Crying Out Love in the Center of the World / Sekai no Chuusin de Ai o Sakebu adalah sebuah movie yang rilis pada tahun 2004, diangkat dari novel berjudul Socrates in Love oleh Kyoichi Katayama. Movie berdurasi 138 menit ini disutradarai oleh Isao Yukisada (Pink and Gray, Go, Into the Far Away Sky, Five Minute to Tomorrow) yang juga merangkap sebagai penulis naskah bersama Yuji Sakamoto (Quarted, A Restaurant With Many Problem, My Sassy Girl) dan Chihiro Ito (Closed Note, Into the Far Away Sky). Movie ini dibintangi oleh Takao Osawa (Halfway, Hanamoyu, Galileo 2), Shibasaki Kou (Orange Days, Galileo 2, Hundred Million Stars from the Sky), Nagasawa Masami (Tears for You, Our Little Sister, Operation Love), Mirai Moriyama (Fish Story, One Million Yen Girl, Water Boys) dan cast lainnya.
Di tahun yang sama, Crying Out Love in the Center of the World juga diangkat menjadi drama 11 episode yang tayang di stasiun TV TBS yang dibintangi oleh Haruka Ayase dan Takayuki Yamada. Movie ini juga pernah diadaptasi oleh korea, berjudul My Girl and I yang dibintangi oleh Cha Tae Hyun dan Song Hye Gyo.
Aku sendiri awalnya membaca sebuah manga berjudul sama yang diadaptasi dari novelnya. Cerita manganya sedikit berbeda tapi aku suka banged manganya, karena feel-nya terasa. Kemudian aku baru nonton versi Korea dan baru-baru ini aku menonton versi J-Movie-nya. Aku belum menonton dramanya sih. Tapi mungkin karena film tahun 2004 kali ya, banyak yang bilang ini movie sedih tapi kok aku malah nggak nangis ya, apa karena aku udah tahu jalan ceritanya, jadi biasa aja HAHAHHAHA. Merasa ada sesuatu yang kurang.
SINOPSIS
Kekasihnya sekaligus tunangannya, Sakutarou sebenarnya ada sedikit bertengjar dengan Ritsuko. Ia juga tak terlihat mengkhawatirkan tunangannya itu dan malah pergi ke bar temannya. Tapi disana saat ia dan temannya melihat berita badai di TV, mereka melihat Ritsuko. Ritsuko sepertinya akan berangkat ke suatu tempat. Teman Sakitaro menyuruhnya mengejar Ritsuko. Sakutaro dalam badai itu mencaro Ritsuko ke stasiun dimana Ritsuko terlihat. Ia sepertinya tahu Ritsuko akan kemana atau lebih tepatnya ia malah tidak mencari Ritsuko, tapi badai itu dan stasiun itu mengingatkannya pada masa mudanya.
Sakutaro saat itu masih SMA saat ia tertarik pada Aki Hirose, siswi populer, pintar dalam pelajaran dan olahraga. Menurutnya Aki berbeda dengan gadis biasanya. Hal itu dimulai saat kepala sekolah mereka meninggal dunia, seluruh siswi menangis sedih, tapi Aki tampak tegar, ia tidak meneteskan air mata saat membacakan surat untuk alm kepala sekolah mereka. Saat hujan turun, ia bahkan tidak bergerak sedikitpun saat semuanya berlindung. Sejak itu, Saku selalu memperhatikan Aki.
Saku membawa motor ke sekolah meskipun saat itu siswa SMA dilarang mengendarai motor. Ia ketahuan oleh Aki. Untuk menjaga rahasia Saku, Aki memintanya membawanya naik motor. Meski awalnya Saku menolak, tapi Aki memaksa. Gadis secantik Aki, tertarik pada Sakutaro yang biasa-biasa saja. Mereka melakukan perjalanan sehari, saling mengenal satu sama lain dan bahkan membuat taruhan siapa yang duluan mendapatkan walkman dari siaran radio kalau suratnya dibaca.
Saku berhasil memenangkan taruhan mereka, ia memenangkan walkman, tapi Aki tidak terlihat senang karena Saku berbohong di suratnya untuk radio itu demi memenangkan walkman. Saku bohong menceritakan tentang salah satu teman sekelasnya yang kena sakit leukimia dan rambut sang gadis rontok dari hari ke hari. Tapi mereka dengan cepat berbaikan kembali. Mereka memutuskan merekam suara masing-masing di kaset dan boleh bertanya apa saja disana dan hafus dijawab. Intinya sih pengganti surat gitu, jadi mereka berkomunikasi dengan merekam suara di kaset.
Semakin lama keduanya semakin akrab. Mereka bahkan membantu paman studio foto untuk mendapatkan tulang kepala sekolah yang meninggal karena kepala sekolah adalah cinta pertama paman studio foto. Waktu berlalu dengan cepat dan keduanya mulai berpacaran. Saat liburan musim panas, teman Saku mempunyai ide untuk meninggalkan mereka berdua di pulau dan idenya berhasil. Ia ingin Saku memanfaatkan kesempatan ini. Aki tahu kalau ia dibohongi, tapi ia bahagia bisa bersama Saku sepanjang hari. Mereka berenang dan bermain sepanjang hari di pulau. Mereka menemukan rumah tertinggal disana dan menginap disana. Saat melihat-lihat rumah itu, Aki menemukan film foto disana dan penasaran itu foto apa. Ia memutuskan mengambilnya.
Saat sore harinya, mereka mulai membicarakan tentang diri mereka untuk menghabiskan waktu, seperti bertanya mengenai arti kanji nama dan lain sebagainya. Keadaan bahkan menjadi romantis dan keduanya hampir berciuman (jadi nggak ya, tiba-tiba aku lupa hahahahahaha).
Beda dari versi manga yang aku baca, malam mereka berakhir begitu saja. Saat besok paginya teman saku menjemput, ia kecewa karena tidak terjadi apa-apa. Tapi tiba-tiba Aki pingsan dan mereka panik, segera kembali ke kota.
Tapi sakit Aki makin parah, ia bahkan tak bisa sekolah lagi. Tapi ia masih tetap berhubungan dengan Saku, dengan mengirim kaset rekaman ke loker Saku, ia meminta seseorang mengirimkannya untuk Saku, seorang anak SD yang ibunya di rawat di sebelah kamar Aki. Aki juga sekali-kali datang menjenguk ke rumah sakit. Kalau Saku datang, Aki pasti menjadi ceria. Film foto yang mereka temukan juga di cetak dan ternyata foto itu adalah foto di Australia, yang orang-orang katakan sebagai pusatnya dunia. Aki ingin sekali pergi kesana dan Saku berjanji akan membawanya. Tapi Aki tidak punya banyak waktu lagi. Aki menyadari kalau sakitnya semakin parah dari hari ke hari.
Karena janji Saku akan membawa Aki kesana, ia ingin memenuhinha. Ia mengajak Aki segera pergi dan untuk persiapannya mereka ke studio foto paman untuk membuat foto paspor. Di studio foto paman ada banyak seklai foto pengantin, paman pernah mengatakan ia mengambil mereka dan memajang disana agar mereka tidak dilupakan. Aki sangat takut kalau orang lain akan melupakannya, jadi ia ingin mengambil foto bersama Saku dan dipajang disana. Dan saat itu lah Aki mengenakan gaun pengantin dan Saku mnegenakan tux. Mereka seperti mengambil foto pra wedding.
Penyakit Aki makin parah. Ia menjadi lemas setiap harinya. Efek kemo membuat rambutnya rontok dan ia dibotakkan. Firasat Aki mengatakan kalau ia akan segera meninggal dan mengajak Saku untuk segera ke Australia. Jadi malam itu keduanya kabur dari rumah sakit, naik taksi ke bandara. Saat itu terjadi badai besar. Banyak penerbangan yang dibatalkan. Aki terus bertanya kapan mereka akan berangkat dan meminta Saku jangan melupakannya kalau ia mati nanti. Mereka kemudian mendengar kalau penerbangan ke Australia di batalkan. Saku tentu saja panik dan berteriak disana kalau bagaimanapun ia harus berangkat malam ini. Dan saat itulah Aki roboh dan pingsan. Adegan Saku yang menangis memeluk Aki adalah adegan terbaik di movie ini, ia meminta orang-orang menolong mereka.
Saku dewasa mengingat kenangan itu sepanjang hidupnya. Ia tidak pernah melupakan Aki. Tapi kenyataan di movie ini cukup mengejutkan, mengenai siapa Ritsuko sebenarnya dan kenapa rekaman Aki ada padanya. Sayang sekali di movie ini tidak dijelaskan bagaimana Ritsuko dan Saku pertama bertemu dan apakah Ritsuko dan Saku mengenal satu sama lain sebelum mereka mulai pacaran *you know what i mean, right?
Tapi kayaknya mereka pacaran tanpa tahu masa lalu sih, karena Ritsuko juga kaget saat melihat foto Saku dan Aki di studio foto paman.
Ending movie ini juga menurut aku ada pertanyaan. Kalau di versi manga, Saku selalu menyimpan abu Aki, yang ia masukkan kedalam botol setelah Aki meninggal dunia. Jadi saat ia melepaskan Aki dengan menabur abunya di Australia, aku mengerti dari mana asal abu itu. Sementara di movie ini, tiba-tiba aja Saku punya abu, aku kaget, apakah dia memang menyimpannya atau pergi ke makam Aki untuk memgambilnya sebelum ia ke Australia?
Memang ini. movie sedih banged. Siap-siap tissu ya. Tapi aku nggak nangis sih, paling sedih aja, karena aku udah tahu kisahnya akan dibawa kemana Hahaahhaha. Atau mungkin karena aku saat itu moodnya lagi jelek kali ya. Aku malah merasa movienya lambat banged. Dan seperti yang aku bilang, alurnya maju mundur kadang aku bingung. Tiba2 udah masa depan aja, tiba-tiba kembali ke masa lalu. Tapi aku cukip shock soh mengetahui siapa Ritsuko di akhir, dan bagaimana rekaman terakhir Aki akhirnya sampai ke tangan Saku setelah sekian lama. Aki selalu mengatakan pada Saku untuk tidak melupakannya dan Saku melakukannya selama ini, dan akhirnya ia bisa melepaskan Aki setelah Aki memintanya untuk melanjutkan hidup kembali.
Movie ini memenangkan banyak award dan menaikkan nama Masami Nagasawa saat itu. Aktingnya memang total banged. Itu dia asli dibotakin kan ya. Suka banged sama akting Mirai disini, asli keren banged. Aku nggak terlalu dapet akting Saku dewasa, bukannya nggak bagus sih, tapi aku lebih fokus pada tokoh SMA mereka.
Dwi udah nonton versi koreanya(my girl and I) dan versi movie chinanya dgn judul crying out in love dan itu sedih banget Rin, ostnya sedih tapi bagus, Dwi ga tahu judul dan penyanyinya. pengen nonton versi j-movie nya 🙂
BalasHapusBaru nonton nada sou sou itu sedih banget eh langsung nonton film ini crying out love in the center of the world lebih baper lagi dari nada sou sou, btw pemeran ceweknya sama, si Masami nagasawa juga hehehe cantik
BalasHapusNonton full movienya dimana ya? Aku nemunya cuman 1 jam 9 menit aja :"
BalasHapusPahe in ada
HapusNonton movie nya dmn? Tapi pngn yg versi jepang
BalasHapus