Sinopsis Tomorrow Cantabile Episode 15 - Part 1
---------------------------------------------------------------
Sinopsis Tomorrow Cantabile Episode 15
Cha Yoo Jin yang tahu ada sesuatu yang tidak beres pada NAe Il ikutan panik dan menelpon Min Hee, menyuruhnya mencari ke semua tempat yang kemungkinan akan didatangi NAe Il. Kampus, cafe atau dimana saja. Min Hee dkk yang sibuk mencari mengatakan mereka sudah mengecek di TK ternyata Nae Il juga sudah berhenti bekerja. Tempat yang sering di datangi Nae Il lainnya hanya rumahnya dan kampus, tapi Nae Il tak ada disana, ia bingung akan mencari kemana lagi.
Min Hee menebak kalau Nae Il mungkin sudah merencanakan ini sebelumnya, ia bahkan khawatir Nae Il melakukan hal yang buruk.
Il Rak dan Soo min yang mengkhawatirkan Nae Il kesal karena Min Hee memikirkan yang tidak-tidak. Mereka pun mencari Nae Il lagi.
Cha Yoo Jin terus mencari Nae Il, di jalanan, di sudut kota yang mungkin di datangi Nae Il. Tapi ia tak bisa menemukan Nae Il. Ia bahkan khawatir semalaman mencoba menelpon nomer Nae Il tapi tidak aktif. Yoo Jin kesal dan membuang ponselnya ke tempat tidur karena Nae Il benar-benar tak bisa di hubungi.
Keesokan harinya, Yoo Jin kembali ke pintu apartemen Nae Il. Ia memandangi pintu dan mencoba lagi memasukkan password rumah Nae Il. Password salah, tetap tak bisa terbuka.
Min Hee, Il Rak, dan Soo Min mencari Nae Il semalaman, mereka tidak tidur dan kelelahan. Il Rak mengatakan ini sudah 24 jam, jadi mereka bisa lapor ke polisi. Min Hee menangis dan mengajak mereka melapor saja. Ia khawatir terjadi sesuatu pada Nae Il.
Tiba-tiba ponsel Min hee berdering, ia terkejut karena NAe Il menelpon. Il Rak dan Soo Min juga terkejut. Min Hee segera mengangkat telponnya.
Yoo Jin pagi itu mendapat kabar kalau NAe Il sudah menghubungi Min hee. Ia lega Nae Il tak terluka dan heran karena Nae Il ternyata kembali ke kampung halamanya, di pulau Jeju.
Nae Il tampak berjalan di tepi pantai pulau Jeju. Ia menelpon Min Hee dkk yang sedang makan di restoran ayah Il Rak. Min Hee kesal dan mengatakan kalau Nae Il tak boleh begitu. Saat Nae Il bertanya apakah Min hee mengkhawatirkannya, Min Hee membantah dengan mengatakan kalau ia bahkan baru tahu kalau Nae Il menghilang, kekekekke.
Il Rak menyuruh Min Hee terus bicara karena Yoo Jin sedang menuju kemari. Min hee mengerti.
Soo Min kesal sekali dan berteriak gegara NAe Il ia tak makan seharian kemarin, kekekke.
NAe Il tampak kecewa karena Yoo Jin tidak mengkhawatirkannya. Min Hee mengatakan ia tak tahu dan menyuruh Nae Il menelpon Yoo Jin.
NAe Il akan memutuskan telponnya dan Min hee mencoba menghalangi dengan membicarakan kupon makanan yang tidak berlaku lagi dan bla bla bla. Hingga akhirnya Yoo Jin datang dan merebut telpon.
NAe Il masih membicarakan kupon makanan yang ia kumpulkan bersama teman-temannya saat telpon pindah tangan ke Yoo Jin. Nae Il membahas kupon yang tak berlaku padahal ia tidak memungut kuponnya tapi mengumpulkan bersama teman-temannya dan bla bla bla.
Akhirnya Yoo Jin angkat bicara, awalnya ia memanggil nama Nae Il dengan pelan. Dan berubah menjadi nada berteriak saat mengatakan APA YANG KAU LAKUKAN SEKARANG!!
Efek Yoo Jin yang kesal membuat Nae Il terkejut, ia kaget dan mematikan ponselnya,
Yoo Jin juga shock Nae Il mematikan ponselnya. Il Rak kesal dan marah-marah, ia berteriak pada Yoo Jin, Nae Il mematikannya karena takut pada Yoo Jin yang berteriak. MIn Hee mengatakan kalau Nae Il pasti sakit hati. Soo Min juga kesal dan mengatakan kalau sikap Yoo Jin tak benar,
Ketiganya menyalahkan Yoo Jin sehingga ia tersudut, ia membela diri dengan mengatakan ia hanya meninggikan suaranya. Min hee menatap Yoo Jin dengan kesal dan mengatakan kalau Yoo Jin sudah meneriaki dan menyakiti hati Nae Il. Il Rak juga menuduh Yoo Jin penyebab Nae Il kabur dan pulang ke rumah, karena tertekan. Soo Min juga menyalahkan Yoo Jin.
Yoo Jin hampir meneriaki mereka, tapi ia menahannya. Ia bahkan menyita ponsel Min Hee untuk jaga-jaga kalau nanti Nae Il menelpon lagi. Ia meninggalkan mereka bertiga.
LOL.
Sementara itu NAe Il di tepi pantai menyesal menutup telponnya karena ia masih ingin mendengar suara Yoo Jin sedikit lebih lama. Kekekkeekekeke.
Nae Il kembali ke rumah orang tuanya di pulau Jeju. Rumah sederhana dengan banyak keranjang abalone karena ibunya penyelam. Nae Il berbohong mengatakan kalau ia sedang libur, ia sudah menyelesaikan pelajaran dan ujiannya jadi ia boleh libur. Ibu juga menanyakan beasiswa, tapi Nae Il mengatakan sekolahnya tidak ada beasiswa. Ibu kecewa. Nae Il kemudian mengeluarkan obat herbal yang ia belikan untuk ibunya.
Ibu Nae Il mengatakan ada sekolah TK yang baru buka dan ingin Nae Il mengajar disana saja. Ini sudah tahun kedua Nae Il kuliah dan lagi biaya apartemen Nae Il cukup mahal, sekarang mereka kekurangan uang dan ingin Nae Il membantu bekerja. Ibu menyinggung ayah Nae Il yang membayarkan apartemen NAe Il selama 2 tahun ini meski ia sudah menyuruhnya mencari tempat murah saja. Ayah diam saja, sepertinya ayah yang mengerti tentang Nae Il.
Nae Il mengatakan ia memang harus pindah, ia akan pindah tahun depan, karena bagaimana pun kamar disampingnya juga akan kosong. Ibunya heran dan menatap ayah. Nenek kemudian meminta Nae Il memainkan piano, karena ia merindukan piano Nae Il. Tapi Nae Il menolak, ia sedang tidak mood dan masuk kamar. Keluarganya heran dengan sikap Nae Il yang biasanya ceria.
Prof. Do dengan gaya rambut barunya sibuk mencari Nae Il di kampus, ia berpapasan dengan Yoo Jin dan menghentikannya. Yoo Jin memandangi Prof. Do tak berkedip. Prof. Do bertanya, kenapa? apa aku jelek.
Tanpa basa basi Yoo Jin mengiyakan,. HAHAHHAHHAHA.
Prof. Do bertanya dimana Nae Il kenapa ponselnya tak aktif. Yoo Jin bertanya ada apa?
Prof. Do mengatakan ini ada formulir kompetisi internasional, jika Nae Il mengisinya, Nae Il bisa langsung ikut berpartisipasi sebagai peserta. Jika Nae Il menang, ia akan bisa mendapat beasiswa sekolah di luar Negeri. Prof. Do meminta Yoo Jin segera menghubungi Nae Il,
Yoo Jin mengecek formulirnya.
Yoo Jin istirahat di bangku taman dan menelpon NAe Il, telponnya pasih belum aktif jadi dia meninggalkan pesan suara, Yoo Jin mengatakan Nae Il bisa ikut kompetisi lagi dan jika menang, Nae Il bisa kuliah di luar negeri dengan beasiswa. Nae Il boleh pergi mendahuluinya. Ia juga sudah memulai pengobatan dengan dr. Kim lagi, jadi ia akan menyusul Nae Il. Yoo Jin mengatakan sesuatu Jika kita pergi bersama-sama.........
Tapi ia tidak menyelesaikan kalimatnya. Ia mengalihkan pembicaraan dengan membahas teman-teman yang merindukan Nae Il. Ia berkata kalau ia juga.......
Tapi ia tak menyelesaikan kata-katanya. Ia terdiam menatap formulir. Dan akhirnya ia menyerah, membatalkan pesannya. IA menghela nafas berat, Huft, lebih mudah menambahkan icon hati itu dari pada mengatakannya.
Hehehhehhehehehehehehhehe.
Yoo Jin menghela nafas galau, gagal menyatakan niat hatinya. Tiba-tiba ponsel Min hee berdering dan ia melihatnya. Telpon dari Nae Il. Yoo Jin mengangkatnya tanpa bicara.,
Nae Il masih membahas kupon makan itu, ia mengatakan akan menggantinya lain kali, tidak sekarang.
Yoo Jin akhirnya bicara memanggil nama Nae Il, Nae Il terkejut dan akan menutupnya. Tapi Yoo Jin mengancam, jika Nae Il menutupnya maka semuanya benar akan berakhir.
Nae Il mengurungkan niatnya dan mendengarkan Yoo Ji bicara,
Yoo Jin mengatakan Nae Il telah direkomendasikan mengikuti kompetisi piano di Slazburg. Nae Il punya waktu 2 hari lagi untuk mengisi formulirnya, hari yang sama dengan penampilan RS Oke. Yoo Jin menyuruh Nae Il datang. Nae Il menolak. Ia tidak akan kembali. Yoo Jin mengingatkan ini adalah kesempatan bagus untuk Nae Il. Nae Il mengatakan sebelum Yoo Jin pergi ke Eropa, ia tidak akan kembali.
Yoo Jin menghela nafas mengingatkan Nae Il kalau ia tak bisa ke luar negeri.
Nae Il terdiam, ia menegaskan niatnya lagi, ia tidak akan kembali sebelum Yoo Jin pergi ke Eropa.
Yoo Jin mengatakan mereka akan bicara setelah Nae Il kembali. Nae Il meninggikan suaranya dan mengatakan kalau ia sudah muak.
Yoo Jin terkejut, apa kau serius?
Nae Il terlihat tertekan karena berbohong. Yoo Jin mengatakan kalau memang Nae Il serius dengan itu maka ia tak akan mengganggu Nae Il lagi. Apakah benar kau akan melepaskan piano, kampus dan aku?
Nae Il mulai sesak nafas lagi. Ia menutup matanya dan mengerutkan keningnya. Ia jelas tidak bisa melepaskan ketiganya. Ia terdiam.
Yoo JIn menantikan jawaban Nae Il. Nae Il menarik nafas menangkan dirinya, ia terlihat seperti akan menangis dan akhirnya mengatakan kalau ia serius.
Yoo Jin terkejut, ia kecewa dan mengerti. Ia menutup telponnya.
Nae Il langsung lemas dan menjatuhkan tangannya. Begitu cara yang ia ambil agar setidaknya Yoo Jin punya keinginan untuk ke luar negeri.
Yoo Jin berjalan dengan kesal. Ia dihentikan oleh Yoon Hoo dan MIn Hee. Yoon Hoo mengungkit Yoo Jin yang menyita ponsel Min Hee dan belum mengembalikannya. Yoo Jin tak berkata apapun, ia mengambil ponsel Min Hee dan melemparnya, lalu pergi.
Yoon Hoo terkejut dan meminta izin memeriksa ponsel Min Hee, ia melihata da panggilan masuk dari NAe Il dan ia mengejar Yoo Jin.
Yoo Jin berjalan dengan wajah super BETE. Yoon Hoo mengikutinya dari belakang. Yoon Hoo bertanya kapan Nae Il akan kembali. Yoo Jin menjawab singkat, ia tak akan kembali.
Yoon Hoo terkejut dan menahan Yoo Jin, kenapa? Apa kalian bertengkar? Bagaimana pun dia harus tetap menandatangani surat itu?
Yoo Jin kesal menyuruh Yoon Hoo melepaskan tangannya.
Yoon Hoo tak peduli dan berkata lagi, bukan hanya kau yang ingin Nae Il melanjutkan studi ke luar negeri, aku juga tak ingin Nae Il melepaskan pianonya.
Yoo Jin menatap sinis ke arah Yoon Hoo. Yoon Hoo mengatakan kalau Yoo Jin tak mau maka ia akan maju.
Yoo Jin kesal dan menyuruh Yoon Hoo melakukan sesukanya. Ia pun pergi meninggalkan Yoon hoo yang kebingungan dengan sikap Yoo Jin.
Yoo Jin terus berjalan dengan sangat kesal. Ia berhenti dan melihat dokumen kompetisi Nae Il. Ia merobeknya dan membuangnya.
D-Day Festival Orkestra. Mi Na menanti seseorang menjempunya. Stresemann datang dengan mobil dan membawa buket bunga kecil. Mi Na mengomentari mobilnya terlalu besar untuk carpool. Stresemann mengatakan kalau hari ini mereka akan berkencan.
Tiba-tiba Prof. Do datang diantara mereka, ia tak peduli dengan Stresemann yang berdandan pake kaca mata dan bawa bunga, ia memuji mobil Stresemann dan naik kedalam untuk menumpang karena BBM mahal. LOL.
Mi Na entah ga peka atau apa juga masuk. Stresemann kesal sendiri karena ada aja yang mengganggu kalau ia bersama MI Na. Kekekeke.
Sebelum penampilan, Stresemann menemui Yoo Jin dan memberikannya jam keberuntungannya.
Yoo Jin heran kenapa jam itu ada pada stresemann. Stresemann mengatakan Nae Il mengembalikan padanya dan memintanya membawa Yoo Jin bersamanya. Yoo Jin heran. Stresemann mengatakan Ia bahkan baru tahu Nae Il kembali ke Jeju, mungkin ini cobaan berat bagi Nae Il untuk melepas Yoo Jin. Dia bahkan mengatakan kalau Yoo Jin boleh pergi dan menyuruh Stresemann memabwa Yoo Jin, Stresemann juga tidak mengerti maksdunya. Ia bertanya apakan mereka berdua punya rahasia?
Yoo Jin berfikir dan menunduk, kemudian ia mengatakan tidak ada, sekarang mereka tidak ada hubungan lagi.
Yoo Jin di ruang tunggu. Ia menatap jam pemberian Stresemann dengan kerutan di wajahnya.
Yoon Hoo masuk ke ruangan, ia mengatakan selesai penampilan Yoo Jin harus segera keluar, ia sudah memesan taksi untuk Yoo Jin, Yoo Jin harus mengejar Nae Il. Ia dengar rumah Nae Il dekat dengan bandara.
Yoo Jin diam saja. Ia melihat jam ditangan Yoo Jin dan mengenalinya,. Ia mengatakan kalau Nae Il akhir-akhir ini tertarik dengan hipnotis, ternyata itu jam milik Yoo Jin.
Yoo Jin menatap Yoo Hoo. Yoon Hoo kemudian keluar.
Yoo Jin menatap dirinya di cermin, ia ingat apa yang dikatakan dokter bahwa hipnoterapi hanya akan berhasil tanpa perlawanan dari pasien. Ia ingat Nae Il yang menghipnotisnya. Ia tertawa. Seol Nae Il, apakah dia pikir aku sudah sembuh dengan hipnotisnya? Apakah karena itu dia memintaku untuk pergi?
Yoo Jin berfikir dan menghela nafas, mengatakan Nae Il tak pernah berubah, tapi kemudian ia tersenyum.,
Tim RS Oke siap untuk konser mereka. Mereka sudah siap di posisi masing-masing.
Konduktor Cha Yoo Jin dan solois Yoo Il Rak belum muncul. semua anggota RS khawatir. Begitu juga dengan para dosen, karena tak biasanya Yoo Jin terlambat.
Penonton juga sudah gelisah. Yoon Hoo menghela nafas dan berdiri dari tempat duduknya.
Akhirnya yang dinanti muncul. Semuanya lega dan bertepuk tangan saat Il Rak dan Yoo Jin memasuki panggung. Yoon Hoo menghentikan langkahnya.
Il Rak menyalami concertmaster Jung Shi Won. Yoo Jin memberi instruksi untuk menyamakan nada pada semuanya.
Mi Na gugup sekali. Stresemann mengambil kesempatan menenangkan hati Mi Na dengan menggenaggam tangannya, kekekekekek.
Yoo Jin dan Il Rak saling pandang untuk memastikan kesiapan mereka. Yoo Jin mengangkat tongkatnya dan RS Oke mulai memainkan Tchaikovsky Violin Concerto in D Mayor.
Yoo Jin memimpin orkestra sambil bicara dalam hati kalau Tchaikovsky pernah tidak diakui karena musiknya, tapi akhirnya di akui, sama seperti Orkestra mereka yang dulunya buangan, sekarang di akui oleh semuanya.
Kilas balik bagaimana RS Oke berlatih dan menampilkan permainan terbaik dalam konser ini. Bahkan saat biola Il Rak masuk, suaranya menggetarkan hati. benar-benar bagus.
"Orkestra bukan hanya tentang aku, tapi tentang kita semua. "
Itu lah yang telah dipelajari oleh Yoo Jin selama ini. Selama ia belajar bagaimana menjadi konduktor, suka duka bersama anggota S Oke, orkestra pertamanya dan akhirnya menjadi RS Oke dengan penuh perjuangan, kali ini mereka tampil di Konser yang diakui oleh seluruh masyarakat, bahwa mereka adalah Orkestra Resmi Han Eum. Dengan pikiran seperti itu Cha Yoo Jin dan Rs Oke menyelesaikan penampilan mereka.
Mereka mendapat tepuk tangan meriah dari penonton. Penampilan mereka memuaskan.
Solois menyalami konduktor, solois menyalami concertamster. Yoo Jin melihat bagaimana Il Rak dan shi Won berkomunikasi dengan tatapan.
Cha Yoo Jin membungkuk pada anggota RS Oke dan juga pada penonton. Sekarang, tugasnya sebagai konduktor Rs Oke sudah selesai.
-I want to cry right now!!!-
Penampilan selesai, Yoo Il Rak tampak kembali sendiri di ruang istirahat. Shi Won mengejar dan memeluknya. Shi Won memuji Il Rak pacarnya yang melakukannya dengan baik, tidak gugup dan tanpa kesalahan.
Shi Won mengatakan dulu ia menyukai Il Rak karena lucu, sekarang ia menyukainya karena Il Rak keren.
Il Rak menggodanya, jika kau makin menyukaiku, bagaimana kau bisa pergi nanti?
Shi Won berkata, iya ya, bagaimana?
Il Rak kemudian memeluk Shi Won dengan lembut.
Mereka masih berpelukan saat Min Hee dan Soo Min datang. Mereka kesal karena keduanya sangat mesra, seperti syuting drama pula. Tapi ia akan membiarkan keduanya kali ini saja, meskipun ia merinding melihatnya.
Soo Min mengatakan kalau keduanya romantis, ia juga jadi ingin punya pacar.
Min Hee hanya menggeleng dan meninggalkan Soo Min. Soo Min tersenyum melihat keduanya dan mengejar Min hee. Sementara Shi Won dan Il Rak tak terganggu dan terus bertatapan saling berpegangan tangan. Aigoooooo~
(Kenapa mereka berdua tidak pacaran saja ya? hehehhehe).
Yoon Hoo menunggu Yoo Jin keluar dari ruangannya, ia membawakan dokumen baru. Saat Yoo Jin keluar tergesa-gesa, ia tahu Yoo Jin akan mengejar Nae Il, jadi ia tak mengatakan apapun dan melangkah ke luar gedung. Keduanya ada dalam taksi, Yoon Hoo memberikan dokumen pada Yoo Jin dan sebuah tiket pesawat. Yoo Jin menatap tiket pesawat itu, ia masih tidak yakin dan takut. Yoon Hoo yang belum tahu sibuk memikirkan kemana mereka akan mencari Nae Il saat ia melihat ekspresi aneh Yoo Jin dan bertanya ada apa?
Yoo Jin mencoba menyembunyikan traumanya.
Mereka sudah ada di bandara, tapi Yoo Jin tampak gugup dan takut, ia menghentikan langkahnya. Yoon Hoo mengerutkan keningnya, kenapa? kita tak punya banyak waktu lagi.
Yoo Jin diam saja, ia sudah pusing duluan, ia mulai gemetaran dan mengatakan kalau ia tidak bisa melakukannya.
Yoon Hoo kesal melihat Yoo Jin dan mengingatkan kalau mereka tak punya waktu lagi.
Yoo Jin menyuruh Yoon Hoo menunggu, karena ia sakit kepala.
Yoon Hoo kesal dan menarik dokumen, ia menyuruh Yoo Jin menunggu saja kalau tak mau pergi, ia yang akan pergi menjemput Nae Il.
Yoo Jin tak mau dan memegang lengan Yoon Hoo. Yoon Hoo melihat ekspresi takut Yoo Jin lagi dan menyangka Yoo Jin ragu menjemput Nae Il.
Yoo Jin meminta dokumennya. Yoon Hoo menolak karena Yoo Jin masih kelihatan ragu. Yoo Jin kesal dan meminta dokumennya. Yoon Hoo memberikannya.
Yoon Hoo menyuruh Yoo Jin pergi, ia hanya akan mengantar sampai dibandara.
Yoo Jin meyakinkan dirinya, ia menarik nafas dan melangkah meninggalkan Yoon Hoo.
Yoo Jin menaiki elevator. Wajahnya tidak tenang. Ia melangkah perlahan dan takut takut. Yoo Jin masih trauma. Kepalanya pusing dan ia sesak nafas. Ia teringat traumanya lagi, ia semakin ketakutan.
Yoo Jin menarik nafas dan sesak. Ia gemetaran dan menjatuhkan dokumen Nae Il. Ia berusaha mengambilnya lagi.
Kepala Yoo Jin semakin pusing, ia mendekati dinding untuk bertahan. Yoo Jin menggenggam tangannya. Ia sesak nafas. Ia menutup matanya berusaha meyakinkan diri. Ia menggigit bibirnya karena kesal sakit kepalanya tidak hilang. Bayangan traumanya kembali dan ia berusaha melawannya.
Nae Il ada di tepi pantai dekat rumahnya.
Ia menatap lautan dan memutuskan menelpon Min Hee. Ia menanyakan tentang konser RS Oke. Min Hee mengatakan konsernya lancar dan mereka menang.
Nae Il kemudian takut-takut menanyakan tentang Yoo Jin. Min hee mengatakan setelah konser Yoo Jin pergi entah kemana dan mengatakan mereka bahkan tidak boleh menyebut nama Nae Il didepannya.
Nae Il mengerti.
Nae Il yang asyik menelpon tidak sadar kalau ada mobil yang mendekat. Seseorang keluar dan berjalan cepat-cepat menuju Nae Il.
Nae Il dan Min Hee masih bicara di telpon. Min Hee kemudian menanyakan tentang kompetisi. Nae Il mengatakan jika ia ikut kompetisi, jika ia menang, ia mungkin bisa kuliah di luar negeri bersama Yoo Jin. Dan sekarang ia sedikit menyesal. Ia harusnya menyatakan salam perpisahan pada Yoo Jin di Seoul. Jika Yoo Jin bertemu guru Viera, mungkin Yoo Jin akan bercerita padanya. Ia akan latihan lebih giat lagi dan menyusul kesana.
Nae Il memainkan kakinya saat menelpon.
Nae Il mulai membayangkan apa yang akan terjadi pada mereka, Yoo Jin akan menjadi konduktor hebat, Ia akan menjadi pianis dan RS Oke akan menjadi orkestra besar. Nae Il membayangkan dengan bahagia dan tiba-tiba ia merasakan sesuatu di belakangnya, sebiah pelukan hangat, Nae Il menghentikan kata-katanya, ia terkejut,
Cha Yoo Jin sudah tiba di Jeju. Begitu melihat Nae Il, ia tak peduli apapun lagi dan memeluk Nae il dari belakang, membuat Nae Il terkejut. Nae Il masih shock, ia tak bisa berkata apa-apa. Ia melihat tangan Yoo Jin yang memeluknya dengan erat.
Nae Il kehilangan kata-katanya, ia mengenal betul kehangatan itu dan tangan itu.
"Aku datang untuk membawamu kembali.... Nae Il a."
-END-
Komentar :
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKKKH!!!!!
KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!
Scene ini yang aku tunggu-tunggu dari kemarin kemarin kemarin dan semenjak drama ini ditayangkan. Hehhehhehehhhe. Akhirnya aku bisa melihatnya juga!!!
Satu-satunya adegan yang romantis di Nodame Cantabile dan akhirnyaaaaaa!! Ada di versi ini! Tentu saja adegan wajib, backhug!!
Tentu nggak terlalu surprise lagi, karena kita udah tahu betul itu yang akan terjadi. Cha Yoo Jin datang memeluk Nae Il dari belakang, pelukan hangat. Tak perlu kata-kata apapun, dan itu romantis.
Di versi Jepang, Chiaki melakukan hal yang sama, bedanya adalah, saat itu yang ditelpon Nodame adalah Chiaki, dan saat itu Nodame baru pulang dari supermarket. Itu lebih mengagetkan karena orang yang ditelpon ia kira jauh di Tokyo ternyata ada di Hokaido bersamanya. Apalagi adegan itu dilihat orang tua Nodame. kekekkeekkekekkeke.
Tapi sama-sama menyentuh kok, apalagi suara Joo Won yang menyanyikan OST sebagai background musiknya.
aku terlalu menantikan dan mengharapkan episode Jeju ini. Tapi ternyata ekspetasinya berbeda dari yang aku harapkan. Karena Jeju do itu indah, jadi aku pikir mereka akan syuting di lokasi laut yang ada tebing karangnya atay sebagainya, ternyata latar pantai saja,kekkekeekkekke.
Keluarga Nae Il akhirnya terlihat. Ada nenek juga ternyata. Beda dari Nodame, ibu Nae Il kelihatannya lebih mendukung anaknya bekerja dari pada main piano. Tapi ayah NAe Il mendukung puterinya,
Penasaran dengan episode selanjutnya, bagaimana keluarga akan menjamu 'pacar' Nae Il? Kekekkkeekeke.
Belum tahu apakah Yoo Jin ke Jeju naik mobil atau pesawat. Aku tak tahu apakah ada jalur darat kalau menuju Jeju. Karena di dorama, Chiaki memilih jalur darat, LOL. Ongkos taksinya membludak.
Tapi kalau Yoo Jin beneran naik pesawat, berarti dia berusaha keras melawan traumanya untuk bisa terbang ke Jeju demi Nae Il. Salut! Salut!
sempat khawatir juga sih saat keduanya bertengkar tadi, Yoo Jin beneran kesal karena Seol Nae Il yang tak kenal menyerah malah akan menyerah akan dirinya.
Aku yakin dia sangat marah.
Kencan pertama pasangan Nae Il - Yoo Jin terjadi begitu saja. Lucu banged pas Nae Il memohon-mohon kencan hanya 6 jam saja. Well, sejak itu Nae Il udah kelihatan aneh sih, mungkin ia ingin membuat kenangan bersama Yoo Jin. Dan mereka nonton bioskop, tentu saja film pilihan adalah film tentang percintaan. aku baru inget aku belum download My Love My Bride, jadi pas tahu mereka nonton film ini, aku langsung go ke idws untuk download, HAHHAHAHAHAHA.
Aku nonton filmnya lumayan lucu, meski tanpa sub (subnya belum ada).
Aku suka banged adegan Nae Il masangin syal ke Yoo Jin. Aku jadi inget difilm mana-mana biasanya cowok yang melakukan ini sama cewek, HAHHAHAHHA, Yoo Jin gak romantis ah~
BTW, aku suka ngle kaki Nae Il kayak sedang ciuman, sayangnya no Kissu!!!!
Padahal ini pertama kalinya Yoo Jin deg degan sama Nae Il karena ternyata Nae Il cantik juga kalau diliat dari dekat, LOL.
Aku menyukai Rising Star yang bersatu agar penampilan mereka tidak dibatalkan. Sejak kapan mereka menjadi kompak????? Bromance Il Rak dan Yoo Jin bertahan dan membuat keduanya saling mempercayai. setelah kejadian waktu itu, Il Rakmemang percaya Yoo Jin tak akan meninggalkan RS Oke dan RS Oke juga tak boleh meninggalkan Yoo Jin sendiri.
Aku rasa disana Yoon Hoo baru mengerti bahwa konduktor bukan hanya tentang full score dan juga ada ikatan kuat antara pemain dan konduktornya. Sepertinya itu membuatnya ragu apakah ia masih pantas mengatakan ia ingin menjadi konduktor setelah menyuruh mereka bubar?
Aku senang saat Nae Il akhirnya menolak Yoon Hoo dengan tegas. Ia tidak mau menunda dan mengatakan isi hatinya. Ia berterima kasih atas perasaan Yoon Hoo dan hanya sebatas itu. Meski ia ditolak Yoo Jin, ia juga tak akan menyukai Yoon Hoo seperti ia menyukai Yoo Jin. meski terlihat lemah, Nae Il dalam hal perasaan, ia kuat. Makanya Yoo Jin juga merasa aman dan yakin pada Nae Il.
Aku suka pemeran utama seperti Nae Il, jarang banged soalnya ada yang tegas sama 2nd Lead Male.
Kalau aku yan jadi Lead Femalenya, maka aku akan menikmati dua duanya, HAHHAHAHAHAHHAHAHAHHAHAHA. Bo Gumie~ pas banged sama peran Yoon Hoo.
Tinggal 1 episode lagiiii!!!
dan aku kasih spoiler, No Kisseu!!!! Aigoo~
Shim Eun Kyung masih 20 tahun. Dalam sejarah drama dan movienya, dia belum pernah melakukan adegan kisseu. Karena ini peran utama nya dalam drama aku mengharapkan lebih. Tapikayaknya memang udah kesepakatan. Aku sih mikirnya Eun Kyung menerima peran ini karena itu, awalnya ia sempat menolak juga kan? meskipun katanya karna jadwal bentrok sih, kekekkekeekke
Tapi ternyata harapanku utk ending pun jauh di angan-angan, kekkekekekk.
Sinopsis by Hazuki Airin
DO NOT REPOST IN OTHER SITE!
DO NOT SHARE WITHOUT CREDITS!
kan udh dibilangin ga smua drakor ada kiss scene nya kkkkk =P
BalasHapusDitunggu sinopsis finallnya..gumao...��☺��
BalasHapusKDrama tanpa kisseu gak pas, berasa kurang garam lol.
BalasHapusjadi pengen teriak juga #aaaaaaaaaaakkhhhhhhhh...backhug lebih romantis..ahahaaa
BalasHapussatu episode lagi..semangaaattt