Kalau kalian memperhatikan artwork-nya, pasti merasa ini anime kok mirip sama anime apa gitu. Aku juga awalnya nggak tahu, pas aku cek di MAL, ternyata tim produksi anime ini adalah tim produksi Anohana, pantes yang cowok mirip Jintan dan yang cewek mirip Menma kekekekek.
Rilis pada 19 September 2015 oleh Studio A-1 Pictures, anime movie bergenre romance, school, drama ini menceritakan tentang seorang gadis yang kehilangan kemampuan berbicaranya karena trauma masa lalu. Ia tidak bisu, tapi seolah-olah kata-katanya di segel jadi ia tidak mampu berbicara.
The Anthem of the Heart menerima Jury Selection award in the Animation Division of the 19th Japan Media Arts Festival dan dinominasikan dalam the Animation of the Year award in the 39th Japan Academy Prize.
STORY
"Don't tell people to disappear like it's nothing! Words can hurt people! You can't ever take them back! Even if you regret it, you can never take them back!"
Naruse Jun dahulu adalah anak yang ceria. Ia jatuh cinta pada 'istana' di bukit dan punya impian akan masuk ke sana suatu hari nanti dan menemukan pangerannya. Suatu hari saat ia melihat-lihat 'istana' itu dari luar, ia melihat ayahnya keluar dari dalam bersama seorang wanita. Ia terlalu kecil untuk mengetahui kalau 'istana' itu adalah sebuah motel, jadi tanpa curiga ia mengatakannya pada ibunya. Hal itu membuat orang tuanya bercerai. Sebelum ayahnya pergi, Jun masih berusaha membujuk ayahnya, tapi ayahnya malah mengatakan sesuatu yang kejam: Kau terlalu banyak bicara, ini semua adalah kesalahanmu.
Jun shock mendengar kata-kata itu. Ia menangis dan kabur ke pebukitan. Ia pada dasarnya adalah gadis yang excited dengan banyak hal dan ceria, dengan ayahnya yang mengatakan perceraian kedua orangtuanya karena salahnya karena ia banyak bicara, tentu saja itu menusuk hatinya. Dalam tangisannya, sebuah telur muncul dan mengatakan akan menyembuhkan 'penyakit banyak bicara' Jun. Telur itu pun menyegel mulut Jun. Dan sejak itu, ia tidak percah terlihat bicara lagi.
Jun sekarang duduk di bangku SMA dan ia menjadi gadis pemurung dan penyendiri. Ia tidak mempunyai teman. Di rumah pun ia selalu sendirian, ibunya bekeja sampai larut malam, Jun tidak berinteraksi dengan siapapun.
Guru meminta mereka berempat untuk menemuinya di ruang musik. Keempatnya sepertinya akan menolak. Takumi pergi ke sana lebih dahulu, dan tidak ada siapa-siapa, ia tertarik melihat sebuah alat musik dan memainkannya sambil menyanyikan lagu telur (aku ga tau judulnya hahahha). Ternyata Jun ada di luar dan ia terpesona dengan lagu itu, seolah bisa membaca isi hatinya. Ia memandangi dari luar dan terkejut saat pak guru datang. Ia meninggalkan note-nya pada pak guru, mengatakan kalau ia tidak mau jadi panitia.
Guru dan Takumi kemudian bicara berdua mengenai rencana pertunjukan apa yang akan mereka lakukan, ia tak peduli Takumi yang mau menolak jadi panitia.
Melalu rencana pertunjukan pengalangan dana ini, meski 4 anggota acuh tak acuh saat pemilihan, kalau rapat mereka datang, setidaknya 3 diantara mereka. Guru juga mendiskusikan dengan murid lainnya mengenai rencana pertunjukan musik mereka. Dan selama persiapan ini kita diajak melihat lebih dekat kepribadian 4 tokoh utama kita. Dimana Jun yang tidak bisa bicara/menolak bisa bicara, adalah anak yang kesepian karena ibunya tak pernah di rumah. Takumi yang todak mempunyai orang tua lagi, ia tinggal bersama kakek dan neneknya. Daiki yang sedang terluka adalah anggota klub baseball yang meski sedang masa pemulihan ia tetap datang ke klub dan memberi pengarahan ini dan itu, membuat anggota klub membencinya, serta Nitou gadis yang baik dan terlihat mudah berteman dengan Jun.
Sejak mendengar lagu telur yang dinyanyikan Takumi, Jun penasaran pada Takumi, karena ia merasa TAkumi mengintip ke dalam hatinya. Keduanya kemudian menjadi dekat, mereka bicara dengan saling mengirim pesan melalui ponsel. Takumi kemudian tahu kalau Jun sebenarnya bisa bicara, tapi setiap kali ia bicara, Jun akan sakit perut. Takumi juga orang yang mengajarkan Jun untuk mencoba menyanyi dan Jun mulai menyadari kalau ia tidak sakit perut jika ia menyanyi.
Para diskusi selanjutnya di depan kelas, para siswa yang lain masih tidak bersemangat untuk acara penggalangan dana ini. Mereka bahkan meragukan Jun yang tidak bisa bicara. Daiki juga mengajak ribut padahal ia salah satu panitia tapi ia tidak suka Takumi. Keduanya bertengkar di dalam kelas sampai Jun mulai membuka mulut dan ia bicara dengan cara menyanyi. Seisi kelas terkejut karena Jun punya suara yang bagus dan berkat itu guru punya ide baru untuk membuat pertunjukan musikal. Jun yang malu kabur ke kamar mandi seperti biasanya.
Malam setelah kejadian itu, Daiki dan Nitou bertemu di stasiun kereta. Keduanya sempat bicara meski tidak dalam artian akrab. Daiki bahkan mengajaknya berkencan tapi Nitou menolak karena ia menyukai orang lain. Malam yang sama, untuk pertama kalinya Jun memberanikan diri membuka pintu saat ada tamu datang dan ia malah di marahi ibunya, karena ibunya malu punya anak yang tidak bisa bicara. Ibunya menganggap Jun mengejeknya karena berhenti bicara padanya. Jun kemudian kabur dari rumah dan bertemu dengan Takumi. Takumi mengajaknya ke rumah. Disana Jun menceritakan kalau ia adalah anak dari keluarga brokenhome dan ternyata Takumi juga, kedua orang tuanya bercerai dan ia hanya tinggal bersama ayahnya sampai ayahnya meninggal. Ia mengajak Jun masuk ke ruang musik milik ayahnya, Jun adalah orang pertama yang ia ajak kesana, dan ia juga sudah lama tidak masuk ke dalam. Disana kita melihat kalau Jun sebenarnya pandai bermain piano.
Karena Jun bicara, ia mulai sakit perut dan dibawa ke rumah sakit.
Malam itu, Takumi mengantar Nitou pulang dan disana kita menemukan fakta kalau Nitou dan Takumi ternyata pernah pacaran saat SMP, keduanya putus saat Takumi depresi karena kehilangan orang tuanya.
Lalu waktu berlalu dengan latihan drama musikal dari kelas mereka, menentukan peran, script, kostum, peralatan panggung, musik dan lain sebagainya.
Lalu masalah baru muncul saat Jun kembali kehilangan rasa percaya dirinya karena merasa dikhianati oleh Takumi dan Nitou. Ia bahkan tidak muncul saat pementasan drama musikal mereka, padahal ia adaah tokoh utamanya. Ia menghilang, tidak pulang ke rumah. Takumi berusaha mencarinya kesana kemari. Lalu apakah Takumi akan menemukannya?
Well, singing, or music... I think by nature it was always meant to convey something. So if there's something you want to say, don't you think you should try singing it?
Kisah cinta tentu saja ada dalam drama ini. Dan aku menyukai bagaimana cara penulis menyampaikannya. Sejak Takumi menyanyikan lagu telur itu, kita sudah bisa melihat Jun tertarik pada Takumi. Rasa tertariknya melebihi rasa tertarik pada teman, kedekatan diantara mereka menimbulkan rasa cinta di hati Jun dan ia percaya akan hal itu, karena Takumi memang paling dekat dengannya. Tapi sejak awal aku sudah merasa kalau bagi Takumi, Jun hanya seorang teman. Ia tidak pernah memandang Jun lebih dari seorang teman.
Dan ternyata hal itu terbukti saat munculnya fakta kalau Nitou adalah mantan kekasihnya. Nitou jelas masih menyukai Takumi dan sempat cemburu melihat Takumi sangat dekat dengan Jun, apalagi Jun sampai tahu rumah Takumi. Aku tidak merasa Nitou merebut Takumi, Nitou hanya jujur akan perasaannya, karena dia melakukan kesalahan dimasa lalu dan ia masih mencintai Takumi. Dan keputusan ada di tangan Takumi, toh Nitou nggak memaksa. Dan ternyata Takumi masih menyukainya. Mereka berdua ingin memulai babak baru dalam kehidupan percintaan mereka.
Sejak Jun membela daiki di cafe itu, aku sudah merasa kalau Daiki ada rasa pada Jun. Karena Daiki adalah tipe yang keras, tidak ada yang akan membelanya, tapi gadis kecil yang tak bisa bicara berdiri untuk membelanya dan itu pasti membuat hatinya tertarik. Dan itu dibuktikan saat keduanya pulang bersama, Daiki memerah wajahnya. Meski nggak jelas di bahas, tapi aku udah bisa menebaknya. Dan benar saja, pas ending, Daiki nembak Jun. Jun kaget banged, baru patah hati udah ada yang nembak HAHAHHAHA.
Menurut aku Jun dan Daiki cocok XD
Aku menyukai drama ini memiliki ending yang berbeda dengan anime movie yang selama ini aku tonton. Aku tahu ada banyak yang tidak menyukai endingnya, tapi aku menyukai endingnya dan menurut aku ini bukan sad ending, hanya karena Takumi dan Jun tidak jadian. Karena menurutku hubungan Takumi dan Jun tidak ada romantisme-nya, hubungan pertemanan dan persahabatan, mengobati luka di hati masing-masing. Aku senang pada akhirnya Takumi meminta maaf karena ia berkata cukup kejam saat ia bersama NItou, karena hati Jun yang lembut mudah terluka.
Inti dari movie ini adalah hati-hati dengan kata-katamu.
Kata-kata bisa melukai seseorang dan kau tidak akan pernah bisa menariknya kembali.
Kata-kata yang kecil, melukai hati Jun dan membuatnya takut untuk bicara. Bukannya ia tak mau, tapi ia akan sakit perut kalau mulai bicara makanya ia berhenti bicara. Kurangnya komunikasi ibu dan anak membuat keduanya kesepian, ibu yang terlalu sibuk bekerja dan anak yang diabaikan. Meski begitu, kata-kata juga bisa menyembuhkan seseorang.
Sayang sekali ini hanya anime movie ya, nggak ada sambungannya. Padahal pengen melihat hubungan Jun dan Daiki, pasti cute banged kalau mereka kencan. Karena pada dasarnya, meski masih sulit bicara, Jun ini orangnya keras dan kayaknya memang hanya Jun yang bisa menenangkan Daiki yang kepribadiannya suka meluap-luap HAHAHHAHA. Karena Daiki tipe tsundere sih HAHHAHAHA.
Sayangnya ini movie nggak bikin baper, mungkin karena romance-nya kurang. Karena memang intinya sih lebih ke penyembuhan Jun dan hubungannya dengan ibunya. Kalau 5cm/s can bapernya pool HAHHAHAHAHAHA. Baper gegara patah hati tapi animenya bagus kok XD
Tapi adegan terakhir mereka di motel lama itu dan Takumi mengatakan kalau telur itu nggak ada, memang ngga ada sih, cuma imajinasi karena ketakutan Jun aja. Dan adegan closure cinta sepihak Jun sediiihhhhh, tapi lebih baik begini sih, dari pada nggak ada closure. Dan Jun juga udah tau jawabannya :')
Pokoknya ini drama recomended banged bagi penggemar anohana, artwork A-1 Picture memang top XD
Skor:
Story: 8/10
Character: 8/10
Artwork: 9/10
Opening: 9/10
Ending: 8/10
Music: 8/10
Endingnya kenapa gituಥ‿ಥ kasian sama Jun bertepuk sebelah tangan
BalasHapusenggak sih aku justru suka ending ky gini hahaha... oh iya aku rada protes nih sama penulis blog ini, harusnya skor musiknya diatas 9, soalnya lumayan loh
Hapus