KBS Drama Special adalah drama singkat yang ditayangkan di KBS2 sebagai program mingguan, biasanya terdiri dari 1 episode. Tapi ada beberapa drama yang terdiri dari 2-4 episode. Aku menyukai KBS Drama Special, karena ini seperti menonton movie, hanya 1 episode tapi dengan durasi drama, sekitar 1 jam-an.
Nah, setelah lama nggak menonton KBS Drama Special (rencananya mau catch up beberapa KBS DS lama yang menarik hati), aku tertarik dengan KBS Drama Special yang tayang pada 25 September 2016, berjudul Red Teacher. Dibintangi oleh Jung So Min (D-Day, Playful Kiss) dan Lee Dong Hwi (Reply 1988, Entourage), drama 1 episode ini mengisahkan hubungan guru dan murid.
Sebenarnya awalnya aku tertarik karena salah satu still-nya mengingatkan aku pada Sung Deok Sun HAHAAHHAHAHA. Liat aja still diatas LOL. Aku berfikir wah, Dorongnyong ketemu Deok Sun lagi wkwkkkkwkw. Dan lagi, ini mengambil masa tahun 80an dan tokoh utama wanita kita juga mempunyai 2 teman akrab seperti Deok Sun dan lagi nama tokoh utama wanita adalah Sun Deok BUWHAHHAHAHA.
Karena hal itu aku langsung aja download di filmku.net dan sabar menunggu subtitle-nya. Eh, pas udah rilis ternyata file-nya rusak, hanya bisa diputar 30 menit pertama *nangis darah*. Akhirnya download ulang dari KBS World Youtube yang sudah hardsub english LOL.
Dan setelah aku menontonnya, aku menyukai drama ini, sayangnya endingnya terlalu buru-buru, seandainya diberi waktu 5 menit tambahan, pasti bagus banged.
Lalu kita lompat ke tahun 1985, dimana Sun Deok masih menjadi siswa tahun pertama di sekolah itu, ia tidak mengikuti aturan sekolah yang melarang siswa berambut panjang, tapi ia berambut panjang dan bahkan di gerai. Kim Tae Nam (Lee Dong Hwi) adalah salah satu guru disana yang terkenal akan seram dan sering menggunakan kekerasan pada siswa jika melakukan kesalahan. Ia selalu ada dengan tongkat-nya untuk mendisiplinkan siswa dan para siswa sangat membencinya, mereka memanggil Tae Nam sebagai 'pervert/si cabul'. Ia tidak punya reputasi yang baik. Meski ia melakukan tugasnya sebagai guru, mengajari siswa, menghukum yang bersalah, ia juga kadang menerima suap dari orang tua murid yang anaknya di hukum. Karena itu hubungan Sun Deok dan Tae Nam tidaklah baik. Sun Deok sangat membenci Tae Nam karena hal itu, menggunakan kekerasan pada siswa karena sok disiplin, padahal di belakang ia menerima suap.
Setelah rambutnya di potong paksa oleh Tae Nam, Sun Deok semakin benci padanya. Ia bahkan tak segan-segan menghina Tae Nam di tempat umum, seperti di bus, keduanya adu mulut mengenai ini dan itu, dihadapan ibu Sun Deok. Ibu Sun Deok sih udah biasa kayaknya, ia tahu kepribadian anaknya yang keras dan sudah sering ia menasehati Sun Deok jangan bersikap seperti itu pada guru walikelasnya. Tapi Sun Deok tidak peduli, menurutnya Tae Nam tidak pantas menjadi guru.
Dan lucunya, ternyata Tae Nam dan Sun Deok ini tetanggaan sebelah rumah HAHAHAHHAHA.
Singkat cerita, sang istri dan pria tadi, Officer Kim, jadi sering bertemu karena officer Kim sering bermain ke rumah Jenderal untuk mengobrol atau menemani main kartu. Sang istri tidak bisa melepaskan pandangan dari pria itu dan begitu juga sang officer Kim. Sehingga suatu malam terjadilah hal yang tidak diinginkan saat keduanya memutuskan untuk berselingkuh. Mereka bahkan melakukannya di ruang pribadi sang Jenderal. Dan tepat saat sang Jenderal datang dan akan membuka pintu, novel itu langsung bersambung HAHAHAH. Tae Nam sangat kesal karena hal itu, bersambung di saat genting. Karena kesal dan tidak menemukan vol. 2-nya, ia membuang buku itu di depan rumahnya. Dan tidak sengaja di pungut oleh Sun Deok.
Sun Deok yang menemukan buku membaca novel itu dan memberikannya pada teman-temannya untuk dibaca. Dalam waktu singkat, novel bersampul merah itu menjadi buah bibir diantara para siswa dan semuanya frustasi karena ingin tahu lanjutannya. Sun Deok dan 2 temannya, Mi Ja dan Sook Hee bahkan kesana kemari mencari kelanjutan novel itu, ketoko buku ini dan itu, tapi mereka tidak menemukannya. LOL.
Saat mereka bertiga mengeluh tentang novel itu di tempat rahasia mereka, Sun Deok tiba-tiba menemukan idenya mengenai kelanjutan cerita dan menceritakan pada temannya bagaimana kelanjutannya, dan temannya menyukainya. Meski Sun Deok masih memikirkan kelanjutan bagaimana selanjutnya setelah 'affair' itu pada akhirnya tidak ketahuan oleh jenderal, teman-temannya meminta Sun Deok untuk menulis kelanjutannya. Sun Deok tidak menyangka temannya menyukai hal itu dan mulai menulis kelanjutan novel itu di rumahnya. Ia yang menulisnya, Sook Hee yang mengurus sampul-nya dan Mi Ja bertugas mendistribusikan ke teman-teman mereka yang penasaran akan kelanjutannya. Sun Deok mengetik dengan mesin tik milik ayah-nya dulu. Saat itu, orang yang mempunyai mesin tik masih sangat sedikit dan bisa dihitung, karena itu termasuk barang mahal.
Singkat cerita, Tae Nam tidak sengaja menemukan novel itu saat sedang memperbaiki bingkai foto presiden yang miring, ternyata mereka menyembunyikan novel-nya disana. Tae Nam awalnya ragu apakah ia harus melapor pada kepala sekolah atau tidak. Kalau nggak salah saat itu ada inspeksi mendadak terhadap para siswa, para guru akan membongkar laci dan tas siswa saat mereka tidak ada. Pada akhirnya Tae Nam tidak melaporkan menegnai novel dewasa itu, ia malah menikmati membacanya dan menunggu seri selanjutnya, jadi ia menyimpannya kembali di balik foto presiden.
Saat itu mereka semuanya tidak tahu kalau novel bersampul merah itu sudah dilarang dan akan ditangkap kalau masih ada yang memilikinya.
Sejak saat itu ia mulai bersikap baik pada Sun Deok karena ia menantikan kelanjutan novel-nya LOL. Ia tahu Sun Deok yang menulisnya karena ia pernah melihat Sun Deok mengetik di kamar HAHAHAHA. Sun Deok bahkan bingung kenapa Tae Nam bersikap aneh padanya. Sayangnya hal itu tidak berlangsung lama. Novel itu ketahuan dan seisi kelas dihukum karena tidak ada yang mengaku siapa yang menulisnya. Sun Deok adalah ketua kelas, jadi ia kena hukuman dipukul oleh Tae Nam di hadapan kelas dan guru yang lain, Tae Nam tak punya pilihan. Dan lagi kepsek sudah memeriksa siswa yang punya mesin ketik disekolah hanya 3 orang dan salah satunya Sun Deok, jadi mereka ke rumah Sun Deok untuk melihat apakah mesinnya sama dengan ketikan di buku dan mereka menyadari ada huruf yang hilang juga di mesin itu. Saat kepala sekolah datang ke rumah Sun Deok, mesin ketik Sun Deok sudah tidak disana, diganti dengan mesin tik yang lain.
Sun Deok sangat keras dan ia melawan kepala sekolah dengan berakhir mendapatkan sebuah tamparan keras. Sun Deok menangis di hadapan ibunya dan ia menumpahkan isi hatinya selama ini, karena ayahnya. Sebenarnya Sun Deok tidak disukai di sekolah dan oleh orang tua siswa karena kabarnya, ayah Sun Deok adalah komunis. Dulu ayahnya pernah berjanji akan pulang, tapi ayahnya tidak pernah kembali dan itu membuatnya kesal.
Dan yang menukar mesin tik itu ternyata adalah Tae Nam yang mendengarkan semuanya dari luar dan ia baru mengerti kenapa ia tak pernah melihat ayah Sun Deok dan bahkan pernah menyuruh Sun Deok meminta ayahnya datang ke sekolah. Ia menjadi menyesal. Kemudian ia mencari tahu mengenai ayah Sun Deok yang sepertinya dihukum mati karena tuduhan komunis.
Bisnis novel dewasa Sun Deok dkk sebenarnya sudah cukup berkembang, karena mereka mulai menjual novel-nya. Sun Deok bahkan mendapat surat penggemar dan ia sangat menyukainya, karena orang itu selalu memujinya dan memintanya bersemangat untuk menulis. Mereka selalu bertukar surat yang diletakkan di depan rumah Sun Deok.
Ia bahkan janjian dengan penggemarnya itu yang tak lain adalah Tae Nam, sayang sekali Tae Nam tidak pernah menunjukkan wajahnya. Bukan karena ia tidak mau, tapi saat ia datang ke tempat janjian, ia mendengar percakapan Sun Deok dan 2 temannya tentang masa depan dan bagaimana mereka berjanji akan tetap bersama-sama. Sun Deok memastikan akan kuliah di Seoul dan jika teman-temannya datang mereka akan tinggal serumah, meski sekecil apapun rumahnya.
Setelah mendengarkan impian kecil 3 muridnya, Tae Nam jadi berfikir untuk tidak membiarkan impian kecil mereka musnah, jadi ia mengirim surat terakhirnya, mengatakan pada Sun Deok untuk tidak menulis novel seperti itu lagi. Ia juga mengambil novel yang mereka sembunyikan dan membakarnya. Tapi tentu saja Sun Deok tidak pernah tahu apa yang Tae Nam lakukan, di hatinya tetap tumbuh kebencian pada Tae Nam, bahkan saat mereka mengambil foto bersama seisi kelas dan saat ia melihat bagaimana Tae Nam menjilat ke kepala sekolah, betapa rendahnya ia.
Tae Nam hampir ketahuan tapi dilindungi oleh satpam sekolah mereka. Dan pada akhirnya tidak ada bukti di rumah Sun Deok dan tim pergi. Tapi Sun Deok melihat Tae Nam disana dan keduanya sempat adu mulut. Sun Deok sangat membenci Tae Nam dan bahkan menyumpahi Tae Nam , jika Tae Nam punya anak nanti, anaknya pasti akan bertemu seorang guru sampah seperti Tae Nam.
Tapi Tae Nam, demi Sun Deok tidak menyerah, pada akhirnya ia mengakui pada tim kalau dia adalah penulis novel itu. Ia ditangkap oleh tim tapi ia punya permintaan terakhir, ia ingin para muridnya berfikir ia mengundurkan diri dari sekolah, bukannya dipecat. Dan sampai saat terakhir Tae Nam mengambil barangnya, dia masih memikirkan Sun Deok, menatapnya dari jendela tapi gadis itu tidak peduli. *Aku nangis banged pas adegan ini T___T
Para siswa sendiri sangat senang karena Tae Nam keluar dari sekolah. Bahkan wali kelas baru mereka prihatin karena semuanya berteriak hore saat ia mengumumkan keluarnya Tae Nam. Guru wanita ini salah satu yang tidak setuju dengan kekerasan tapi ia menyadari kebaikan Tae Nam yang membantu muridnya. Aku berharap dia ada peran di masa depan, sayangnya dia tidak kelihatan lagi T__T
Yang meminta wajah Tae Nam dirobek dari foto ternyata adalah kepala sekolah sendiri. Karena mereka menganggap Tae Nam sangat hina menulis novel seperti itu.
Kembali ke tahun 1987, Sun Deok dan teman-temannya sudah lulus dan mereka mengambil plakat di ruang guru. Sun Deok melihat plakat milik Tae Nam yang masih ada disana dan menemukan sesuatu di bawahnya, sebuah surat. Itu adalah surat terakhir yang ditulis Tae Nam tapi ia tak sempat untuk memberikannya pada Sun Deok. Dalam surat terakhir itu Tae Nam mengatakan kalau ia sebenarnya adalah penggemar Sun deok yang selama ini bertukar surat dengannya. Ia juga mengatakan sesuatu tentang jika Sun deok sudah dewasa nanti, belum terlambat baginya untuk menulis kembali. Baginya Sun deok mengajarkan arti cinta seorang guru pada muridnya.
Waktu berlalu setelah itu. Sun Deok selama ini terus mencari Tae Nam, untuk mengucapkan rasa terima kasihnya dan mengatakan hal yang selama ini belum pernah ia katakan pada Tae Nam. Selama ini, ia tidak pernah memanggil Tae Nam dengan sebutan 'guru'.
Aku sangat menyukai drama ini!
Beneran deh, seandainya ada 2 ato 4 episode, pasti keren banged. Tapi jangankan itu, ditambah sedikiiiiiit saja durasinya, sepertinya akan lebih bagus. Apa yang aku kecewakan terhadap endingnya adalah terasa buru-buru. Pertemuan kembali Tae Nam dan Sun Deok setelah sekian lama itu, seandainya diperlihatkan bagaimana Sun Deok menemukan Tae Nam, tiba-tiba muncul gitu aja aku kaget lho HAHAHAHAHA.
Kan bagus kalau diliatin mereka berselisih kek, atau sama-sama di cafe itu kek, atau gimana gitu. Tapi langsung ketemu disana aku rasa ada yang aneh HAHAHAHHA.
Mungkin cuma aku aja LOL.
Dan aku sempat teriak gegara keduanya bertemu di rel kereta api. Langsung teringat 5cm/s, suer, itu Sun Deok berdiri di seberang dan Tae Nam diseberang, terus kereta api lewat Aduuuuuuuuuuuhhh BAPER!
Masih trauma dengan rel kereta api gegara anime 5 centimeter per second HAHAHAHAHA.
Tap after all ini drama bagus banged. Jung So Min memerankan Sun Deok dengan sempurna. Dia bukan tipe girl crush, dia bukan gadis yang baik tapi kita menyukainya. Dan Lee Dong Hwi sebagai Tae Nam, aku menyukai karakternya disini, setidaknya kali ini dia ada gunanya HAHAHAHHA. Cocoklah jadi guru, dia bukan guru teladan tapi juga bukan guru yang jahat.
FYI, ini drama bukan kisah cinta. Kalau dibikin series bisa jadi kisah cinta guru dan murid HAHHAHAHA.
Tapi kok aku ngarep Tae Nam jadian dengan Sun Deok ya, HAHAHA ANDWEEEE.
Tae Nam udah ketemu kok sama pasangan kencan buta yang pas. Yang terakhir itu lucu banged, Tae Nam bilang dia nggak punya duit banyak, ia nggak yakin bisa membuat cewek itu bahagia dengan uangnya yang sedikit. ternyata si cewek malah suka hehheehhehe.
Chemistry Tae Nam dan Sun Deok dapet banged, berharap mereka berdua bermain dalam drama yang sama lagi, suatu hari nanti. Ditunggu pokoknya :))
Skor:
Story: 9/10
Character: 9/10
Cinematography: 9/10
Opening: 8,5/10
Ending: 8/10
Music: 7/10
RECOMENDED!
0 komentar:
Posting Komentar