Salah satu most anticipated japanese movie 2017,mungkin kalian tau karena apa, yaps, Sakaguchi Kentaro hohohoho.
Aku sudah lama mendownload movienya, berharap subtitlenya cepat rilis karena yang main cukup populer, ternyata subnya tidak secepat yang aku bayangkan. Agak kaget juga sih, tapi setidaknya pada akhirnya ada yang ngesub 😅
Aku sudah lama mendownload movienya, berharap subtitlenya cepat rilis karena yang main cukup populer, ternyata subnya tidak secepat yang aku bayangkan. Agak kaget juga sih, tapi setidaknya pada akhirnya ada yang ngesub 😅
The 100th Love with You / Kimi to 100 Kaime no Koi adalah sebuah movie yang rilis pada Februari 2017 lalu, bergenre romance, fantasy, time travel. Jujur saja, awalnya aku nggak tau kalau ini tentang time travel lho, sampai aku membuat sinopsis untuk most anticipated movie, aku baru nyadar, ternyata ini ada unsur fantasy-nya, kirain kisah cinta biasa lol.
Movie ini disutradarai oleh Sho Tsukikawa (Kurosaki-kun no Iinari ni Nante Naranai Movie, Tonari no Seki-kun to Rumi-chan, All Esper Dayo). Untuk karyanya aku sudah menonton Kurosaki-kun dan Tonari no Seki-kun, menurut aku bagus. Sedangkan sutradara ini ternyata menyutradarai I Want to Eat Your Pancreas yang sedang tayang di bioskop Jepang saat ini dan sedang populer lho dan juga sedang menyutradarai next movie Tonari no Kaibutsu-kun Tsuchiya Tao dan Masaki Suda 😆 Dua-duanya jadi movie yang ditunggu-tunggu.
Sedangkan naskah movie ini ditulis oleh Satomi Oshima (Kiyoku Yawaku, My Darling is a Foreigner, 1 Litre of Tears Drama). Karya penulis ini yang sudah aku tonton adalah 1 Litre of Tears drama dimana sukses membiat aku mengeluarkan seliter air mata saat menontonnya. Aku juga menonton Kiyoku Yawaku, tapi menurut aku movienya biasa-biasa aja. Sementara My Darling is a Foreigner ada dalam daftar tontonan hehehehe.
Movie yang berdurasi 116 menit ini dibintangi oleh Sakaguchi Kentaro (My Love Story, Tokyo Tarareba Girls, Gomen Aishiteru), Miwa (Maestro!), Ryo Ryusei (Hiyokko, Orange, Koe Koi), Erina Mano (Nigehaji, Orange, All Esper Dayo), Yuki Izumisawa (Hiyokko, Omotesando Koukou Gasshoubu, Hanamoyu).
Kalau soal suara, Miwa memang nggak diragukan ya, dia adalah salah satu penyanyi dan pencipta lagu yang cukup populer di Jepang. Tapi sayang sekali, menurut aku akting Miwa disini kurang, ada beberapa adegan yang dia kelihatan awkward banged. Padalah di Maestro aku suka aktingnya huhuhuhu.
Kalau Sakaguchi Kentaro sendiri menurut aku dia sangat cocok memerankan karakter ini. Rasa frustasinya dapet banged huhuhuhu, sayangnya pas adegan puncak dimana dia nangis menjelang ending kok agak gimana gitu 😅
Di movie ini aku suka sekali pada Ryo Ryusei, dia adalah salah satu aktor muda yang menurut aku aktingnya bagus banged, setelah aku menonton beberapa drama dan movienya. Dia cocok jadi karakter jahat, jadi karakter baik, tsundere atau yang diam-diam suka sama seseorang. Aktingnya Versatile dan nggak awkward heheheheeheh.
Sayang sekali Ryo Ryusei harus lebih berjuang biar di kenal dan dapat banyak peran utama. Berperan di asadora sudah merupakan suatu loncatan sih ☺️
Sayang sekali Ryo Ryusei harus lebih berjuang biar di kenal dan dapat banyak peran utama. Berperan di asadora sudah merupakan suatu loncatan sih ☺️
The 100th Love with You ini menceritakan tentang persahabatan 5 orang yang dilatarbelakangi oleh kehidupan universitas dan sebuah band. Awalnya sih kita melihat persiapan mereka untuk sebuah festival band dimana akan menjadi pertunjukan live mereka yang terakhir sebelum lulus universitas. Tapi kemudian kita dikejutkan dengan kematian sang tokoh utama. Aku shock juga sih saat itu 😅
Oke, berikut sinopsis singkatnya, Sinopsis ini berisi spoiler, jadi kalau nggak suka spoiler bacanya cukup sampai disini saja ^^~
SINOPSIS
Aoi Hinata (Miwa) dan Riku Hasegawa (Sakaguchi Kentaro) sudah berteman selama 15 tahun. Mereka berdua pertama kali bertemu saat Aoi berusia 5 tahun dimana Riku membantu Aoi untuk memghidupkan kembali sebuah piringan hitam yang berisi lagu kesukaan ayahnya, dimana piringan itu rusak dan tak bisa diperbaiki lagi. Itu adalah kenangan pertama mereka yang tidak pernah bisa mereka lupakan.
15 tahun berlalu setelah saat itu, sekarang keduanya berada di bangku Universitas. Aoi dan Riku membentuk sebuah band (maaf aku lupa namanya) bersama 3 teman mereka yang lain, Naoya Matsuda (Ryo Ryusei), Tetsuta Nakamura (Yuki Izumisawa) dan Rina Sagara (Erina Mano). Dalam band itu, Aoi bertindak sebagai vocalist dan gitaris, Riku sebagai pencipta lagu dan gitaris, Naoya bassist dan Tetsuta sebagai drummer. Rina sendiri bertindak sebagai manager dan tim kreatif.
Mereka ada di tahun terakhir di Universitas dimana festival nanti adalah terakhir kalinya mereka akan mengadakan pertujukan live. Mereka mungkin akan jarang bertemu setelah lulus, karena mereka memilih jalan yang berbeda. Aoi sendiri akan belajar ke luar negeri.
Bagi Aoi, Riku adalah sahabatnya sejak kecil yang sangat sempurna. Riku tidak pernah melakukan kesalahan, selalu melakukan dengan baik, ia pintar dan punya masa depan yang bagus. Temannya iri padanya karena mereka tak bisa mengejek apapun mengenai Riku. Tapi belakangan mereka merasa ada yang aneh dengan Riku, karena Riku terlalu banyak menghabiskan waktu di perpustakaan.
Suatu hari, Naoya meminta izin pada Riku kalau ia akan menyatakan perasaan pada Aoi dan Riku memperbolehkannya. Cukup sulit bagi Naoya mengatakannya karena mereka sedang makan berempat bersama teman lainnya, minus Riku. Meski akhirnya Naoya keceplosan tapi dia sendiri malah kabur saking malunya.
Aoi sendiri hanya menganggap Naoya sebagai temannya karena ia menyukai Riku + dia tahu kalau Rina menyukai Naoya.
Aoi sendiri hanya menganggap Naoya sebagai temannya karena ia menyukai Riku + dia tahu kalau Rina menyukai Naoya.
Aoi dan Riku sering menghabiskan waktu bersama untuk membuat lagu dan begitu juga hari ini mereka menciptakan lagu bersama-sama. Semua terasa menyenangkan sampai ada sesuatu yang membuat Aoi marah, karena masalah Naoya dimana Riku sepertinya oke oke saja kalau ia jadian dengan Naoya.
Selain itu, Riku juga kelihatan dekat dengan seseorang dari jurusan Fisika dan Aoi tidak suka melihatnya.
Selain itu, Riku juga kelihatan dekat dengan seseorang dari jurusan Fisika dan Aoi tidak suka melihatnya.
Aoi badmood sampai hari H, 31 Juli dimana festival diadakan. Ia bahkan tak bisa menyanyi dengan baik dan harus mengulang dari awal. Ia juga meninggalkan lokasi lebih awal dan menangis. Saat itulah sesuatu terjatuh dari sapu tangannya dan saat ia akan mengambilnya sebuah mobil menabraknya.
Aoi terbangun di ruang kelas 1 minggu sebelum kejadian dan ia shock kenapa ia ada disana. Awalnya ia pikir itu hanya mimpi tapi kejadian dalam mimpinya itu sama persis dengan hal-hal yang terjadi berikutnya. Ia sempat bertanya pada Riku tapi Riku malah tertawa mengejeknya. Saat Aoi ngambek, Riku menemuinya dan mulai menceritakan kalau ia punya rahasia. Riku menceritakan mengenai sebuah piringan hitam hitam yang bisa mengembalikan waktu dan tentu saja Aoi tidak percaya. Sampai mereka berdua mencobanya dan mereka benar-benar kembali ke masa 1 minggu sebelum kejadian.
Riku menceritakan bagaimana ia mengetahui piringan itu dan ia selalu menggunakannya sejak pertemuan pertama mereka dulu, dimana ia sama sekali tidak bisa bermain gitar tapi demi Aoi ia memutarbalikkan waktu beberapa kali hanya untuk latihan gitar. Ia juga sering melakukannya kalau ada sesuatu yang tidak berjalan lancar seperti Aoi yang memakan piringan cokelat hadiahnya. Itulah alasan kenapa Riku selalu sempurna dimata Aoi. Alasan Riku melakukannya, ia ingin terlihat keren. Aoi kemudian menyadari Riku menyukainya dan Riku membenarkan. Setelah mengetahui kalau perasaan mereka berdua sama, mereka memutuskan kembali ke musim panas tahun sebelumnya dan menikmati hari-hari sebagai pasangan kekasih.
Aoi dan Riku sangat bahagia, sebagai sahabat, sebagai pasangan kekasih. Kasihan Naoya yang patah hati mengetahui mereka berdua pacaran. Semuanya berjalan sangat lancar sampai ke musim panas dimana Aoi ditakdirkan meninggal dunia. Pertunjukan musik mereka berjalan lancar dan semuanya berbahagia. Tapi 31 Juli pukul 18.10 ternyata tidak bisa di ubah, Aoi tetap meninggal dunia.
Riku kembali memutar piringan dan begitu kembali ke masa lalu, ia segera mencari Aoi dan setelah melihat Aoi masih hidup, ia memeluknya. Kali ini Aoi sama sekali tidak tahu kalau ia kembali ke masa lalu.
Setelah itu, Riku kembali bersikap aneh, ia lebih banyak menghabiskan waktu di perpustakaan dan bahkan kelihatan bertengkar dengan gadis dari jurusan fisika itu, Riku juga bolos latihan dan sempat bertengkar dengan Naoya karena Riku mengatakan ia tak punya waktu melakukan hal seperti itu.
Setelah itu, Riku kembali bersikap aneh, ia lebih banyak menghabiskan waktu di perpustakaan dan bahkan kelihatan bertengkar dengan gadis dari jurusan fisika itu, Riku juga bolos latihan dan sempat bertengkar dengan Naoya karena Riku mengatakan ia tak punya waktu melakukan hal seperti itu.
Saat menciptakan lagu bersama-sama, Aoi kemudian sadar kalau ada lirik yang hilang tapi Riku menyanyikan bagian itu dan ia menyadari kalau Riku mengembalikan waktu lagi. Aoi menemui gadis dafi jurusan fisika itu dan mengetahui kalau Aoi selama ini memperlajari sesuatu tentang ruang dan waktu, teori relativitas dan lain sebagainya. Aoi juga melihat catatan Riku yang penuh dengan corat coret yang berakhir pada 31 Juli pukul 18.10. Aoi juga mendengarkan pembicaraan Riku dan pamannya. Ternyata selama ini Riku sudah mengembalikan waktu berkali-kali untuk menyelamatkan Aoi, Riku mencoba berbagai kemungkinan, seperti menciptakan lagu, tidak datang latihan, mengubah takdir bersama-sama, mengurung Aoi di kamar, bahkan mengorbankan diri sendiri untuk mati menggantikan Aoi dan lain-lain, tapi hasilnya tetap sama. Paman menyuruh Riku berhenti karena ia pernah melakukan hal yang sama, tapi takdir kematian tidak bisa diubah.
Riku shock. Ia mencoba memperbaiki piringan hitam itu selama waktu yang tersisa tapi pamannya menyuruh Riku untuk membuat kenangan bersama Aoi dari pada menghabiskan waktu memperbaiki piringan yang tidak akan bisa diperbaiki.
Akhirnya Aoi menyerah dan memutuskan menciptakan kenangan bahagia bersama Aoi. Ia memohon pada Naoya dan Tetsu untuk membantunya, mereka harus menyanyikan lagu baru ciptaan Aoi di pertunjukan terakhir mereka. Dan begitulah akhirnya Hari-H tiba dimana band mereka menyanyikan lagu ciptaan Aoi. Pertujukan berjalan lancar diakhiri dengan kembang Api. Aoi mengatakan kalau ini adalah ulang tahun terindahnya selama ini.
Aoi meninggalkan hadiah terakhirnya untuk Aoi yang membuat Aoi pada akhirnya meneteskan air matanya.
Aoi meninggalkan hadiah terakhirnya untuk Aoi yang membuat Aoi pada akhirnya meneteskan air matanya.
Yang aku sukai dari movie ini adalah endingnya. Penulis setidaknya memperlihatkan kehidupan Riku dkk setelah kepergian Aoi. Mereka kembali menjalani kehidupan normal seperti biasa. Mereka masih bersahabat dan bermain band bersama. Sepertinya Riku jadi vocalist, karena Aoi dulu selalu meminta Riku untuk menyanyi tapi Riku menolak.
Naoya sendiri pacaran dengan Rina setelah kejadian dimana Rina keceplosan mengatakan perasaannya tentang Naoya yang saat itu galau nyari pacar HAHAHAHAHAHA.
Sementara Tetsu jomblo sejati kayaknya 😅
Ini movie sebenarnya sangat bagus, aku suka. Tapi seperti yang aku bilang diatas, Miwa agak awkward memerankannya. Tapi aku juga agak bingung pada sesuatu, mengenai piringan hitam itu, kenapa bisa memutar waktu ya?
Skor:
Story: 4/5
Acting: 3,5/5
Cinematography: 4/5
Music: 4/5
Opening: 3/5
Ending: 3,5/5
HM, pertama kali nonton banyak ngeskip gak nyaman ama style rambut para pemain cowok na kek boyband Korea, mo nonton lagi males, wkwkwk
BalasHapusGue keganggu ngeliat gigi si cewe hahaha. Monmab ya mbak e. Tapi sungguh saya salah fokus ngeliat film malah fokus sama gigi mbak e.
BalasHapusKayaknya pengen suruh filmnya diberentiin trus ganti aktris hahaha :P
Aktingnya pun kuranggg rasanya.
Kentaro sakaguchi sih as always kalo senyum ampe keliatan dimple rasanya bikin AAWWWWWWW tapi kalo akting nangis langsung bikin ilfil hahaha
Tapi overall filmnya memang oke, meskipun ga bikin gue nangis terharu biru kayak review orang2 lainya :P