Sinopsis Tomorrow Cantabile Episode 15
Nae Il berada di kamar Yoo Jin sedang menghipnotis Yoo Jin. Yoo Jin akhirnya mengatakan kejadian di pesawat itu, saat pesawat bergoncang oleh badai, botol obat kakek terjatuh. Yoo Jin kecil berusaha mengambilnya tapi ia pingsan. Yoo Jin menangis mengingat kejadian itu. Ia menganggap itu kesalahannya, seandainya ia bisa meraih botol obat kakek itu. Yoo Jin menangis dalam tidurnya.
Nae Il menangis dan tersenyum, ia mengatakan semua itu bukan kesalahan Yoo Jin. Meski Yoo Jin tidak bisa menyelamatkan kakek itu, tapi ia tak bersalah sama sekali. Karena itu Yoo Jin tak perlu takut lagi.
Mulai sekarang, saat alarm berbunyi nanti, Yoo Jin akan terbangun dan tidak akan takut lagi naik pesawat., Yoo Jin akan bisa pergi kemana pun.
Nae Il menangis sedih menatap Yoo Jin yang mengeluarkan air mata. Meski ia tak ingin Yoo Jin pergi darinya, ia tetap berusaha agar Yoo Jin tidak trauma pesawat lagi.
MAlam itu Alarm berbunyi. Cha Yoo Jin terbangun dari tidurnya. Yoo Jin sendirian di rumahnya. Nae Il sudah tidak ada disana. Yoo Jin samar-samar ingat sesuatu, kata-kata Nae Il yang mengatakan Yoo Jin tak akan takut lagi naik pesawat dan bisa pergi ke mana pun.
Yoo Jin hanya tertawa dan mengatakan Nae Il akhir-akhir ini sering mengatakan hal aneh. Yoo Jin bingung, sejak kapan Nae Il pergi dari kamarnya.
Cantabile Tomorrow
~Lesson 15~
Jung Shi Won sedang menuju ruang latihan biola. Ia mendengar suara biola dan masuk ke dalam ruangan. Ia terkejut melihat Il Rak bermain biola. Il Rak memainkannya dengan baik, tangan Il Rak yang terluka terlihat baik-baik saja. Ia juga melihat Il Rak memakai cincinnya. Ia bermain sambil menatap Shi Won.
Il Rak menghentikan permainannya dan menatap tidak enak pada Shi Won. Shi Won heran bertanya bukankah tangan Il Rak terluka?
Il Rak meminta maaf karena ia berbohong, ia melakukannya karena ingin Shi Won menjadi solois. Bagaimana pun jika JaeYong dan Sun Jae tidak mempermainkannya, maka Shi Won akan jadi solois RS Oke. Tapi ia berubah pikiran sekarang, ia tahu Shi Won lebih hebat darinya, tapi ia tak bisa menyerah. Ia tetap ingin menjadi solois RS Oke. Ia akan berusaha keras latihan. Ia sangat mencintai orkestra mereka, ia tak ingin kalah jauh dari Shi Won maupun Yoo Jin.
Shi Won berwajah kesal dan mengepalkan tangannya, ia mendekati Il Rak seolah akan memukulnya, tapi ia berhenti tepat di hadapan Il Rak. Shi Won hanya memukul kening Il Rak sedikit dengan jarinya. Shi Won mengatakan kalau ia sudah jelas mengatakan Il Rak memang pantas menjadi solois RS Oke, kenapa Il Rak harus melakukan itu.
Shi Won mendekati Il Rak lagi dan memeluknya. Il Rak terkejut. Shi Won mengatakan meski begitu ia terharu dengan apa yang dilakukan Il Rak. Shi Won memeluknya Erat, Il Rak membalasnya.
Shi Won kemudian melepaskan pelukannya dan bertanya dengan serius, lalu bagaimana nasib orkestra kita?
Cha Yoo jin sedang berjalan di kampus dan berpapasan dengan Yoon Hoo yang menghalangi jalannya. Yoon Hoo tak membiarkan Yoo Jin pergi, ia menanyakan kenapa Yoo Jin melakukannya? Ia mengerti kalau Yoo Jin yang meminjam proyektor dan memasang video Sae Yeon, untuk mengingatkan anggota, tapi kenapa Yoo Jin juga merahasiakan kamera tersembunyi itu.
Yoo Jin bingung dan bertanya, bukannya kau mau orkestra bubar?
Yoon Hoo membalas, bukannya kau ingin mempertahankan orkestra? Kenapa kau melakukannya? Kau tahu kau yang paling dirugikan dalam hal ini.
Yoo Jin kesal karena Yoon Hoo cerewet sekali, ia mengatakan sifat cerewet Nae Il menular pada Yoon Hoo.
Yoo Jin menghela nafas dan mengatakan kalau ia percaya pada anggota RS Oke meskipun itu kedengarannya terlalu naif. Yoo Jin teringat penampilan mereka dengan Son Soo Ji beberapa waktu lalu, saat ia gugup, ia menjatuhkan tongkatnya, teman-temannya percaya padanya dan bermain dengan baik.
Yoo Jin tersenyum, kali ini ia ingin percaya pada RS Oke. Yoon Hoo heran melihat Yoo Jin.
Il Rak masuk ke ruang latihan RS Oke. Banyak yang tidak datang. Semuanya kelihatan khawatir, apalagi Soo Min mengatakan kalau besok dewan direksi akan mengumumkan kalau mereka akan tampil atau tidak di festival orkestra. Jae Yong khawatir apa yang harus mereka lakukan.
Il Rak bersikap positif, ia mengatakan kalau ini bukan rintangan pertama mereka, mereka sudah banyak menghadapi rintangan dulu dan mereka bisa melaluinya.
Il Rak memberi semangat pada teman-temannya, mulai sekarang adalah pertempuran individu, mereka harus meyakinkan yang lain. Tim S Oke tampak bersemangat.
Yoon Hoo yang sejak tadi disana bertanya, Kenapa kalian tidak menyerah saja?
Semuanya menatap Yoon Hoo. Yoon Hoo berdiri, Kalian sudah mencapai batas, apa kalian tidak lelah?
Semuanya terdam menunduk, berfikir.
Nae Il sedang menggoda Yoo Jin yang sedang berjalan. Nae Il memohon pada Yoo Jin untuk mengikutinya, selama 6 jam saja. Yoo Jin mengatakan ia sedang sibuk, lagi pula ia dan RS Oke sedang menunggu keputusan. Nae Il terus memohon karena sekarang Yoo Jin tidak sibuk sebelum keputusan keluar, hanya 6 jam saja, ia meminta waktu Yoo Jin selama 6 jam untuk mengikutinya.
Apakah Yoo Jin tak akan mengabulkan permintaan 'Uri Nae Il'?
Nae Il terus menggoda Yoo Jin yang menyebutnya 'Uri Nae Il' dan memanggil dirinya dengan 'Uri Nae Il'. Yoo Jin kesal mengatakan ia tak pernah memanggil Nae Il begitu.
Nae Il mengatakan ia punya saksi dan dengan lucu akan memanggil Min Hee, Il Rak dan Soo Min.
Yoo Jin beneran kesal. Nae Il mengatakan hanya 6 jam saja, jika Yoo Jin mau mengikutinya selama 6 jam, maka ia akan tutup mulut, tak akan mengungkit tetang uri Nae Il lagi.
Yoo Jin akhirnya menyerah.
Tiba-tiba dilayar muncul movie 'My Love, My Bride' yang dibintangi Joo Jung Suk dan Shin Min Ah.
Nae Il dan Yoo Jin sedang menonton movie itu. Dilayar adegan dimana Min Ah marah dan minta putus pada Jong Suk, tapi akhirnya ia malah menangis.
Nae Il yang sedang makan popcorn mengomentari kalau 'aktor' itu mirip dengan Yoo JIn. Yoo Jin kesal karena ia disamakan dengan orang lain, ia mengatakan kalau aktor itu tidak keren seperti dirinya.
Kemudian adegan dimana Joo Jung Suk mengetik dengan rambut acak, pake celana olahraga dan agak jorok. Shin Min Ha kesal dan memarahinya untuk tidak berpakaian seperti itu.
Nae Il berkomentar lagi, kalau Yoo Jin benar-benar mirip dengannya. Sepertinya maksud Nae Il Yoo Jin mirip dengan karakter Shin Min ah, suka protes, kekekkekke.
Tentu saja Yoo Jin tak setuju, ia kesal lagi.
Nae Il kemudian ingin memberikann popcorn untuk Yoo Jin, ia ingin menyuapi Yoo Jin tapi Yoo Jin menolak. Nae Il terus berusaha tapi Yoo Jin menolak lagi dan akhirnya Nae Il berteriak sedikit sehingga suaranya mengganggu yang lain. Penonton lainnya kesal.
Nae Il minta maaf dan menunduk malu. Yoo Jin tersenyum melihatnya.
Film selesai, mereka berdua keluar dari bioskop, tapi sebelumnya Nae Il memberikan tasnya pada Yoo Jin dan berlari pergi. Yoo Jin bingung dan mengikutinya, Yoo Jin ga sadar ia masuk ke toilet wanita, kekekekke.
Ia akhirnya keluar setelah dipandangi dengan aneh. Yoo Jin menunggu diluar, dia sadar kalau banyak pria yang menunggu pacarnya keluar dari toilet, tentu saja si pacar menitipkan tasnya. HAHHAHHAHHA.
Dua pria itu menatap Yoo Jin, Yoo Jin mengatakan kalau ia tidak sama dengan mereka. Pria itu tidak peduli.
Yoo Jin kesal dan malu di depan toilet menanti Nae Il keluar. Yoo Jin hanya bisa menghela nafas tak tenang.
Kemudian kita melihat Yoo Jin ada di mesin permainan boneka, aku ga tau namanya apa, tapi kalau main ini aku kesal sekali karena belum pernah berhasil mendapatkan satu boneka pun.
Yoo Jin tampak excited mendapatkan boneka mini berwarna kuning. Ia bangga memperlihatkannya pada Nae Il. Tapi ternyata Nae Il malah memancing boneka yang lebih besar, boneka anjing gede banged.
Yoo Jin terkejut melihatnya, ia kalah. Nae Il menawarkan mengambilkan boneka yang Yoo Jin mau. Ia tersenyum lucu membuat Yoo Jin kesal karena kalah. Ia mengajak Nae Il minum kopi saja.
Yoo Jin akan pergi tapi Nae Il menghalanginya, ia mengatakan Yoo Jin harus memakai syal. Nae Il mengambil syalnya dan memasangkannya pada Yoo Jin. Nae Il mengatakan cuacanya dingin. Nae Il berjinjit mengikatkan syal pada Yoo Jin yang menolak. LOL. Harusnya / Biasanya cowok yang melakukan ini pada cewek, kekkekekekekekeke. Nae Il terus melilitkan syalnya dan tanpa sadar wajah mereka saling mendekat.
Keduanya saling pandang, berkedip dan melebarkan matanya. Nae Il menatap Yoo Jin dan perlahan ia mulai tersenyum tertahan, ia senang. Yoo Jin sendiri fokus pada wajah Nae Il dan bibirnya (?) KYAAA!!!
Adegan ini cukup lama. NAe Il dan Yoo Jin dalam jarak sangat dekat, sangat dekat untuk berciuman.
Keduanya saling memandangi wajah masing-masing. Nae Il masih berjinjit dan suasana makin panas saat tiba-tiba alarm Yoo Jin berbunyi menghancurkan semuanya.
Keduanya saling menjauh malau. Yoo Jin mengatakan kalau waktunya sudah habis. Ia tergesa-gesa mematikan alarmnya dan membuka syalnya, ia bergumam kalau sangat panas disana. Yoo Jin bernafas gugup. Nae Il malu-malu dan sedikit melirik Yoo Jin.
Kencan 6 jam Nae Il dan Yoo Jin berakhir. Mereka kembali ke apartemen dan akan masuk ke kamar masing-masing. Sebelum itu Nae Il memanggil Yoo Jin, mengatakan kalau besok semua orang akan datang latihan orkestra. Yoo Jin yang sejak tadi masih gugup tidak bisa menatap langsung ke arah Nae Il, ia hanya menunduk melirik dan mengiyakan.
Nae Il mengatakan tim S akan meyakinkan anggota orkestra untuk latihan dan Tim A akan berusaha meyakinkan dewan agar mereka bisa tampil. Yoo JIn kayaknya memang gugup banged, ia tak bisa memandang Nae Il. Ia bahkan menjawab dengan bergumam jadi Nae Il tak mengdengarnya.
Yoo Jin juga buru-buru masuk ke kamarnya, kekekekekekeke.
Nae Il yang masih didepan pintu tersenyum dan mengatakan kalau ia sangat senang bisa berkencan bersama Yoo Jin hari ini.
Sementara Yoo Jin setelah masuk dalam rumahnya menyandarkan diri di pintu dan menghembuskan nafas dalam. Ia bergumam, apakah dia sudah secantik itu sejak dulu?
Ia bahkan tetawa pada dirinya sendiri, kenapa ia merasakan hal itu pada Seol Nae Il.
AIGOOO~ Orabang!!! >.<
Keesokan harinya, beberapa mobil datang ke kampus. Sepertinya mereka orang penting. Dan kamera terfokus pada satu kakek memakai kacamata.
Cha Yoo Jin datang ke ruang latihan RS Oke. Ia menghela nafas saat mencoba membuka gagang pintu. Yoo Jin membuka pintu ruang latihan RS Oke. Kosong. Tidak ada siapapun disana. Yoo Jin menghela nafas.
Yoon Hoo muncul dibelakangnya dan mengatakan kalau Cha Yoo Jin memang naif, ia yakin Yoo Jin tidak akan berfikir kalau masalahnya akan sampai seperti ini. Kau pikir mereka tetap bertahan bukan?
Yoo Jin menghela nafas,. Ia duduk dan mengatakan ia memang berfikir begitu, ia tak menyangka akan seperti ini.
Yoon Hoo ikutan duduk dan mengatakan kalau Yoo Jin tak bersemangat begini jadi tidak asik, ia bertanya apa yang akan Yoo Jin lakukan selanjutnya. Yoo Jin mengatakan ia belum tau. Yang jelas ia harus memulainya dari awal lagi. Yoon Hoo mengatakan kalau mereka belum mendengarkan keputusan dewan.
Yoo Jin berkata ia sudah bisa menebaknya, mereka akan membatalkan konser dan menutup ruang latihan, jika itu memang kemungkinan terburuknya, mereka masih bisa latihan dimana saja, misalnya di lobi.
Yoo Jin berfikir dan mengatakan akan sangat berbeda jika mereka latihan di lobi.
Yoon Hoo tersenyum melihat Yoo Jin dan mengatakan tak menyenangkan melihat Yoo Jin tak bersemangat begini. Yoon Hoo mengatakan ia tak mengerti kenapa semua orang menyukai Yoo Jin.
Yoo Jin mulai kesal lagi karena Yoon Hoo mulai cerewet. Yoon Hoo menatap Yoo Jin mengatakan kalau RS Oke sedang ada di ruang pertemuan para dosen dan menyuruhnya kesana, Yoo Jin kaget.
Anggota RS Oke kompak ada di jalan menuju ruang rapat. Saat anggota dewan datang, semuanya menyingkir memberi jalan dan mengikuti dari belakang. Kakek tadi sepertinya petinggi dewan. Ia melihat mereka satu per satu. Saat masuk ke dalam ruangan, ia melihat RS Oke dari kaca dan menatap mereka semua. Beberapa berkomentar kenapa anaknya dan keponakannya disana, padahal ada pelajaran. Kakek itu berkata di cuaca yang dingin begini, mereka semua berkumpul untuk berdemo, dengan begitu mereka bisa melihat bahwa S dan A telah bersatu. Dulu mereka berselisih tapi sekarang mereka sudah berubah.
Kita bisa melihat bahwa semuanya tidak berdiri di kelompoknya lagi, mereka berdiri acak menatap ke ruang rapat. Kakek itu mengatakan setelah lulus nanti, mereka akan menempuh jalan masing-masing, jadi kebersamaan disini sangat berharga bagi mereka. Hanya sekali mereka akan merasakan kebersamaan seperti ini. Kakek tersenyum melihat usaha keras mereka mempertahankan orkestra.
Yoo Jin datang ke ruang rapat para guru. Ia melihat anggota RS berkumpul disana. Ia pun berdiri di hadapan semuanya.
Yoo Jin menatap anggota RS Oke dan berkata dalam hati, "Berbagai melodi bersatu membentuk suatu orkestra, bukan hanya itu, tapi berbagai karakter seseorang yang menciptakan melodi itu. Violin, viola, kontrabass, dan saat terompet mengeluarkan irama mereka, mozart menjadi mozart, Tchaikovsky menjadi Tchaikovsky. Walaupun mereka memunyai melodi yang berbeda, tapi bersamaan menciptakan musik yang sempurna."
Yoon Hoo masih di ruang latihan yang kosong. Ia menatap kursi kosong disana. Ia teringat lagi apa jawaban mereka saat Yoon Hoo bertanya kenapa mereka semua tidak menyerah saja.
Il Rak yang menjawab, Lalu bagaimana dengan konduktor kami jika kami menyerah? Tentu saja kami tidak bisa menyerah. Yoon Hoo ya, dia sangat percaya pada kami. Jadi kami tidak bisa begitu saja melepaskan tangannya. Kami tidak bisa menyerah.
Yoon Hoo terkejut. Il Rak mengajak semuanya untuk memulai dan anggota S mengikutinya. Perlahan satu per satu anggota A juga ikut untuk mempertahankan orkestra mereka dan mengikuti Yoo Il Rak.
Yoon Hoo hanya terdiam saja. Ia tidak tahu kalau ternyata Cha Yoo Jin sangat dipercayai oleh RS Oke.
MiNa kemudian mendapat telpon mengenai keputusan rapat dewan. Stresemann ada disana bertanya bagaimana keputusannya. Mi Na Tersenyum.
Ruang latiah RS Oke penuh dengan para anggota yang saling berpelukan karena bahagia. Orkestra mereka tidak jadi dibubarkan dan penampilan mereka di festival dikonfirmasi. Semuanya senang dan berpelukan, tak peduli A atau S semuanya bersatu. Mereka berteriak dan high five. Il Rak mencuri momen untuk memeluk Shi Won tanda kebahagiaan. Soo Min dan Min hee menangkap basah dirinya dan melarang mereka berpelukan. Tapi Il Rak tak mau kalah dan masih berusaha memeluk Shi Won. LOL.
Nae Il bermain Fart Song di cafe ibu Yoo Jin. Nae Il memainkan nada piano dengan baik tapi ia tidak seceria biasanya, biasanya saat ia bermain Fart Song, ia akan tersenyum bahagia.
Min Hee mendengarkan dengan senyuman di wajahnya. Ia datang membawakan kue krim kesukaan Nae Il setelah Nae Il selesai bermain, Rupanya hari itu adalah hari terakhir NAe Il bekerja di cafe, ia akan keluar dari sana. Min Hee jadi sedih karena Nae Il memutuskan berhenti.
Nae Il memberikan hadiah untuk Min Hee, banyak kupon makan gratis, Min hee sangat senang, ia bisa makan sepuasnya. Min Hee yang senang tak lupa menyuapi NAe Il kue krim kesukaannya. Nae Il mengatakan nanti ia akan merindukan kue itu. Tentu saja Min Hee memintanya sering datang, ia akan membuatkan secara gratis, lagi pula Nae Il harus sering menjenguk calon mertuanya, kekekekke.
Nae Il diam saja, tiba tiba ia bersikap aneh dan memeluk Min Hee dengan sangat erat. Ia mengatakan mereka akan jarang bertemu nanti. Min Hee heran padahal Nae Il hanya akan berhenti kerja paruh waktu saja.
Nae Il diam saja, ia terlihat sedih.
Nae Il terlihat datang ke ruangan Stresemann bertemu dengannya. Stresemann mengira Nae Il datang untuk menghentikannya membawa Yoo Jin ke Eropa. Tapi Nae Il mengatakan kalau ia datang meminta Stresemann membawa Yoo Jin bersamanya, bahkan jika Yoo Jin tidak mau, Stresemann harus menyeretnya pergi, karena Yoo Jin sudah bisa pergi sekarang. Ia akan mempercayakan Yoo Jin pada Stresemann.
Stresemann bingung dengan sikap Nae Il yang sudah berubah.
Nae Il menunduk, ia kelihatan sedih dan kemudian ia teringat sesuatu. Nae Il mengambil jam pemberian Stresemann dan mengembalikan padanya.
Nae Il keluar dari ruang Stresemann. Ia bertemu dengan Yoon Hoo yang mengomentari kalau Nae Il menangis lagi. Yoon Hoo ingin menghapus air matanya tapi Nae Il menolak dengan mengatakan kalau matanya hanya kemasukan debu. Nae Il mencoba menahan air matanya karena sedih.
Nae Il mengatakan ia tahu Yoon Hoo menjadi murid Stresemann, apa karena itu Yoon Hoo datang?
Yoon Hoo membenarkan, ia tidak ingin merepotkan Cha Yoo Jin lagi.
Nae Il kemudian ingat ingin mengatakan sesuatu pada Yoon Hoo. Tapi Yoon Hoo menolak tak ingin mendengar sekarang. Nae Il mengatakan ia harus mengatakannya sekarang, ia tak bisa menundanya lagi.
Yoon Hoo cemberut mengatakan kalau Nae Il sangat kejam.
Nae Il mengucapkan terima kasih pada Yoon Hoo karena sudah menyukai permainan pianonya. Ia juga sangat senang saat Yoon Hoo mengajaknya berduet. Dan juga berterimakasih karena telah menyukainya.
Nae Il tersenyum tulus. Yoon Hoo menatapnya dan mengatakan Nae Il tak perlu membuatnya terlalu jelas. Nae Il bisa langsung melupakannya.
Nae Il mengatakan ia tak bisa begitu karena ia tahu Yoon Hoo menyukainya dan juga ia tahu rasa sakitnya.
Nae Il hampir menangis lagi sedangkan mata Yoon Hoo sudah berkaca-kaca.
Yoon Hoo menatap Nae il yang suaranya mulai berubah, ia bertanya kenapa Nae il kelihatan lebih sakit dari pada dirinya. Yoon Hoo bertanya apakah Nae Il baik-baik saja.
Nae Il mencoba tersenyum mengatakan ia baik-baik saja. Tapi Nae Il kelihatan tidak baik-baik saja.
Yoon Hoo menemui Stresemann. Stresemann mengatakan kalau ia merekomendasikan Yoon Hoo karena Yoon Hoo cocok dengan karakter seorang pemimpin, karena konduktor adalah panduan para anggota.
Yoon Hoo bertanya, tapi Cha Yoo Jin adalah satu-satunya murid mu bukan?
Stresemann bertanya juga, lalu apa kau mau jadi muridku? Kau harus melakukan ini itu dan semua tugasku.
Yoon Hoo tertawa, itu sebabnya ia tak tertarik menjadi murid Stresemann karena ia sudah mendengar bagaimana cerita Yoo Jin dulu.
Yoon Hoo mengatakan saat Stresemann merekomendasikannya menjadi konduktor, ia sangat senang. Tahu pesona saat hidup dan bernafas dengan musik, ia juga yakin dengan kemampuannya sendiri.
Stresemann mengatakan ia tahu itu, Yoon Hoo sudah tahu full score dan menunjukkan kemampuan menjadi konduktor saat penampilan Mambo, tapi ada satu hal yang membuatnya khawatir. Yoon Hoo menatap stresemann. Stresemann berkata, Sikap aroganmu atas pengakuan terhadap kemampuan seseorang. Jika ada yang telah membantumu mengubah itu, maka dia adalah gurumu, bukan aku.
Yoon Hoo mengangguk. Ia menatap Stresemann.
Prof. Do tampak mengubah gaya rambutnya, OMG!!!! What Theee??????????
Ia terlihat bersemangat menerima telpon seseorang mengenai kompetisi Slazburg. Prof. Do sangat terkejut karena NAe Il diminta untuk berpartisipasi. Prof. Do curhat pada Prof. Ahn. Keduanya sangat senang Nae Il bisa ikut kompetisi piano internasional. Kesempatan itu biasanya hanya diberikan pada pemenang kompetisi Baek Geon Soo, mereka juga bingung kenapa Nae Il bisa ikut karena Nae Il tidak memenangkan kompetisi. Prof. Do menebak kalau Yoon Yi Song pasti merekomendasikan Nae Il, sepertinya Yoon Yi menyukai Nae Il.
Kedua guru ini sangat senang. Tapi Prof. Do khawatir, ia belum memberitahu NAe Il karena ponselnya tidak aktif.
Lee Yoon Hoo ada di depan pintu apartemen Nae Il. Ia menelpon ponsel Nae Il, tapi tidak aktif. Ia bingung. Ia menekan bel tapi tak ada yang membukakan pintu. Ia mengetuk dan memanggil Nae Il tak ada jawaban, ia bingung.
Yoon Hoo mencari Nae Il di kampus dan bertemu Soo Min dan Min Hee. Ia bertanya apakah keduanya melihat Nae Il di kampus hari ini. KEduanya tidak melihat Nae Il. Min Hee juga tahu ponsel Nae Il tak aktif karena ia juga menelpon Nae Il pagi ini, karena sikap Nae Il kemarin sangat aneh. Soo Min berfikir dan mengatakan benar juga, karena kemarin tiba-tiba Nae Il memberikan foto Yoo Jin padanya. Keduanya juga, apa terjadi sesuatu pada Nae Il?
Yoon Hoo kelihatan khawatir, ia menelpon seseorang.
Yoo Jin mendapat telpon dari seseorang yang panik karena Nae Il tak bisa di hubungi. Yoo Jin yang sudah berdiri di depan pintu apartemen Nae Il mengatakan Nae Il memang sering men-silent ponselnya saat tidur jadi jangan khawatir, ia yakin Nae Il ada di rumahnya.
Yoo Jin kemudian menekan bel dan memanggil Nae Il. Tak ada jawaban. Ia menekan bel lagi tak ada jawaban.
Yoo Jin kesal dan mencoba membuka password apartemen Nae Il, tapi pintu tak terbuka, password salah.
Yoo Jin heran, ia mencobanya lagi siapa tahu ia salah tekan, tapi tetap tak terbuka. Yoo Jin memastikan lagi, menekan 1 2 3 4. Tapi pintu tak terbuka. Yoo Jin heran, ia berfikir ada yang tidak beres, Nae Il mengganti password rumahnya. Padahal selama ini Nae Il yang selalu ingin password rumah mereka sama.
[Bersambung ke Part 2]
Akhirnya “A” dan “S” bisa bersatu... Ikut terharu ketika mereka bersama membulatkan tekad berdemo untuk tetap mempertahankan Rising Stars
BalasHapus