat Kotoko masih belum bisa berjalan dan sekarang ia sudah besar. Mereka juga mengomentari Naoki yang pintar dan akan menjadi seorang dokter.
Semuanya kagum pada Naoki.
Paman kemudian meminta Naoki memberikan beberapa kata sambutan.
Naoki ikut sana apa yang diminta, ia naik ke tempat yang lebih tinggi, paman memegang mike toa-nya dan Naoki mulai memperkenalkan dirinya, Salam kenal, aku Irie Naoki. Yang lain memberikan tepuk tangan.
Naoki berterima kasih atas sambutan yang luar biasa. Tapi kemudian ia berkomentar kalau penulisan namanya di spanduk salah eja.
Yang lain mulai sibuk bertanya siapa yang menulis, kenapa tidak memeriksa hurufnya dulu.
Naoki juga mengomentari kalau penulisan kata 'selamat datang' juga salah eja. LOL.
Yang lain mulai sibuk berbisik kalau Naoki terlalu pintar untuk Kotoko, Naoki terlalu baik bagi Kotoko. HAHHAHAHAHAH.
Meski begitu mereka senang karena Kotoko beruntung.
PAman kemudian mengajak Naoki ke rumah keluarga mereka. TApi Ayah mengatakan kalau mereka akan langsung ke makam. Paman tak setuju, katanya kalau Naoki tidak ke rumah, Etsuko akan menjadi 'mokko' dan menghantui.
Naoki bingung, Mokko?
Paman menjelaskan kalau artinya itu 'Hantu'. Paman malah tertawa dan menjulurkan lidahnya. Semuanya tertawa dan paman memaksa NAoki ikut bersama mereka.
Ayah dan Kotoko tak bisa berbuat apa-apa. Mereka hanya diam saja dan menghela nafas. LOL.
Mereka naik sebuah mobil dan sepanjang jalan paman berhenti kalau ada warga, hanya untuk mengatakan kalau keponakannya datang bersama suaminya dari tokyo dan mereka akan mengadakan pesta jadi menyuruh warga datang ke rumah mereka.
Kotoko merungut di dalam mobil sempit dimana ia, Naoki dan ayahnya duduk bertiga, ia mengeluh kenapa keluarganya selalu seperti itu.
Ayah menyuruh KOtoko diam karena takut paman akan dengar. Kotoko berbisik karena ini sangat memalukan didepan Naoki. Ia juga protes dengan van mereka, seperti van pemilu saja. Ia juga mengeluh kenapa Miss Kumashiro malah duduk semobil dengan mereka, di depan lagi, sedangkan mereka harus sempit-sempitan di belakang.
Kotoko terus mengeluh sehingga ayahnya terpaksa menutup mulutnya HHAHAHAHAHHA.
Sementara itu Naoki hanya diam, seolah-olah tidak ada yang terjadi, tenang. Cool. Kakkoi~
Tapi kemudian Naoki akhirnya mulai berkomentar, Aku sudah terbiasa.
Ayah merasa tak enak dan minta maaf pada Naoki,karena begitulah sisi lain keluarga ibunya Kotoko, menyukai perayaan dan pesta. Kotoko kesal dan membela diri kalau ia tidak seperti itu.
Ayah mengatakan meski ia sudah mengenal mereka sejak lama, ia juga masih belum terbiasa. Kotoko membuat ekspresi lucu HHAHAHAHHHAHA.
Ayah menjelaskan kalau itu sebabnya mereka selalu diam-diam saat mengunjungi makam ibu Kotoko.
Kotoko mengerutkan keningnya. Naoki bertanya, Mungkinkah ayah juga pernah disambut seperti ini sebelumnya?
Ayah bersemangat dan mengatakan, Iya! Iya!
Ayah mendekati Naoki sehingga Kotoko jadi terjepit di tengah., LOL.
Ayah mengatakan ia menginggalkan Saga untuk Tokyo saat ia bertemu dan menikahi ibu Kotoko. Ia sangat terkejut saat pertama kali bertemu dengan keluarga ibu KOtoko.
Naoki mengatakan ia mengerti perasaan ayah Kotoko.
Kotoko sendiri tak sepat berkomentar atau apapun karena ia kesakitan terjepit diantara ayah dan Naoki.
Ayah mengomentari kalau hari ini Naoki hebat. Dirinya sendiri terlalu gugup dan tak ingin mengingatnya lagi. Hanya Naoki yang tahu bagaimana perasaannya.
Ia memegang tangan Naoki dan mengatakan kalau mereka sama.
Tapi NAoki dengan tenang mengatakan, sepertinya tidak. Ayah berfikir dan kemudian membenarkan. Akhirnya ayah duduk menghadap depan dan Kotoko bisa bernafas lagi.
Sementara itu Kotoko mengerutkan keningnya dan merasa malu, karena Naoki akhirnya tahu tentang keluarganya yang memalukan. Padahal ia tidak ingin Naoki tahu. Semoga semuanya tidak bertambah buruk.
Kotoko berdoa.
0 komentar:
Posting Komentar