Akhir-akhir ini aku kehilangan semangat.
Masalah ini dan masalah itu membuatku pusing.
Well, kita tidak bisa mengatakan semuanya pada orang lain, ada hal-hal tertentu yang lebih baik jika tetap menjadi rahasia.
Sinopsis Itazura na Kiss 2 ~ Love in Tokyo Episode 8
Kotoko ada di kampus pagi itu. Ia bertemu dengan Jinko dan Satomi. Kandungan Satomi sudah membesar, sepertinya ia sudah hamil 5 atau 6 bulan.
Kotoko dan Jinko excited dengan sang calon baby, mereka mencoba mendengarkan detak jantung di perut Satomi. Ketiga sahabat ini kelihatan bahagia.
Pelatihan perawat pertama bagi kelompok 2. Mereka berlima di kumpulkan dalam satu ruangan. Tim kelompok 2 akan melakukan pelatihan di Rumah Sakit Universitas Tonan. Semuanya excited dengan pasien pertama mereka. Moto Chan berharap ia dapat pasien laki-laki. Marina excited siapa tahu dia malah jatuh cinta pada pasien pertamanya nanti.
Kotoko menerima selebarannya dan masing-masing melihat data pasien mereka. Kotoko mulai berkhayal lagi, ini adalah pertama kalinya ia akan berhadapan langsung dengan pasien, kira-kira seperti apa ya???
Jadi ceritanya, bayangan kehidupan rumah sakit harapannya adalah seorang anak yang hanya mau di rawat oleh Kotoko dan nenek yang meneteskan air mata saat Kotoko memijat pundaknya.
Meski tak semuanya akan berjalan lancar, ada juga pasien yang stress tapi Kotoko berusaha meyakinkannya dan mereka berdua malah berakhir dengan pegangan tangan HAHAHAHAAHAHHAHA.
Begitulah impian kehidupan pelatihannya.
Kotoko masuk dalam dunia mimpi dan senyam senyum sendiri. Tomoko menyadari kalau KOtoko tak akan mudah di sadarkan.
Dosen menyadarkan Kotoko dan menegurnya, ia tak boleh melamun begitu di masa pelatihannya. Selebaran yang ia bagikan adalah riwayat pasien yang akan mereka rawat nanti. Dosen menyuruh mereka mempelajarinya dengan baik (BTW Itu Dosen mereka atau Dokter RS ya? HAHHAA).
Setelah bapak itu pergi, mereka semua excited lagi melihat selebaran pasien pertama mereka. Kotoko tersenyum.
Bagaimana pelatihan perawat Kotoko??
Episode 8
~Rivalry with Grandma Toyo~
Kepala Perawat Hosoi memperkenalkan perawat magang pada pada senpai. Selama 2 minggu kedepan, Mereka akan magang disana dan jika ada hal yang tak dimengerti mereka harus menanyakan pada perawat senior. Senpai mereka beneran kelihatan galak dan perawat baru takut-takut.
Kotoko memainkan mulutnya karena ia tegang.
Hari Pertama Pelatihan di Rumah Sakit Universitas Tonan.
Kotoko bersemangat di hari pertama pelatihannya. Kotoko bersemangat untuk bertemu dengan pasien pertamanya. Ia bertemu dengan Naoki dan Funatsu yang juga magang di sana dan memberitahu kalau ia akan mulai praktek hari ini. Ia juga memberitahu kalau ia akan merawat nenek Yoshida.
Kotoko yang cerah ceria meninggalkan mereka berdua sambil berlari kecil.
Funatsu tampak khawatir pada Kotoko karena ia tahu pasien pertama Kotoko adalah Nenek Yoshida. Naoki mengenalinya karena Naoki yang duluan magang disana. Tapi ia tidak memberitahu kalau Nenek itu pasien yang agak sulit di hadapi.
Keita tampak berjalan dengan Senpai Saeki dan bertemu dengan seorang pasien berkursi roda bernama Akiko-chan. Akiko akan melakukan rehabilitasinya.
Saeki senpai kemudian memperkenalkan Akiko dengan KEita, perawat magang baru di rumah sakit mereka.
Keita memperkenalkan dirinya, Kamogari Keita desu. Yoroshiku onegaishimasu...
Tanpa berkedip, Akiko langsung jatuh cinta pada pendangan pertama. Ia mulai malu-malu. KYAAA!!!
Keita kemudian menawarkan diri untuk mengantar Akiko ke pusat rehabilitasi. Saeki senpai memperbolehkannya. Keita kemudian mendorong kursi roda Akiko dan mereka pergi ke pusat rehabilitasi.
Akiko chan tampak senang sekali. KYAAAAAAAAa!!!!
Find New Love!!! Aku juga bakalan excited kalau itu Keita!!!!! >/////<
BAgaimana dengan Moto Chan???
Moto Chan bersemangat dengan pasien pertamanya, Shion-kun. Tapi begitu melihat Shion-kun, Motoki membatu.
Motoki bahkan ingin kabur tapi ditarik oleh senpainya.
Shionkun ternyata seorang anak gendut tukang makan. HAHAHHAHAHA.
Shion sih ga peduli dengan siapa perawatnya, tapi ia cukup kecewa karena perawatnya laki-laki, meski katanya ga mirip lelaki. HAHHHAHAHAHH.
Moto Chan kehabisan kata-kata. Ia bahkan gak percaya kalau itu pasien yang bernama Shion, jadi ia memanggil-manggil nama Shion. HAHHAHAHA.
Marina Chan, ekspresi pertamanya melihat pasiennya adalah bersembunyi ketakutan di belakang senpainya.
Pasien pertamanya adalah Aoki-san, yang ternyata adalah salah satu pembuat game KOTORIN, HAHHAHAHAAHHAHAHA.
Melihat Marina yang cantik, Aoki dan dua temannya bersemangat dan mengatakan kalau Marina sempurna. Marina bersembunyi di balik senpainya dan takut. Senpai dengan tenang mengatakan agar Marinaharus terbiasa. LOL.
Sementara itu, Tomoko mendapatkan pasien yang ia inginkan. Seorang pria yang jatuh dari sepeda dan wajahnya terluka, jadi wajahnya harus di perban semua. Tomoko malah bersemangat untuk mengganti perbannya dan melihat luka si pasien, HAHHHAHAHAHA.
Sepertinya si pasien agak takut pada Tomoko karena bad Tomoko langsung muncul.
Bagaimana dengan Kotoko??
Kotoko diantar oleh senpainya ke kamar 512 dan memperkenalkan Irie Kotoko pada nenek Yoshida. Nenek Yoshida tidak tertarik dengan Kotoko dan sibuk menggaruk punggungnya yang gatal dengan kayu. Ia memandang rendah Kotoko dan mengatakan kalau ia yakin Kotoko ga akan bisa mengganti kasurnya.
Kotoko mengerutkan keningnya dan kemudian ia sadar kalau pelatihannya tak akan seperti yang ia bayangkan.
Waktu makan siang di kantin rumah sakit. Marina sibuk mengaduk makanannya sementara Moto Chan berubah menjadi Motoki menghela nafas kesal, Kenapa sih anak itu namanya Shion? Kerjaannya cuma makan seperti babi saja!
Marina yang terus bersemangat kesal mengaduk sesuatu ikutan nimbrung, Lebih buruk lagi, dia penggila anime! Sejam penuh dia cuma ngomongin anime aja!!!
Motoki berkomentar kalau selama dua minggu kedepan sepertinya Marina akan belajar anime.
Keita menatap mereka berdua dan mengatakan kalau pasiennya orang yang baik (YAPS, cuma kamu yang pasiennya normal, HAHHAHA).
Tomoko juga mengatakan kalau pasiennya orangnya baik.
Lalu suara desahan berat muncul. Kotoko membawa makan siangnya dengan tak bersemangat dan masuk tim sial dengan pasien ribet.
Keita bertanya kenapa Kotoko tampak lesu.
Ia meletakkan nampannya dan menghela nafas berat memberi tanda agar Keita menunggu jawabannya.
Ia duduk kelelahan dan mulai mengatakan ada pasien bernama Yoshida dan benar-benar pasien luar biasa.
Keempatnya memandang heran pada Kotoko, HAH?
Kotoko lemas, Pagi ini dia memanggilku 8 kali.
Mereka berempat serentak terkejut, 8 kali????????
Kotoko mengerutkan wajahnya akan menangis, Aku memijat bahu, punggung, lengan dan kakinya, aku membuatkannya teh, melakukan ini dan itu. Lalu memijat punggungnya lagi bahunya lagi........
Kotoko sedang bersemangat kesal bercerita saat para senior datang makan dan memanggilnya.
Salah satu dari mereka mengucapkan kerja bagus pada Kotoko. Lalu mereka bergosip kalau Nenek Yoshida melakukannya lagi. Memanggil ini dan itu, mereka minta maaf karean Kotoko yang mengangkat semua telponnya, karena jika ia yang pergi nenek akan berteriak padanya.
Mereka menyuruh Kotoko berhati-hati karena nenek Yoshida sering mengerjai perawat magang, apalagi perawat sebelumnya berhenti karena hal itu.
Kotoko shock dan membulatkan mulutnya. sepertinya pasien pertamanya ini cobaan yang berat.
Kotoko bersedih saat ia mendengar suara Naoki dan menoleh melihat Naoki masuk ke kantin dan memanggil namanya saat suaranya kalah dengan suara senior yang berteriak KYAAAAAAAAAAA!
Kotoko shock dan memandang seniornya.
Para senior berdiri dan excited melihat Naoki, mereka mulai pamer kalau sebelumnya ia memeriksa pasien bersama NAoki dan bla bla bla.
Bahkan salah seorang senior mendekati meja Kotoko dkk dengan excited menceritakan tentang ketampanan NAoki. Naoki adalah idola di rumah sakit, dia pintar meskipun masih belajar dan bla bla bla.
Kemudian salah seorang menatap perawat magang, KAlian semua, tidak boleh ikut-ikutan mencari perhatian Irie-san! Jika kalian berani melangkahi para senpai, kalian akan tahu akibatnya!
Wow, sebuah ancaman yang membuat Kotoko ngeri. Kotoko menelan ludahnya, pahiiiiiiiiiit.
Kotoko shock menatap Naoki.
Naoki berdiri menatap Kotoko dan bertanya apakah ia sudah bertemu dengan Yoshida-san?
Kotoko menganga menatap Naoki.
PAra senior menatap hal itu dengan kesal sekaligus kaget.
Naoki memperlihatkan senyumannya dan mengatakan, Kalian berdua adalah pasangan yang serasi.
Kotoko mencoba tersenyum, Tidak... o...
Naoki tersenyum lagi, ia menepuk bahu Kotoko dan mengatakan, Ganbatte...
Naoki kemudian meninggalkan Kotoko yang masih menganga tak bisa berkata apa-apa. Hanya bergumam, cotto matte....
Tiba-tiba para senior mulai berisik, Hei! Apa maksudnya tadi?! Kenapa Irie-san bicara denganmu?! Aku saja belum pernah!
Perawat senior satu lagi ikutan, Apa yang kau lakukan padanya, sampai segitunya?
Kotoko hanya bisa tersenyum tak enak mencari alasan, ano... sono...
Kotoko ketakutan, bahkan salah seorang seniornya memukul meja membuatnya makin takut.
Kotoko mencoba mencari alasan saat Moto Chan bicara, Kotoko adalah istri Irie-san.
Kotoko shock menatap Moto Chan yang dengan mudah mengatakan hal itu. Moto Chan cuma ketawa menunduk.
Para senior terdiam. Lalu beberapa detik kemudian kaget bersama-sama, HEEEEEEEEEEEEEHHHH????????????
Kotoko manyun. Moto Chan tersenyum, Yah, aku mengerti yang kalian rasakan, aku juga pernah merasakan hal yang sama.
Para senior masih belum menerima kenyataan, mereka memang sudah mendengar Naoki menikah tapi......... dengan orang seperti dia?????????
Kotoko agak kesal, meski begitu ia mencoba sabar, bagaimanapun memang benar dia adalah istri Naoki.
Moto Chan dan Marina saling sikut tertawa.
Para senpai dengan suara halus menusuk mulai bicara kalau mereka yakin istri Naoki adalah perawat yang hebat, jadi mereka berencana menyerahkan nenek Yoshida sepenuhnya pada Kotoko.
Mereka benar-benar akan membully Kotoko, HAHAHHAHAHAHA.
Kotoko kehilangan kata-kata. Moto Chan tertawa dan menyemangati Kotoko. HAHHHAHHA. Kasian.
Lalu dimulailah hari pelatihan pertama Kotoko yang sulit.
Alarm nenek Yoshida berbunyi. Kotoko kali ini tanpa bantuan seniornya harus menghadapi sendiri, jadi ia berlari lari menuju kamar nenek. Nenek Yoshida di tempat tidur malah menghitung waktu kedatangan Kotoko.
Ia mengatakan Kotoko lambat, harusnya Kotoko datang setelah 15 detik ia memanggil.
Kotoko protes, kalau ini panggilan ke 12, sekarang apa lagi?
Nenek Yoshida dengan tenang menyuruh Kotoko menyalakan TV.
Kotoko Shock, ia mengambil remote TV yang bisa di gapai dengan tangan, bukankah remote nya disini?
Nenek Yoshida berulah lagi mengatakan kalau tangannya sakit, ia tak bisa menekan tombolnya.
Kotoko kesal, kan hanya tombol, kau bisa menekannya sedikit. Kemudian Kotoko sadar kalau nenek punya dua tangan, harunya gunakan tangan yang satu lagi.
Nenek Yoshida kemudian marah, Kau! Berani sekali kau bersikap begitu pada pasien!
Kotoko kali ini nggak mau kalah, KAu baik-baik saja Yoshida-san! KAu hanya manja!
Nenek Yoshida gak mau kalah juga, Kau kejam sekali, wanita kejam!
Tiba-tiba nenek Yoshida kayak orang gila mengatakan setan... setan.. dan kemudian berteriak kencang.
Kotoko terkejut dan menyuruhnya diam. Tapi nenek terus berteriak kencang.
Kepala perawat Hosoi kemudian datang dengan khawatir dan bertanya ada apa?
Nenek Yoshida memegang dadanya sok sok sesak nafas, mengatakan kalau peserta pelatihan sangat kejam padanya, membentak-bentaknya.
Nenek Yoshida terus berusaha berakting shock. Kotoko kaget karena ia sama sekali tidak melakukannya. Perawat Hosoi pun mengajak Kotoko bicara di luar.
Setelah Kotoko dan perawat Hosoi pergi, nenek Yoshida kemudian tenang dan tersenyum licik.
Kotoko tampak di tangga darurat, kelelahan naik tangga. Rupanya hukuman Kotoko adalah dia tidak boleh menggunakan lift. JAdi kalau di panggil ia harus naik tangga. Kotoko kecapean karena harus naik tangga ke lantai lima.
Kotoko kelelahan, dua lantai lagi, tapi ia tak menyerah. Ia berusaha berlari sambil membawa kantong plastik.
Rupanya nenek Yoshida minta di belikan cokelat. Kotoko udah kelelahan menyerahkan cokelatnya, tapi nenek Yoshida mengatakan itu bukan cokelat yang ia mau, ia mau cokelat yang renyah. Ia menolak cokelat yang dibelikan Kotoko dengan susah payah.
Kotoko menyuruh Nenek Yoshida memakan cokelat itu saja, karena mereka tidak menjual cokelat renyah.
Nenek Yoshida kesal, ia ingin cokelat renyah bukan cokelat biasa, ia menyuruh Kotoko membelinya lagi.
Kotoko kesal sekali dan menarik cokelat yang baru ia belikan.
Kotoko kembali ke ruangan para perawat dengan wajah lelah dan pinggang hampir putus. Kotoko baru saja hampir mendudukkan badannya di kursi saat alarm berbunyi lagi, nenek Yoshida memanggilnya lagi.
Kotoko hampir menangis karena kelelahan.
Kotoko tiba di kamar nenek Yoshida dan bertanya kali ini apa lagi. Kotoko rupanya di suruh memegangkan kaca karena nenek Yoshida sedang dandan. Nenek mengatakan ini adalah hari yang penting baginya.
Kotoko bingung. Lalu perawat Hosoi mengatakan kalau dokternya sudah datang.
Nenek Yoshida merapikan pakaiannya dan bersiap siaga di atas tempat tidur.
Dokter yang memeriksa nenek Yoshida masuk. Ternyata salah satunya adalah Naoki. Kotoko langsung terpesona melihat Naoki dan mengatakan ia bersedia menanggung semua kesulitan demi saat-saat seperti ini. Kotoko tersenyum mupeng untuk Naoki.
Dokter senior bertanya bagaimana keadaan nenek Yoshida.
Nenek mengatakan ia masih merasa sakit dan mulai menjatuhkan Kotoko dengan mengatakan kalau perawat Kotoko tidak berguna.
Kotoko kesal sekali tapi ia menahan semuanya dan malah tertawa.
Doketr tertawa dan mengatakan Yoshida san tidak boleh begitu. Ia kemudian akan memeriksa Yoshida tapi tiba-tiba nenek menolak.
Perawat Hosoi tertawa. Nenek Yoshida bicara manja mengatakan kalau ia sudah menunggu dr Irie sepanjang hari untuk memeriksanya.
Nenek Yoshida tersenyum manja. Dokter mencoba menjelaskan kalau dokter magang belum boleh memeriksa pasien. Tapi Nenek kesal dan mengatakan TIDAK! Aku tidak akan membiarkan kau menyentuh tubuhku yang berharga ini.
HAHHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA.
Nenek tetap ingin Naoki yang memeriksanya. Kotoko mulai curiga, ia mengerutkan keningnya, Mungkinkah......
akhirnya dokter menyerah dan membiarkan Naoki mengambil alih. Nenek senang dan mulai bersiap-siap.
Naoki memeriksa nadi nenek Yoshida. Kotoko shock karena sadar kalau nenek mempunyai perasaan pada suaminya.
Nenek Yoshida sendiri tak peduli usia, ia bertanya apakah detak jantungnya cepat. Naoki membenarkan.
Nenek tanpa malu mengatakan itu karena ia selalu memikirkan Naoki.
Naoki dengan cool menanggapi hal itu.
Kotoko cemburu, ia kesal, Percakapan macam apa ini?!!!
Dokter kemudian berkomentar kalau nenek sepertinya sangat menyukai Naoki.
Naoki selesai memeriksa dan mengatakan kalau nenek baik-baik saja. Tapi nenek Yoshida malah memeluk tangan Naoki. LOL.
Dokter mengatakan tidak boleh, karena Naoki sudah menikah dengan peserta pelatihan ini.
Dokter menunjuk Kotoko. Kotoko shock, padahal ia ingin merahasiakannya, takut-takut akan ada banyak kesialan lagi padanya.
Nenek Yoshida tak percaya, ia mengatakan itu pasti bercanda. Ia yakin Naoki tidak akan menikah dengan perawat Bodoh Kotoko.
Nenek Yoshida tersenyum dan bertanya, benar kan?
Naoki dengan tenang menjawab, itu memang benar.
Nenek Yoshida terdiam, lalu beberapa detik kemudian ia menatap tajam pada Kotoko.
Kotoko ketakutan, ia mulai membuat wajah sedih lucunya mengingat kalau mulai sekarang, penindasan tak akan ada habisnya.
Nenek Yoshida menatap Kotoko, Kau bilang namamu Kotoko-san ya?
Kotoko binging, iya.
Nenek tiba-tiba bersikap sok baik, ia minta maaf karena sudah kasar pada Kotoko.
Kotoko heran, heh?
Nenek berkata, Jika Irie sensei memilihmu, artinya kau pasti gadis baik.
Nenek menatap Kotoko dan memegang tangannya, mulai sekarang, kuserahkan perawatanku padamu, Kotoko-san.
Kotoko terkejut dengan reaksi tiba-tiba yang ia dapatkan. Kotoko terlihat lega. Kemudian para dokter keluar dan Nenek Yoshida bangkit mengajak Kotoko makan bersama-sama, ia bahkan menawarkan Kotoko duduk di tempat tidurnya dan ia akan membuatkan teh.
Kotoko awalnya bingung tapi ia menurut saja. Kotoko bahkan ditawari kue.
Nenek Yoshida kemudian pergi membuat teh keluar.
Kotoko tersentuh, ia mengambil kue dan memakannya. Ia mulai melamun sambil tersenyum, memang beginilah kehidupan perawat yang selalu ia harapkan dan alasan kenapa ia menjadi perawat, ia tak akan pernah melupakannya. Kotoko asyik makan kue saat perawat Hosoi masuk dan memanggilnya.
Kotoko belum sadar situasi saat ia mengajak perawat Hosoi makan juga.
Perawat Hosoi shock dan mengatakan kenapa Kotoko makan makanan pasien dan menyuruh pasien membuat teh untuknya.
Kotoko terkejut, ia tidak melakukannya. Perawat Hosoi marah karena barusan nenek Yoshida menemuinya smabil menangis dan mengatakan kalau Kotoko jahat.
Kotoko tentu saja shock, lalu ia melihat ke pintu kalau nenek Yoshida mengejek dan menertawakannya,Kotoko panik, ternyata ia dikerjai.
Perawat Hosoi terus mengomeli Kotoko ini dan itu sementara nenek Yoshida puas tertawa karena berhasil mengerjai Kotoko.
[CUT SCENE]
Ibu dan Naoki berdua di rumah. Ibu senang saat mendengar pintu di buka artinya Kotoko sudah kembali. Ibu menyambut Kotoko untuk menanyakan hari pertama pelatihannya. Kotoko tak bersemangat dan ibu shock melihat Kotoko menangis.
Kotoko menceritakan hari pertamanya dan ibu kesal karena Kotoko di bully, ia bahkan ingin komplain ke rumah sakit itu.
Naoki yang sedang baca koran santai aja, ia mengatakan memang begitulah, pasien membutuhkan penghilang stress dan anak magang akan menjadi target sempurna.
Kotoko menatap Naoki, ia bertanya apakah Naoki juga di bully, karena Naoki kan juga dokter magang.
Naoki cool menjawa, tidak mungkin, jika mereka membully ku, aku akan membalas dendam 100 kali lipat.
Kotoko terkejut, ia kemudian mengatakan bagaimana jahatnya nenek Yoshida padanya. Tapi Naoki mengatakan kalau nenek sangat baik padanya.
Kotoko cemberut mengatakan lagi kalau para senior ikut membullynya juga karena Naoki.
Naoki dengan kejam mengatakan kalau ia tak bisa melakukan apapun tentang itu jadi jangan menangis padanya. Kau harus menyelesaikan sendiri masalahmu. Jika kau tak bisa mengatasinya, lebih baik kau berhenti saja.
Ibu kesal juga melihatnya, Onii Chan, kenapa kau bicara begitu???
Naoki sih enteng aja, ia berdiri dan masuk ke dalam kamar. Ibu menyuruh Kotoko jangan menyerah.
Kotoko hanya bisa menghela nafas, tapi kemudian ia mengatakan dalam hati kalau ia bisa melakukannya, ia akan membuat semuanya kagum padanya.
Keita sedang bersama Akiko Chan. Keita mengatakan kalau rehabilitasi Akiko berjalan baik hari ini, jika terus begini ia yakin Akiko akan bisa berjalan lagi.
Keita tersenyum dan berjongkok serta memegang tangan Akiko untuk memberinya selamat. Akiko tersenyum manis.
Pemandangan manis dari perawat magang beruntung, hal itu diliat iri oleh Marina, Moto Chan dan Tomoko.
Sementara di sisi lain ada Kotoko yang terlalu lemas untuk memperhatikan. HAHHAHAHAHAHAH.
Kotoko berjalan gontai tak bersemangat menuju kamar nenek karena dipanggil lagi. Naoki melihat dan memperhatikannya.
Kotoko di kamar nenek Yoshida sedang menggaruk punggung nenek. Kotoko menyungutkan wajahnya karena kesal. Sayangnya bukan hanya nenek yang mempersulitnya tapi perawat senior juga mempersulit dirinya.
Ia sering dimarahi dan juga saat laporan keperawatannya salah dan disuruh ulang lagi, Kotoko tak mengerti yang mana yang mau diulang, jadi dia bertanya, sayangnya jawabannya hanya Pikirkan saja sendiri.
Ia juga sering di protes saat membersihkan tepat tidur pasien dan di ejek apakah benar dia adalah seorang istri.
Bagi Kotoko, rumah sakit penuh dengan musuhnya.
Kotoko yang sedang kehilangan semangatnya berjalan gontai seakan mau jatuh dan tak sengaja menabrak Akiko. Kotoko mengenalinya dan melihat Akiko sendiri jadi ia menawarkan diri mendorong kursi rodanya.
Kotoko dan Akiko berjalan sambil berbincang, Kotoko mengenalinya sebagai pasien Keita. Akiko mengatakan kalau Keita sepertinya tertarik dengan rehabilitasi.
Akiko tampak sedih mengatakan bagaimana kalau setelah rehabilitasi nanti ia tetap tak bisa berjalan?
Kotoko terkejut dan mengatakan Akiko tidak boleh mengatakan hal seperti itu, karena Keita nanti akan sedih.
Akiko kemudian menatap Kotoko, ia dengan hati hati bertanya, Kotoko-san...
Kotoko mendengarkan. Akiko bicara lagi, Tentang Keita..... bagaimana....
Kotoko bingung, ada apa dengan Keita?
Akiko kemudian menarik pertanyaannya dan mengatakan tak ada apa-apa.
Kotoko penasaran dan memegang bahu Akiko manja untuk bertanya memangnya kenapa
Tapi Akiko tampak marah dan menyuruh Kotoko berhenti. Akiko kemudian menjalankan kursi rodanya sendiri.
Kotoko masih terdiam shock.
[Kenapa sih ntu cewek??? bikin BETE aja!]
Kotoko terdiam. Ia menghela nafas panjang.
Kotoko tampak sedih dan berfikir tak ada pasien yang menyukainya.
[CUT SCENE]
Malam itu Kotoko di kamarnya sedang sibuk menulis. Naoki masuk ke kamar dan melihat Kotoko di meja belajar dan bertanya apakah Kotoko tak akan tidur.
Kotoko mengatakan ia harus menulis ulang rencana perawatnya. Naoki bertanya, untuk Ny. Yoshida?
Kotoko membenarkan. Naoki kemudian mengambil kertas dan mengeceknya.
Naoki melihatnya dan tanpa belas kasihan mengatakan kalau tulisan Kotoko cukup buruk, ia mengerti kenapa mereka menyuruh Kotoko mengulanginya lagi. Dan ini adalah versi yang di tulis ulang?
Naoki menatap Kotoko, entah seburuk apa laporan pertamanya.
Kotoko hanya bisa membesarkan matanya. Naoki menyuruhnya memikirkan lagi. Kotoko menghela nafas dan menjatuhkan kepalanya ke meja untuk berfikir lagi.
Kotoko berdiri dan bersemangat mengatakan, bagaimana kalau begini? Jika nenek Yoshida bersikap jahat lagi, aku akan mengatakan kalau kau tidak akan datang memeriksanya lagi?
Kotoko tampak puas dengan idenya. Naoki menatapnya tak percaya, Itu rencanamu?
Kotoko bersemangat membenarkan, Trainingku akan berakhir 4 hari lagi, jadiii, jadiii, bisakan kita mengambil foto bersama di hari terakhir training?
Kotoko udah bersemangat dan menatap Naoki tapi Naoki sudah tak ada disana lagi. Naoki udah tidur di tempat tidur membuat Kotoko kecewa, Irie-kun~
Kotoko lemas cemberut dan ia melanjutkan menulis rencananya lagi.
Naoki diam-diam khwatir melihat Kotoko. Malam itu ia tidak tidur dan mengawasi Kotoko.
Sementara malam itu, Nenek Yoshida memandangi sebuah foto lama. Tampak sebuah keluarga dengan anak mereka. Entah itu adalah nenek Yoshida atau foto anak dan cucunya.
Nenek Yoshida tampak sedih.
Keesokan harinya, Kotoko shock melihat nenek Yoshida punya Foto Naoki berseragam dokter dan sudah pake frame putih pink pula. LOL.
Kotoko shock bertanya kenapa nenek bisa punya.
Nenek Yoshida kemudian pamer kalau ia masih punya banyak foto lagi, ia mengeluarkan foto-foto Naoki yang diambil diam-diam. Kotoko sangat kecewa, kenapa nenek bisa punya sedangkan dirinya tidak.
Kotoko kemudian mencoba menghaluskan suaranya untuk meminta satu foto tapi nenek tidak memperbolehkannya. Ia mengatakan kalau ia dengan susah payah mengambil foto Naoki dari kejauhan.
Nenek Yoshida tak melepaskan pandangan dari banyak foto yang ia dapatkan, ia mengatakan kenapa ia harus memberi foto pada istrinya Naoki.
Ia mengambil 1 foto dan menempelkannya ke pipinya. HHAHAHHAHA.
Kotoko shock. Nenek Yoshida bahkan mencium fotonya dan membuat Kotoko semakin shock. Kotoko membuat wajah lucu karena ia sangat iri.
Tapi tiba-tiba nenek Yoshida mengeluarkan suara aneh sambil memegang dadanya.
Kotoko terkejut melihat nenek kesakitan dan memegang dadanya. Kotoko panik ia khawatir dan memegang nenek Yoshida. Ia kemudian keluar dan berteriak memanggil dokter kesana kemari dan memaksa menarik seorang dokter.
Kotoko udah panik banged saat sampai di kamar lagi dan perawat Hosoi juga datang tapi ternyata nenek Yoshida baik-baik saja sambil makan.
Kotoko shock melihat nenek Yoshida baik-baik saja.
Kotoko mendekati nenek dan bertanya, Nenek, bagaimana dengan dadamu?
Nenek menatap kesal pada Kotoko, Siapa yang bilang dadaku sakit? Hatiku sakit pada dr. Irie, Itulah yang aku bilang. Aku tidak menyuruhmu membuat kegaduhan ini.
Nenek menatap kesal Kotoko, Jadi kau menyebutku pembohong? Kau tidak tahu perbedaan antara sakit hati dan sakit dada kan? Dan kau menyebut dirimu seorang perawat?
Orang yang ditarik KOtoko tadi bicara dan mengatakan kalau dia bukan dokter tapi dari radiologi.
Kotoko terkejut dan menunduk minta maaf.
Kotoko kemudian dimarahi oleh kepala perawat Hosoi, Lagi-lagi kau Irie-san. Dalam keadaan darurat kau harus tenang, kau seharusnya memeriksa denyut nadi dan memeriksa gejalanya. Dan kau bilang dia menipumu???
Kotoko membenarkan kalau ia memang belum memeriksanya. Kotoko takut melihat perawat Hosoi yang tampak kesal.
Ia kemudian menarik Kotoko keluar dari dalam kamar.
Setelah semuanya keluar nenek Yoshida terlihat memegang dadanya. Sepertinya ia memang terlihat sakit.
Nenek menahan sakit di dadanya.
Kotoko ada di atap rumah sakit. Ia menatap langit luas dan merenung. Suara Naoki kemudian mengagetkannya. Kotoko melihat Naoki mendekatinya, Naoki bertanya, aku dengar kau membuat masalah lagi.
Kotoko menghela nafas dan mengatakan kalau ia kehilangan kepercayaandirinya. Ia sudah berusaha semampunya tapi nenek Yoshida tidak menghargainya, nenek tidak menganggapnya serius, menyedihkan.
Kotoko menghela nafas dan mengatakan kalau ia lelah.
NAoki menatap Kotoko dan melihat ekspresinya, kemudian ia bertanya, Apa kau mau berhenti?
Kotoko terkejut menatap Naoki. Naoki mengatakan hanya ada satu jalan, sudah lama ia ingin mengatakan itu pada Kotoko.
Naoki berjalan menjauhi Kotoko, kemudian menatapnya lagi, Kau ingin menjadi perawat karena aku menjadi dokter, Alasan itu belumlah cukup. Lihat lah dirimu dan lihat batasanmu. Jika ini berat bagimu, lebih baik kau berhenti.
Kotoko menatap Naoki. Naoki menyelesaikan kata-katanya dan kemudian meninggalkan tempat itu.
Kotoko hanya bisa terdiam. Ia memikirkan kata-kata Naoki dengan baik.
Cut scene nya bisa diliat di akhir film ta kak?
BalasHapusbeberapa ada yang bisa kita lihat, itu pun ga panjang, hanya sebatas preview aja, tapi kalo di DVD BOX-nya full
Hapus