"Harusnya aku tak melakukan itu, harusnya aku bertanya dulu padamu. aku hanya memikirkan diriku sendiri. Karena ini semua demi dirimu. Dan aku pikir ini akan baik untukmu."
Sinopsis Tomorrow Cantabile Ep. 9 Part 1
Sinopsis Tomorrow Cantabile Ep. 9 Part 2
Yoo Jin yang sangat sangat kesal sedang mengomel sendiri dalam perjalanan menuju kamarnya. Ia masih didepan pintu kamar Nae Il sambil berfikir tak karuan tentang Yoon Hoo. Ia mengomel, kenapa selalu ada Yoon Hoo dimana ia berada. Di restoran Il Rak, di ruang latihan S-Oke, Bersama seol Nae Il, Makan dengan Seol Nae Il, Selalu menarik perhatian Seol Nae Il, Dia mau apa sebenarnya? (PABO!!!! Udah jelas kali!!)
Yoo Jin menghentikan langkahnya di depan kamar Nae Il, ia melihat ke arah pintu, ia berfikir lalu kemudian mencoba mengenyahkan pikiran anehnya, AKH, tidak mungkin. Tidak mungkin dia dan Seol Nae Il..............
Yoo Jin tersenyum kesal, karena meski ia berkata 'tak mungkin', pasti dalam pikirannya 'mungkin saja'.
Nae Il baru kembali ke rumahnya malam itu. Ia masih akan membuka pintu saat mendapat sebuah pesan dari Yoon Hoo yang mengundangnya syukuran di rumah barunya. Ia menuliskan alamat di bawah pesan.
Nae Il terkejut, karena alamatnya adalah alamat apartemennya.
Nae Il sudah ada saja didalam rumah Yoon Hoo. Yoon Hoo dan yang lain sedang minum dan bersulang, lalu Yoon Hoo terkejut karena Nae Il sudah datang. Yang aku bingung adalah, bagaimana Nae Il bisa masuk? apakah Yoon Hoo memberitahu passwordnya? -____-"
Nae Il yang terkejut masih bertanya, jadi sekarang kita tetanggan ya?
Yoon Hoo tersenyum dan berkata ia sudah lama mengincar tempat ini.
Soo MIn menatap keduanya dan berkata, kalian berdua mencurigakan. Mencurigakan.
Nae Il menyuruh Soo Min berhenti dan Il Rak berteriak pada Nae Il agar cepat bergabung, karena dagingnya akan habis. Ia bahkan mengatakan kalau rumah Yoon Hoo bagus, ia yakin Yoo Jin akan iri mencium aroma daging panggang mereka.
Il Rak yang memang kesal sekali tak peduli dan menyuruh mereka jangan membahas Yoo Jin.
Ia seperti pemilik rumah dan menyuruh semuanya makan dan makan. Min Hee bersiap memakan daging besarnya dan Il Rak menghentikannya, YA! Bagaimana wanita sepertimu bisa makan daging sebesar itu? Makanmu banyak tapi tetap pendek.
Min Hee kesal dan mengatakan Il Rak seperti kakak laki-lakinya, selalu mau memakan makanan miliknya.
Il Rak bingung, memangnya kapan aku mau makan makanan milikmu?
Dan keduanya berakhir dengan rebutan daging. HAHHAHHAHAHA.
Yoon Hoo tersenyum melihat keduanya.
Saat 5 sekawan sedang berpesta di rumah baru Yoon Hoo, Cha Yoo Jin duduk di rumahnya sambil makan kacang dengan kesal. Kita bisa mendengar suara Il Rak dan Min hee yang ribut, tapi mustahil kedengeran sampai ke kamar Yoo Jin. Jadi mungkin Yoo Jin cuma penasaran dengan pesta di rumah Yoon Hoo, makanya wajahnya kelihatan kesal sambil makan kacang. (atau suara mereka memang kedengeran saking ributnya?)
Ia melihat-lihat ke dinding dan sepertinya ia beneran penasaran. Karena tak tahan, ia akhirnya memutuskan untuk mengecek.
Pesta sudah selesai. Yoon Hoo dan Nae Il mengantar Soo Min, Min Hee dan Il Rak sampai ke lantai bawah untuk pulang. Sementara Cha Yoo Jin terlihat mengintip dari lantai dua. Il Rak, Min Hee dan Soo Min pulang bertiga setelah pamitan pada Nae Il dan Yoon Hoo. Yoo Jin hanya menghela nafas melihat mereka.
Ia kesal dan meninggalkan lantai dua menuju kamarnya.
Il Rak berkomentar kalau Nae Il sudah terlihat seperti 'wanita' sekarang.
Min Hee berkomentar kalau seorang wanita akan menjadi wanita di depan pria yang memperlakukannya dengan baik.
Soo Min dan Il Rak setuju, Begitu ya??
Ketiganya sepertinya mendukung hubungan Yoon Hoo dan Nae Il. Kekkeekkeke.
Nae Il yang sudah selesai mengantar teman-temannya di bawah juga akan permisi pada Yoon Hoo. Tapi Yoon Hoo menghentikannya. Yoon Hoo bertanya apakah Nae Il mau berduet dengannya.
Nae Il bingung, kenapa harus dirinya?
Yoon Hoo mengatakan ia ingin bermain diiringi permainan piano Nae Il. Ia ingin Nae Il memikirkannya dengan baik. NAe Il masih berfikir dan kebingungan. Ia terlihat seperti akan menolak tapi tak tahu bagaimana caranya. Akhirnya ia bertanya lagi untuk meyakinkan, Apakah ada alasan kenapa harus berduet denganku?
Yoon Hoo tersenyum, Bukan hal yang penting.
Nae Il sangat lega, begitu ya? Ahh, aku pikir........
Tapi wajah Yoon Hoo tampak berubah melihat reaksi Nae Il seperti itu. Yoon Hoo tampak kecewa dan sedih tapi ia mencoba bersikap biasa saja. Ia tak bisa menyampaikan isi hatinya dan kelegaan Nae Il memperjelas kalau dia belum bisa mengisi hati Nae Il.
Nae Il yang tersenyum lega akhirnya pamit permisi, ia akan pulang setelah berterima kasih pada Yoon Hoo. Tapi baru akan melangkah, Yoon Hoo berkata, Aku penasaran.
Nae Il menghentikan langkahnya dan berbalik.
Yoon Hoo berkata, sejak mendengarkanmu bermain water games di festival Yoon Yi, melodi itu terus menari di pikiranku.
Nae Il yang mendengarkannya terkejut, ia menunduk. Yoon Hoo tersenyum dan mengatakan lagi, Aku, ingin berduet denganmu. Lebih dari yang kau ingin berduet dengan Cha Yoo Jin.
Nae Il menatap Yoon Hoo. Ia teringat bagaimana ia mengatakan hal seperti itu pada Yoo Jin, saat ia berlatih keras karena ingin bermain piano Grieg seperti yang dimainkan Yoo Jin.
Nae Il mengingat hal itu dan menatap Yoon Hoo.
Yoo Jin sedang duduk di bangku kampus saat ia mendapat telpon dari Stresemann yang galau karena Mi Na tak mau mengangkat telponnya. Ia hanya diperbolehkan menelpon sekali tapi ia malah menelpon Yoo Jin, Yoo Jin tertawa, Yoo Jin bertanya kabar Stresemann, Stresemann marah karena Yoo Jin tuli, ia tak baik-baik saja karena Mi Na tak mau mengangkat telponnya. Yoo Jin mengatakan tentu saja Mi Na marah karena Stresemann kabur dengan cara seperti itu.
Stresemann mengatakan ia tak kabur, ia dipaksa. Ia latihan selama 24 jam dan membuatnya merasa tercekik, itu sebabnya ia kabur. Yoo Jin tersenyum dan mengatakan kalau ia akan mencoba menjelaskannya pada Mi Na.
Stresemann lega tapi kemudian ia mendengarkan desahan Yoo Jin dan bertanya apa Yoo Jin ada masalah.
Yoo Jin berjalan sambil curhat. Stresemann bertanya, Jadi, kau khawatir karena Baby-ku sangat lambat? Kau sudah akan terbang tapi dia masih belum bisa berjalan? Tapi, kenapa kau mau Baby terbang bersamamu?
Yoo Jin yang monoton masih tak mengerti dengan perasaannya padahal sudah dipancing berkata kalau bakat Nae Il akan sia-sia jika dia terus begitu. Kenapa dia mau menyia-nyiakan bakatnya? Dia harus menunjukkannya....
Stresemann memotong kata-kata Yoo Jin, Kenapa kau peduli? Kenapa kau mau dia menunjukkannya?
Yoo Jin terdiam. Ia tak tahu jawabannya.
Nae Il di ruang latihan piano bermain Fauré Sicilienne Op. 78. Yoo Jin yang kebetulan lewat disana melihat Nae Il bermain dari luar. Tak seperti biasanya Nae Il bermain sambil melihat Note. Ia tersenyum sambil bermain di part terakhir. Yoo Jin yang melihatnya dari kaca jendela tersenyum.
Nae Il menghentikan permainannya dan bicara dengan seseorang, Nae Il mengatakan duet mereka sampai bagian itu. Senyum Yoo Jin menghilang saat melihat kalau ternyata Yoon Hoo ada didalam ruangan itu.
Yoon Hoo mendekati Nae Il dan bertanya meyakinkan, duet kita?
Nae Il bersemangat, bukannya ini musik yang menyenangkan? Aku ingin bermain bersamamu.
Yoon Hoo tersenyum. Nae Il mengatakan kalau ia ingin mencobanya. Yoon Hoo juga tersenyum, terima kasih.
Nae Il menatap Yoon Hoo dan melanjutkan latihan pianonya.
Yoo Jin melihat pemandangan itu dari luar. Ia terdiam dan menunduk.
Ia berfikir dan teringat perkataan Stresemann, Jangan terlambat. Untuk meluapkan dan mengakui perasaanmu.
Il Rak mengatakan ia tak menghindari Shi Won, hanya sajaa..
Shi Won mengatakan kalau situasi mereka memang canggung, tapi bagaimana pun mereka harus tetap latihan.
Ia menatap Il Rak dengan tatapan seram, apa aku yang harus mendatangimu?
Il Rak mengerutkan keningnya, Jika kau yang datang aku tak akan bisa menghindar.
Shi Won tak mengerti dan mengedipkan kedua matanya, bingung. Il Rak menggeleng dan berkata, Akh! Pokoknya tidak! Hubungan kita sekarang romeo dan juliet! Utara dan selatan!
Shi Won masih tak mengerti, Apa maksudmu? kita harus bicara sebagai concert master.
Il Rak giliran yang bingung, Concertmaster? Ah, Iya, kita berdua kan memang concertmaster.
Shi Won menatap Il Rak terus dengan wajah bingung karena tingkah Il Rak yang aneh.
Il Rak membawa Shi Won ke restoran ayahnya dan menghidangkan makanan yang banyak. Ia mngajak Shi won makan dulu baru bicara. Shi Won mengatakan kalau makanannya terlalu banyak, ia tak akan bisa menghabiskannya sendiri. Il Rak mengatakan siapa bilang Shi Won akan makan semuanya, ia juga akan ikutan makan.
Keduanya makan satu menja, berhadapan. Shi Won makan seperti biasanya, tapi Il Rak makan pasta sambil senyam senyum menatap Shi Won tak berkedip, LOL.
Shi Won heran dipandangi begitu dan bertanya kenapa, apakah ada saus pasta di bibirnya?
Il Rak segera mengatakan tidak dan pura-pura sibuk dengan makanannya.
Shi Won menatap Il Rak dengan bingung dan bertanya, Apakah kau mau diarahkan oleh Cha Yoo Jin (konduktor)?
Il Rak berkata, mau bagaimana lagi, lalu kau?
Shi Won bertanya, kau tidak setuju dengan blind-audition ini bukan? Aku juga, aku tidak mau mereka memperlakukan anggotaku seperti ini. Kebanggaan adalah segalanya bagi mereka. Setengah dari mereka akan mundur.
Il Rak tak mau kalah, Kau pikir kami bagaimana? Kau pikir kami mau ikut audisi karena kami tidak punya kebanggaan? Biarkan saja mereka mundur.
Shi won mengatakan kalau mereka tak perlu bertengkar, karena mereka punya musuh yang sama.
Il Rak heran, musuh yang sama?
Shi Won mengangguk. Il Rak berfikir dan menemukan jawabannya, Cha Yoo Jin?
Mi Na dan Yoo Jin berjalan di sekitaran kampus. Mi Na bertanya apakah Yoo Jin baik-baik saja? Karena semua siswa menyalahkan Yoo Jin.
Yoo Jin mengatakan kalau mereka akan mengerti setelah audisi. Mi Na khawatir sesuatu akan terjadi, tapi Yoo Jin meyakinkan hal itu tak akan terjadi.
Yoo Jin mengatakan setelah audisi, ia juga akan kembali. Mi Na sepertinya tahu apa maksud Yoo Jin. Yoo Jin mengiyakan kalau ia akan melakukannya (Apa?? APAAAAAAAA?:??)
Shi Won membicarakan rencananya pada Il Rak untuk memboikot Cha Yoo Jin dari blind-audition.
Il Rak menelan ludah, Boikot?
Shi Won dengan yakin mengatakan kalau A dan S tidak ikut audisi maka otomatis audisi ini akan gagal (enak di A donk, soale A banyak yang dukung -____-")
Shi Won juga mengatakan kalau ia tak mau dipermainkan oleh mereka berdua (maybe maksudnya Yoo Jin n Buk dekan, dia nggak tahu kalau Yoo Jin n dekan melakukan ini untuk mempertahankan keduanya-__-).
Il Rak masih ragu. Shi Won bertanya lagi, bagaimana? Jika kita bersatu kita bisa membatalkannya.
Il Rak menghela nafas.
Il Rak kemudian membicarakan ini dengan Soo Min dan Il Rak, mereka akan memboikot blind-audition.
Soo Min khawatir, apakah tidak apa-apa kita melakukannya pada Tuan Cha?
Il Rak kesal, kau masih belum sadar juga ya?
Soo Min terdiam. Il Rak meminta keduanya tidak mengatakan apapun pada Nae Il dan Yoon Hoo, karena lagipula keduanya tak akan ikut audisi.
Min Hee masih ragu, apakah A Oke serius melakukannya?
Soo Min juga masih khawatir. Il Rak mengatakan kalau Cha Yoo Jin juga harus merasakan kegagalan. Karena dia belum pernah merasakannya seperti mereka.
(Aigooo~ BABO YA!! Oke kalau audisinya gagal, mereka ga mikir ya, S-Oke ga ada pendukungnya, kalau audisinya gagal, kemungkinan A-Oke akan kembali jadi orkestra kampus, So, mereka santai aja. NAh, S-Oke mau kemanaaaa?? Justru audisi ini bisa membuat sebagian S-Oke kemungkinan bisa di terima -___-")
Kampus pun heboh, Mi Na khawatir karena belum ada yang mendaftar ikut audisi. Prof. Ahn mengatakan baik A maupun S, tidak ada yang mendaftar., Ia fikir ini adalah rencana mereka.
Mi Na bertanya apakah Yoo Jin tahu.
Yoo Jin jelas tahu akan hal itu, ia bahkan tak masuk ke kelasnya.
Ia menemui Shi Won di kantin dan bertanya kenapa Shi Won melakukannya, jelas-jelas audisi ini tak akan merugikan mereka, karena mereka punya kemampuan.
Shi Won berkata, A-Oke mungkin memiliki pemikiran yang keras, tapi aku tetaplah concertmaster mereka, tapi kalian malah menjatuhkannya.
Shi won kesal dan membereskan barangnya. Yoo Jin bertanya, Apakah semua anggotamu berfikiran seperti itu?
Shi Won diam saja. Yoo Jin berkata, setengah dari kalian akan melanjutkan sekolah keluar negeri, mereka masih mau bergabung dengan orkestra? Mereka hanya menjadikan ini sebagai batu loncatan.
Shi Won diam saja, ia tak menjawab dan meninggalkan Yoo Jin.
Il Rak kembali ke restoran ayahnya dan melihat Yoo Jin sedang menunggunya di depan. Ia kesal dan hanya melewati Yoo Jin saja. Yoo Jin menghentikannya sambil memberi formulir pendaftaran. Il Rak kesal, kau jauh-jauh hanya untuk mengantarkan ini?
Yoo Jin mengatakan kalau Il Rak tak seperti biasanya, ini adalah kesempatan terakhir Il Rak.
Il Rak makin kesal dan menyuruh Yoo Jin jangan mengguruinya. dulu Yoo Jin memang konduktornya, tapi sekarang tidak.
Yoo Jin bertanya lagi, kenapa kau tidak mempercayaiku?
Il Rak menjawab, karena kau berkhianat.
Yoo Jin kesal, bukan aku, tapi kau!
Il Rak heran, apa?
Yoo Jin berkata, Aku pikir kau akan ikut audisi, tapi kenapa kau malah takut? seperti yang kau katakan, aku adalah konduktor kalian, Aku tahu kemampuan kalian dan meminta kalian ikut audisi.
Il Rak terdiam. Yoo Jin yang kesal menyerahkan formulir pendaftaran dengan kasar dan meninggakan Il Rak sendirian.
Il Rak memegang formulir itu dan menatap kepergian Yoo Jin dengan wajah tak enak hati.
Yoo Jin yang sedang stress minum di bar. Ia sendirian, tak ada siapapun yang menemaninya.
Dan disaat seperti ini, aku merindukan Do Kyung T_____T
Il Rak tak masuk ke rumahnya, ia duduk di tangga sambil melihat formulir audisi yang diberikan Yoo Jin. Ayah Il Rak datang dan duduk disamping puteranya. Ayah Il Rak bertanya, ini masalah pria atau wanita?
Il Rak mengatakan jika ini masalah wanita, ia tak akan sepusing ini.
Ayah Il Rak tersenyum. Il Rak bertanya pada ayahnya, Ayah, aku bingung, kenapa Yoo Jin melakukannya? Apakah dia sungguh mengkhianati kami? Tapi.... yang pasti aku tahu... aku membencinya dan aku ingin memukulnya.
Ayah Il Rak tersenyum dan mengatakan kalau Il Rak pasti sangat menyukai Yoo Jin. Il Rak terkejut dan memandang ayahnya. Ayah Il Rak berkata lagi, rasa sayangmu dalam dan rasa bencimu juga dalam.
Il Rak menunduk. Ayah Il Rak memberi semangat pada puteranya dengan mememluk dan memukul pundah Il Rak.
Naeil pulang ke apartemennya malamnya. Ia berhenti melangkah saat melihat Yoo Jin di samping pintu apartemennya, menunggunya. Yoo Jin menatap Nae Il yang berdiri tanpa bicara apapun. Nae Il berusaha bersikap biasa atau lebih tepatnya berusaha mengabaikan Yoo Jin yang ada disana, ia melangkah mendekati pintunya dan akan membuka rumahnya saat Yoo Jin bertanya, Whaegeure?
Nae Il berhenti, tanpa menatap Yoo Jin ia bertanya balik, Apanya?
Yoo Jin yang setengah mabuk bertanya lagi, Kenapa kau tidak pernah mengikutiku lagi? Dulu walaupun lelah kau akan tetap mengikutiku. Seperti anak anjing.
Nae Il menatap Yoo Jin dan menunduk lagi. Ia menghela nafas, Karena aku sudah muak melihatku.
Yoo Jin berkata, tapi saat itu kau tetap mengikutiku. Kau membawaku ke rumah jorokmu dan terus mengikutiku. Kau masuk tanpa izin ke rumahku. . . .
Nae Il memotong pembicaraan, dan kau tak menyukai hal itu, bukan?
Yoo Jin kesal dan menutup matanya, tentu saja aku tidak menyukainya.
Nae Il menahan perasaannya, ia menatap Yoo Jin,
Kau tak suka, jadi aku akan berhenti melakukannya.
Nae Il kemudian memasukkan password rumahnya dan masuk ke dalam rumahnya tanpa melihat ke arah Yoo Jin.
Yoo Jin tinggal sendirian di luar. Ia terduduk di depan pintu rumah Nae Il. Ia memegang kepalanya yang sakit dan teringat kejadian saat ia mabuk dan Nae Il menemukannya di depan rumahnya dulu. Yoo Jin ternyata ingat hal itu dan bergumam kalau NAe Il selalu semaunya saja.
Nae Il masuk ke dalam rumahnya, ia menghembuskan nafas panjang beberapa kali. Ia masih deg degan dengan sikapnya tadi. Ia berdiri mematung dan akhirnya melihat ke arah pintu.
Ia berjalan mendekati pintu dan menempelkan telinganya untuk mengecek keadaan Yoo Jin.
Nae Il khawtair dan bertanya-tanya, Apakah dia mabuk? Dia bau alkohol.
Karena sangat khawatir, Nae Il membuka pintunya untuk melihat keadaan, ia mengintip sayangnya Yoo Jin sudah tak ada disana. Nae Il menghela nafas lagi.
(Aku malah berkhayal seandainya Yoo Jin ada disana, dan datang dari belakang Nae Il dan memeluknya dengan romatis, OMOOOOOOOOOOO!!!! Akankah ada adegan begitu??????? KYAAA >////<)
D-Day!
Hari audisi. Yoo Jin mengecek ruang blond audition dan terlihat khawatir. Prof. Do masuk dan mulai memanas-manasi kalau ia dengar tak ada yang mendaftar audisi, kalau begitu, audisi akan dibatalkan.
Mi Na juga masuk ke ruang tunggu audisi dan benar-benar tak ada yang datang.
Nae Il masuk ke ruang audisi untuk melihat situasi. Ia heran karena ruangan kosong. Hanya ada Yoo Jin yang sedang duduk tak tenang disana. Yoo Jin menutup matanya dan mengepalkan tangannya, ia terlihat khawatir. Nae Il heran melihatnya.
Nae Il keluar dan menelpon Min Hee untuk menanyakannya. Ia terkejut saat tahu tentang pemboikotan dari A dan S. Nae Il mengatakan kalau mereak jahat sekali tidak memberitahunya.
Ia mengkhawatirkan bagaimana dengan Yoo Ji kalau audisi ini sampai gagal. Min Hee mengatakan ia tak tahu, itu tanggung jawab Yoo Jin dan bu dekan.
Min Hee mematikan ponselnya dan membuat Nae Il panik. Ia segera berlari menemui mereka.
Nae Il menemukan ketiganya di kantin sekolah. Melihat ekspresi Nae Il, ia tahu Nae Il sudah mengetahui masalah pemboikotan. Nae Il menanyakan tentang pemboikotan pada Il Rak. Min hee mengatakan pada Nae Il untuk tidak menyalahkan Il Rak, karena mereka semua sudah setuju. Kenapa mereka harus membuat tim orkestra dengan A?
Nae Il mencoba meyakinkan mereka, kalau ini kesempatan terakhir mereka.
Min Hee tak setuju, jika benar Yoo Jin ingin memberikan kesempatan, tentunya dia akan memberitahu mereka tentang pembubaran itu.
Nae Il terdiam.
Nae Il menatap Il Rak, Soo Min dan Min Hee. Ia tak bisa membantah. Nae Il berkata,Tapi tetap saja dia adalah Yoo Jin sunbae.
Il Rak kesal, Kenapa?
Nae Il berkata, Saat Milch meninggalkan kita, dialah yang datang membantu kita. Dan lagi, saat penampilan Mambo kita, dia tetap datang setelah di sms bahwa kita tak punya konduktor.
Soo Min terkejut karena ia tak tahu tentang Yoo Jin yang datang ke konser kedua mereka, Benarkah?
Il Rak dan Min Hee hanya bisa diam, mereka berfikir.
Yoo Jin sedang duduk di bangku di luar ruang audisi. Nae Il melihatnya, ia perlahan mendekati Yoo Jin dan duduk disampingnya.
Yoo Jin bertanya, Tidak ada yang datang untuk audisi?
Nae Il dengan hati-hati mengiyakan. Yoo Jin tertawa, ada apa ini? Kupikir mereka akan percaya padaku setelah kebersamaan kita semua.
Nae Il tak berani menatap Yoo Jin. Ia berkata, BAgaimana mereka semua bisa mengerti jika kau hanya diam terus? Kau bahkan tak pernah meminta pendapat kami.
Yoo Jin terdiam. Keduanya diam tanpa saling menatap sejak awal. Nae Il kemudian berdiri dan akan pergi, tapi Yoo Jin menahannya dengan tangannya.
Nae Il terkejut, ia terdiam. Yoo Jin berkata, Tentang Prof. Do, aku minta maaf, itu kesalahanku. Aku tahu kau akan takut tapi aku tetap memaksamu belajar.
Nae Il terdiam. Ia tak mengedipkan matanya.
Yoo Jin melanjutkan, Harusnya aku tak melakukan itu, harusnya aku bertanya dulu padamu. aku hanya memikirkan diriku sendiri. Karena ini semua demi dirimu. Dan aku pikir ini akan baik untukmu.
Mata Nae Il terlihat berkaca-kaca. Ia tersenyum manis. Yoo Jin akhirnya mencoba melihat ke arah Nae Il dan dengan tulus berkata, Maafkan aku.
Yoo Jin membalikkan wajahnya, menatap lurus kedepan sedangkan Nae Il masih tersenyum senang, Ia menatap Yoo Jin dan mengatakan kalau ia sangat sangat sangat senang.
Yoo Jin melihat ke arah Nae Il lagi. Nae Il berkata ia berterima kasih karena Yoo Jin mau memberinya kesempatan.
Keduanya saling menatap dan tersenyum. KYAAAAAAAAAA!!!!
Tapi hanya sebentar, kemudian Yoo Jin memalingkan wajahnya dan menghela nafas lagi.
Dan Lee Yoon Hoo melihat semua itu. Ia menelan ludahnya melihat keduanya saling bertatapan.
Dua juri masih duduk di bangku menunggu peserta. Tapi Prof. Do sudah kehilangan kesabaran karena belum ada juga yang datang, Ia sangat kesal dan akan pergi tapi Prof. Ahn menahannya, meminta menunggu sebentar lagi. Prof. Do marah, harusnya jika mereka memang mau audisi sudah datang dari tadi, kenapa membuat juri menunggu?
Salah satu staff masuk dan bertanya apakah mereka bisa memulai. Prof. Do kesal, memulai apa?
Staff mengatakan tentang audisinya, karena semua peserta sudah siap. Prof. Ahn lega, ia tersenyum.
Prof. Do bingung.
Anggota S-Oke mendapat sms dari concertmaster Yoo Il Rak, apakah mereka bisa mempercayai Cha Yoo Jin kali ini? Karena sampai saat ini hanya Yoo Jin yang percaya pada mereka. Ia juga minta maaf pada semuanya karena ia akan ikut audisi.
Min Hee, Soo Min dan Dan Ya terlihat berlari tergesa-gesa berlari.
Min Hee bertemu Soo Min dan Dan Ya dijalan. Min hee kesal karena Il Rak penghianat, pergi audisi sendirian. Padahal Il Rak sendiri yang memboikot tapi malah pergi audisi. Si Oboe dan Klarnet juga terlihat datang.
Soo Min bertanya memangnya Min Hee mau kemana?
Min Hee gugup tak bisa mengatakan kalau ia juga mau ikut audisi, ia bertanya balik pada Soo Min, Soo Min juga gelagapan, kekekkekeke.
Oboe dan Klarinet kesal dan mengajak mereka semua ke ruang audisi.
Prof. Ahn dan Prof Do duduk kembali di bangku juri. Prof. Do yakin pasti peserta pertama adalah S bukan dari A, karena A tak mungkin datang duluan. Prof. ahn bersyukur karena mereka tak jadi melakukan pemboikotan.
Prof. Do tertawa, ia tetap tak yakin dengan kemampuan member S-Oke, karena tak setara dengan A, jadi apa gunanya ikut audisi.
Nae Il dan Yoo Jin masuk ke ruang blind-audition. Peserta blind-audition hanya terlihat siluetnya saja di layar, kita tak tahu itu siapa. Dari siluetnya, itu terlihat seperti Yoo Il Rak, karena dia juga bermain biola.
Yoo Jin dan Nae Il terkejut karena ada yang ikut audisi. Mereka menatap layar.
Suara biola memainkan Tchaikovsky Violin Concerto in D Major Op. 35: I. Allegro moderato terdengar di ruang audisi.
Yoo Jin menatap layar tak berkedip. Nae Il menatap layar sambil tersenyum senang. Ia kemudian menatap Yoo Jin yang terlihat serius. Nae Il mengalihkan pandangannya ke tangan Yoo Jin.
Nae Il menggerakkan tangannya dan mencoba menggenggam tangan Yoo Jin yang masih serius melihat audisi.
-END-
Komentar :
KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!
Akhirnyaaaa!!!! Nae Il lagi-lagi membuat aku deg deg an. Setelah episode kemarin dan awal episode ini nggak ada romantis-rimantisnya akhirnya ending episode ini beneran bikin deg-degan. Nae Il memberitak tangannya pada Yoo Jin untuk digenggam, begitulah kira-kira, jadi apakah Yoo Jin akan menolaknya lagi seperti biasa????
Preview episode selanjutnya ada yang membuat aku shock. Dimulai dengan pembatalan boikot karean Il Rak ikut audisi dan lagi-lagi A vs S memanas. Tapi sepertinya audisi berjalan lancar dan akan ada orkestra baru. Kalau di J-Drama namanya Rising Star Orkestra. Aku harap tetap memakai nama itu.
Preview juga memperlihatkan penampakan Cha Dong Woo, Ayah Yoo Jin, Kelihatannya agak menyeramkan. Dan Lee Yoon Hoo yang tangannya sakit lagi, ia menangis menahan sakit.
Dan yang membuat aku shock adalah kemunculah karakter baru, aku belum tahu siapa nama karakter koreanya, tapi dalam manga & J-Drama dia adalah Son Rui. Tau kan? Dia pianis jenius yang menarik perhatian Yoo Jin karena permainan pianonya. Dalam J-Drama karakter Rui muncul mulai di Special Episode dan Movie. Dalam versi Korea mereka lebih cepat menampilkannya, ini kana menjadi menarik karena kita akan melihat bagaimana Nae Il menyikapinya.
Episode kali ini penuh dengan musik yang bisa aku bilang bernada cepat dan penuh tantangan. Cukup menegangkan meski belum bisa dikatakan sangat.
Oke, aku menyukai perbedaan cerita drama ini, merasa menonton drama baru, tapi aku hanya berharap mereka juga lebih fokus ke musiknya. Sepanjang 9 episode ini, aku merasa TC hanya fokus pada Cha Yoo Jin dan S-Oke, aku ingin lebih melihat perkembangan karakter Seol Nae Il, karena drama ini kan judulnya Nae Il Cantabile :)
Semoga dengan sisa 7 episode, akan ada banyak momen yang membahas Nae Il.
Okay, It's Different from J-Drama. Dalam J-Drama Orkestra baru pimpinan Chiaki dibentuk dengan kerja sama antara dirinya dan Kiyora. Yang punya ide awalnya adalah Kiyora dan mengajak Chiaki bekerja sama membentuk sebuah orkestra. Kalau aku tidak salah, mereka juga menggunakan audisi. Dan nama Orkestra baru adalah Rising Star Orkestra (RS Oke). Tapi dalam drama ini, ini ide bu dekan dan Yoo Jin, dan Shi Won malah terlihat menyebalkan. Well, aku suka karakternya yang kuat, tapi aku BETE saat ia mengajak Il Rak memboikot audisi orkestra baru itu. WHY???
Kan kasian S-Oke, kalau A_oke sih aku ga kasian, scara mereka kaya dan berbakat.
Aku sebenarnya sejak awal udah curiga pada Yoon Hoo yang kemungkinan akan pindah ke apartemen yang sama dengan Nae Il dan Yoo Jin, dan benar saja!!
Well, aku adalah shipper Nae Il dan Yoo Jin, tapi aku juga menyukai Lee Yoon Hoo. Aku berharap dia jangan terlalu banyak terluka T____T
KEnapa sih persahabatan saja tidak cukup? Lihat betapa menyenangkannya hubungan Nae Il-Il Rak-Min Hee.
It's Friendship! Meski Il Rak dan Min Hee terlihat cocok bersama. 2nd male lead yang menyedihkan.
Komentar sedikit tentang beberapa hal yang menurutku janggal dan aneh dari drama ini. Banyak sekali sih, tapi baru aku sebutkan di episode ini,. Misalnya password Nae Il-Yoo Jin, kenapa bisa sama? Dan apa passwordnya? Kenapa mereka bisa sama-sama tahu?
Kenapa Nae Il bisa masuk rumah Yoon Hoo? Apakah Yoon Hoo memberi tahu passwordnya, atau sengaja membuka pintu untuk Nae Il? Dan posisi Ypoon Hoo saat adegan dia melihat Nae il-Yoojin. Kalau ga salah Nae Il datang dari sisi kanan Yoo Jin. Yoon Hoo kan mengikuti Nae Il, harusnya dia melihat adega keduanya dari ssii kanan Yoo Jin juga donk, tapi kok malah dari sisi kiri ya? atau ada jalan pintas lain?
Belakangan aku banyak memperhatikan hal-hal kecil seperti ini.
Aku membaca sedikit komentar di soompi forum mengenai kekhawatiran akan lebih banyak yang mem-bash drama ini. Aku juga khawatir. Terutama pemilihan musik yang digunakan. Aku dengar kalau kemunculan Son Rui nanti akan memainkan Rachmaninoff. Jika kalian menonton versi Jepang, Rachmaninoff dimainkan oleh Chiaki saat ia konser bersama A-Oke, sementara dalam versi Korea, Yoo Jin memainkan Grieg.
KAlau aku boleh memilih, aku memang lebih suka Rachmaninoff, feel-nya dapet dan kuat.
Kalau Rui nanti akan memainkan Rachmaninoff rasanya gimanaaaa gituu. Karena musik yang mengingatkan aku pada Rui adalah Ravel XD XD
Sinopsis & Screencapture by Hazuki Airin
DO NOT REPOST IN OTHER SITE!
SO NOT SHARE WITHOUT CREDITS!
lanjut terus sinopsisnya ya......
BalasHapus