Sinopsis AnoHana : The Flower We Saw That Day Special Part 1
Anohana hanya tayang 1 Episode di Fuji TV, merupakan Anohana Special yang berdurasi hampir 2 jam. Sinopsis akan dibagi beberapa Part :)
READY!!!!
Padang bunga merah.
Rambut panjang.
Pita bergambar bunga.
Mada dayo (Belum).
Mo~ikai!(Apakah kalian sudah siap?)
Mada dayo (Belum).
seorang gadis sedang menutup matanya sambil tersenyum, ia menutupnya dengan kedua tangannya, lalu perlahan membukanya.
"Mo~ikai..."
Tidak ada jawaban. Ia terkejut. Ia melihat ke sekeliling, padang bunga berwarna merah yang indah. Hanya dia sendiri, kemana teman-temannya yang bermain petak umpet bersamanya tadi???
Tiba-tiba empat orang berdiri dan memanggilnya, MENMA!!!
Menma terkejut, saking terkejutnya ia terjatuh.
Tangan seseorang menyentuhnya, membantunya untuk berdiri.
Anak laki-laki itu berlari menuju keempat temannya yang lain.
"Sebenarnya... pada hari itu, aku ingin meminta sesuatu pada kalian."
Menma berdiri memandang kelima sahabatnya, anak laki-laki tadi berteriak, Menma! Ayo!"
Yang lain juga berteriak, Ayo, Menma!
Menma tersenyum dan mengangguk, ia berlari menuju teman-temannya dan dengan bahagia mereka meninggalkan padang bunga tersebut.
"Tapi... Karena saat itu bermain bersama semuanya terasa sangat menyenangkan, aku pikir aku akan mengatakannya besok saja..."
Mereka berenam, Super Peace Buster, melanjutkan permainan di bukit dekat pekarangan mereka. Mereka adalah Jintan, Menma, Anaru, Tsuruko, Yukiatsu dan Poppo.
Jintan dan Yukiatsu sama-sama menangkap kumbang. Tapi yang selalu menjadi pusat perhatian adalah si ketua kelompok, Jintan. Poppo dan Menma memuji-muji Jintan dan kumbangnya.
Anarui yang datang membawa makanannya menatap kesal ke arah Menma dan Jintan, tapi kemudian ia tersenyum dan bergabung dengan mereka.
Yukiatsu menghela nafas berat, tidak ada yang terkagum dengan kumbang yang ia tangkap.
Saat ia berwajah sedih menatap kumbangnya, Tsuruko datang menyapanya, Tsuruko dengan tulus mengatakan kalau Yukiatsu juga sudah berusaha.
Yukiatsu yang sedang kesal tidak mood dengan pujian Tsuruko dan meninggalkannya.
Semuanya menggelar tikar piknik dan makan bekal. Poppo asyik bermain dengan Jintan sedangkan Yukiatsu duduk sambil makan.
Menma tertarik dengan bunga liar yang ia lihat. Ia bertanya pada Tsuruko apakah Tsuruko tahu nama bunga itu.
Tsuruko mengatakan ia tak tahu dan bertanya pada Anaru, siapa tahu Anaru tahu. Tapi Anaru juga kelihatannya tidak tahu.
Tsuruko bertanya-tanya apakah kira-kira Yukiatsu tahu.
Tapi konsentrasi mereka pada bunga pecah saat Jintan memanggil mereka untuk kembali ke Markas Rahasia, secret Base.. Menma pergi dengan gembira dan yang lain menyusul.
"Karena... aku pikir.... besok... aku akan bertemu lagi dengan semuanya..."
Ano Hi Mita Hana no Namae wo Bokutachi wa Mada Shiranai TV Drama Special
-Anohana : The Flowers We See That Day-
[OST Galileo Galilei - Aoi Shiori
KYAAAAAAAA Kangen bangeeeddd!!!!!]
Waktu berlalu dengan cepat. 7 tahun kemudian.
Seorang gadis SMA sedang membuat lukisan kasar di atas kanvas. Lukisan beberapa anak kecil menatap langit nan luas.
Tapi tiba-tiba sebuah ingatan muncul membuatnya berhenti menggoreskan pensilnya. sebuah kaleng. hutan. sebuah sendal terapung di sungai.
Gadis itu berhenti melukis.
Tiba-tiba Guru-nya masuk dan memujinya masih masuk klub padahal sekarnag sudah liburan musim panas.
Gadis itu berdiri, ia mendekati jendela. Gurunya melihat lukisan gadis itu, Hmmm, kenangan masa kecil kah?
Gadis itu berkata, sensei... Manusia itu makhluk yang sangat kejam, semakin kau tidak ingin mengingat sesuatu, maka kau akan terus mengingatnya.
Gadis itu adalah Chiriko Tsurumi / Tsuruko (Marie Itoyo)
Disebuah butik, seorang siswa SMA yang tampan sedang membeli pakaian. Atsumu Matsuyuki/Yukiatsu (Jun Shison).
Keluar dari toko, Yukiatsu berjalan pulang ke rumahnya, ia melihat seorang gadis SMA sedang diajak untuk pergi karaoke. Gadis cantik itu Naruko Anjou (Airi Matsui), yang sewaktu kecil memakai kaca mata.
Anaru menyetujui teman-temannya, tapi kemudian matanya terpaku pada Yukiatsu yang melihatnya dari seberang jalan. Yukiatsu tersenyum padanya. Anaru juga tersenyum agak memaksa.
Anaru memutuskan tidak ikut karaoke bersama teman-temannya. Tapi sepertinya jalan ke rumahnya dan Yukiatsu satu arah, jadi mereka jalan bersama.
Yukiatsu berkomentar kalau ia selalu melihat Anaru dimana-mana.
Anaru agak kesal, well, kau tidak perlu bicara padaku, lagi pula kita kan berbeda sekolah.
Anaru mempercepat langkahnya untuk meninggalkan Yukiatsu. Ia ingin mereka terlihat seperti saling tak mengenal meskipun berjalan bersama.
Anaru meninggalkan Yukiatsu. Yukiatsu kemudian berkata, aku dengar 'dia' menjadi penyediri.
Anaru menghentikan langkahnya.
Yukiatsu terus bicara, 'dia' masih tidak bisa merelakannya...?
Anaru terdiam.
Yukiatsu melangkah maju dan berkata, tentang Menma.
Anaru melihat Yukiatsu dengan wajah mengkerut.
Terlintas bayangan. Super Peace Buster kecil di markas rahasia, langkah kaki gadis memakai sandal orange / merah, seseorang menggenggam sesuatu dengan erat, hutan.
Anaru tersenyum terpaksa lagi, seolah tak peduli ia berkata, Aku tidak tahu. Aku tidak peduli padanya.
Anaru melangkah meninggalkan Yukiatsu yang tampak memikirkan dengan sedih.
Dia.
Jinta Yadomi (Nijiro Murakami).
Jintan. sang pemimpin Super Peace Buster, yang selalu bersemangat berubah menjadi penyendiri. Malas sekolah dan hanya menghabiskan waktu bermain game di rumah.
Hari ini pun ia menghabiskan waktunya bermain game di rumah. Pencet ini dan itu, konsentrasinya pecah saat angin mucim panas berhembus masuk ke dalam rumahnya.
Jintan berbalik, ia mengerutkan keningnya dan kembali fokus ke permainan gamenya.
"Hey, Jintan. Bukankah ini Likachu?"
Seorang gadis muncul di sampingnya. Matanya berseri-seri menatap layar TV, senyuman diwajahnya begitu cantik, dengan dress putih dan pita biru di lehernya.
Honma Meiko. Menma. (Minami Hamabe)
Jintan terdiam. Karena tidak direspon, gadis itu menatapnya kesal, Hey, Jintan!
Jintan makin mengerutkan keningnya, ia mencoba fokus pada layar TV sambil berkata dalam hati, Suara apa ini? Suara yang sangat aku kenal.
Jintan mencoba mengabaikan suara itu.
Menma terus mendekati Jintan yang sedang bermain game. Ia terus bicara ini dan itu sementara Jintan masih bermain dengan mengerutkan keningnya.
Menma memuji permainan Jintan, sugoi~
Menma berdiri, Waaaa, Aku sudah lama tidak main di kamarmu.
Menma berkeliling di kamar Jintan, bahkan berguling di kasur dan berdiri melompat-lompat disana. (Kekekkekkeke, ga kayak versi anime yak, kalau beneran kayak anime bisa gawat, HAHAHAHAH).
Jintan diam saja, berusaha menghapuskan bayangannya itu.
Jintan ke dapur, memasak ramen.
Ia memasukkan satu telur. Jintan berusaha tenang. Khayalannya melompat-lompat dibelakangnya. Menma ada disana, ia berdiri dibelakang Jintan dan bersemangat menyuruh Jintan untuk mengaduk ramen dan telur.
Jintan menghela nafas sambil berkata dalam hari, aku tahu. sepertinya aku sakit. Aku harusnya tidak mendengarkan suara ini.
Menma kesal karena Jintan tidak mengaduk telur, ia terus bicara dan bicara agar Jintan mengaduk telur sebelum matang.
Jintan berdiri di depan lemari es, jelas-jelas, Menma yang ada dibelakangnya, tidak terpantul dilemari es.
Ya, suara itu pasti hanya khayalannya.
Telur dalam ramen matang, Menma kesal. Jintan terus berkata dalam hati, ia pikir ini ilusi karena ia stress menyimpan trauma dalam hatinya.
Jintan berusaha meyakinkan hatinya lagi dan lagi.
Menma yang sejak tadi bicara tapi diabaikan menjadi kesal, APA KAU MENDENGARKU?!
Menma menepuk punggung Jintan, berbunyi, terasa.
Jintan merinding dan lari dari dapur. Ia bersembunyi di toilet.
Menma mengetuk pintu toilet, Kau Kenapa???
Jintan meringis, Aku tidak mendengar apapun! Ya, aku tidak mendengar apapun! Aku tidak percaya pada hantu dan hal-hal gaib! Apalagi aku tidak percaya pada hantu Menma.
Ia terus berusaha meyakinkan dirinya bahwa ia tidak mendengarkan apapun, padahal ia mendengarnya dengan baik, suara Menma, Menma, sahabat kecilnya yang meninggal 7 tahun yang lalu.
Menma yang di depan pintu toilet memasang wajah sedih. Ia mendengar kata-kata Jintan yang menyangkal keberadaannya sekarang.
Jintan melemas, teringat kejadian 7 tahun yang lalu, di markas rahasia, saat ia berteriak, Menma tersenyum, Ia berlari, teman-teman menangis memanggil Menma, sebuah sendal merah terapung di sungai dan tangisan Jintan memanggil Menma.
Menma menggenggam dress putihnya. Ia berkata, sepertinya, masih ada sesuatu yang ingin aku lakukan.
Jintan mendengarnya, dahinya masih berkerut antara percaya dan tidak. Menma berkata lagi, Sepertinya itu sebuah permintaan yang tidak akan terwujud jika semuanya tidak berkumpul.
Jintan bingung, Minna?
Menma membenarkan, Ya! Super Peace Buster!
Jintan masih tak percaya, Lagi pula, kenapa kau muncul dihadapanku? Aku mohon menghilanglah.
Menma terkejut, ia menunduk dengan wajah sedih.
Jintan dari dalam toilet berkata, Jika kau disini, aku mengingat banyak hal buruk dan itu sungguh mengangguku!
Menma tersenyum sedih, matanya berkaca-kaca, Maaf ya. Tapi... bertemu dengan Jintan lagi membuatku bahagia. (BTW Menma memanggil dirinya sendiri dengan 'Menma', bukan 'aku', cuma kalau aku tulis begitu, nanti jadinya agak aneh HAHAHAHAHA, jadi aku pake 'aku'.)
Jintan terkejut. Menma berkata lagi kalau ia senang Jintan kelihatan baik-baik saja.
Jintan membuka pintu toilet. Tidak ada siapapun disana.
Jintan memanggil nama Menma dan melihat ke ruang tamu tapi tidak ada jawaban.
Matanya terpaku pada foto Super Piece Buster 7 tahun lalu.
"Honma Meiko, yang meninggal 7 tahun lalu, kembali muncul dihadapanku."Jintan makan ramen yang barusan ia buat. Ia memakannya sendirian.
Ia terkejut saat mendengar suara menyeruput dibelakangnya, Ia segera menoleh, ternyata itu ayahnya yang memamerkan sebuah cangkir baru.
Ayah Jintan meletakkan cangkir di altar ibu Jintan.
Jintan bertanya pada ayahnya, Ayah, apa kau pikir aku aneh?
Ayahnya dengan cepat menjawab, Aku pikir kau normal. Tidak pergi ke sekolah selama liburan musim panas bukan bolos namanya.
Ayah kemudian lanjut berdoa di altar Touko-san, ibu Jintan. (KYAAA!!! Maminya Amano Aki).
Jintan kemudian berbaring setelah menyelesaikan makannya, ia mengeluk ia tak ingin pergi ke sekolah bodoh itu.
Ayahnya tersenyum.
Jintan menyelesaikan makannya tanpa menghabiskan telur.
Jintan pergi ke mini market. Ia mengenakan topi, kaca mata dan masker. HELLLLOOOOOO, emangnya selebriti bang? HAHHAHHAHA.
Jintan benar-benar berbeda dari yang dulu. Ia terlihat seperti otaku, tidak suka dunia luar. Ia bahkan menghidari seseorang yang sepertinya mengenalinya karena mereka bertatapan cukup lama.
Jintan pura-pura ga kenal dan sibuk dengan memilih-milih makanan.
Pria besar itu mengikuti Jintan, dengan baju noraknya dan kipas-kipas seperti ajusshi, Ia menatap Jintan, Jintan???
Jintan pura-pura tidak mengenailnya, maaf, anda salah orang.
Tapi pria itu ga menyerah, ia menarik masker Jintan dan langsung berkata, NAAAAAAhhh, ternyata benar ini kau.
Jintan kesakitan, lepaskan Poppo!
Yaps, Hisakawa Tetsudou alias Poppo (Yuta Takahata), salah satu anggota Super Peace Buste.
Poppo senang melihat Jintan dan bertanya kabarnya.
Jintan masih kesal karena ketahuan dan tidak menjawab. Poppo kemudian berkata, Ayo kita kesana, markas rahasia Super Peace Buster!
Jintan bingung, Hah?? *kok tiba-tiba?
Flashback 7 tahun lalu.
Super Peace Buster didirikan! Pendirinya adalah Jintan dan Jintan juga yang mencarikan markas rahasia.
Yang lain menganggap hal itu sangat keren. Saat membangun kelompok SPB, Jintan mengharapkan itu adalah kelompok dan markas rahasia yang selalu akan membawa kedamaian. Ia menamainya dengan huruf-huruf yang baru ia pelajari saat itu.
Malam itu, Poppo memaksa dan menarik Jintan ke markas rahasia mereka. Jintan beneran ga mau awalnya, tapi ia diseret oleh Poppo dan bahkan poppo memegang belanjaan Jintan biar Jintan ga kabur.
Markas rahasia, dibukit kecil dekat pekarangan, tempatnya masih sama.
Bedanya adalah, sekarang markas itu jadi tempat tinggal Poppo, Katanya sih sejak ia kembali ke Jepang. Poppo ini suka berkeliling ke luar negeri, terlihat dari peta yang ada lingkaran merahnya, tempat-tempat yang sudah pernah ia kunjungi.
JInta melihat-lihat didalam Markas. Ia bertanya bagaimana dengan sekolah Poppo. Poppo tertawa dan mengatakan ia tak punya waktu memikirkan sekolah lagi.
Ia bercanda pada Jintan, apakah Jintan masuk ke sekolah elit. Jintan mengatakan tidak mungkin ia masuk ke sekolah anak-anak orang kaya, ia bersekolah di SMA Midori di desa mereka.
Mereka berdua terus membicarakan tentang sekolah dan bla bla bla sampai Poppo memuji Jintan, Tentu saja, apapun yang dikatakan Leader selalu menakjubkan.
Jintan tertawa kecil.
Jintan kemudian melihat-lihat kembali markas rahasia dan melihat tulisan yang terukir di kayu. Super Peace Buster.
Jintan menyentuh tulisan itu, ia mengenang masa lalu.
Tapi kemudian Poppo berkata, Sebenarnya, hari ini aku bertemu dengan Menma.
Jintan tentu saja kaget, Apa? Kau juga melihat hantu Menma?
Poppo bingung, tapi kemudian ia berkata, aku pergi ke makam Menma.
Jintan shock, Ahh, Makam ya...
Poppo mulai penasaran, Apa maksudmu hantu?
Jintan mencoba menghindar, tapi Poppo menggunakan kemampuannya merayu, Ayolaaahhh, hantu apa sihh????
Jintan mengatakan bukan apa-apa, tapi Poppo tidak percaya.
Akhirnya Jintan menceritakan apa yang ia lihat dan apa yang ia dengar hari ini. Poppo tertarik karena ini seperti Menma kembali hidup.
Jintan tidak setuju karena itu tidak mungkin, lagi pula mereka bukan anak-anak lagi.
Tapi Poppo menganggap itu menakjubkan, Menma kembali untuk mewujudkan keinginannya. Siapa yang peduli dia itu hantu atau hanya halusinasi!
Jintan masih ga yakin. Kemudian Poppo mendapat petunjuk, Hei, mungkinkah permintaan Menma adalah 'itu'?
Jintan bingung, HAh? Itu?
Poppo tersenyum menyeramkan diwajah Jintan, Likachu?
Tiba-tiba seseorang berjalan ditengah kegelapan hutan, memakai dress putih.
IKLAN. [Aku nonton yang versi ada iklannya, karena udah terlanjur download]
Anaru dan teman-temannya hangout di cafe, mereka makan burger (oishi so~~~ jadi pengin makan burger]
Mereka mengajak Anaru untuk ikut kencan buta pada hari jumat, tapi Anaru menolak karena dia ada kerja part time hari itu.
Temannya menatap Anaru dengan tajam, tersenyum sambil mengancam, kau akan datang kan?
Anaru kelihatan agak takut dan akhirnya mengiyakan meski separuh hati.
Anaru menjatuhkan sesuatu dan memungutnya, saat itu matanya menatap pengunjung cafe yang lain, Tsuruko ada disana.
Anaru menatap Tsuruko yang sedang membaca. Teman-teman Anaru akan pergi dari cafe tapi Anaru tidak ikut karena katanya ia ada rencana lain.
Anaru menatap Tsuruko yang sangat konsentrasi belajar. Ia menunduk dan memutuskan melakukan sesuatu.
Tsuruko terkejut karena pelayan cafe datang membawakan pesanan yang tidak ia pesan. Pelayan itu minta maaf.
Anaru kemudian menyapanya, Anaru berkata kalau seharusnya ia menyapanya jika melihatnya disana tadi.
Dengan kejam Tsuruko membalas, Akan sangat memalukan jika aku terlihat bersama siswa dari SMA Midori.
Anaru tentu saja kesal mendengarnya, HAH? Sejak kapan kau jadi sombong begini?! Padahal dulunya kau itu penakut.
Anaru duduk di depan Tsuruko.
Tsuruko membalas tanpa melihatnya, Ngomong-ngomong kau sama sekali tidak berubah ya.
Sejak dulu kau sangat mudah dipengaruhi orang lain. Kau menjadi terlihat seperti mereka yang tadi bersamamu (maksudnya jadi anak-anak sok gaul).
Anaru meninggikan suaranya karena kesal, HHEY!!!
Tiba-tiba pintu cafe terbuka, Yukiatsu masuk dan duduk di kursi lain, Oh, jadi kalian berdua juga di panggil oleh Poppo kemari?
Yukiatsu menatap Anaru sambil tersenyum, Jadi kita bertemu lagi, ya?
Anaru diam saja.
Tsuruko heran menatap keduanya.
Poppo kemudian datang, dengan gayanya yang lucu, Ohhh, Minna... jadi kalian semua sudah datang yaaa???
Anaru orang pertama yang mengomentari betapa besarnya Poppo sekarang padahal dulu dia paling kecil. Poppo menepuk punggung Yukiatsu dan mengatakan kalau ia tak akan membiarkan yang lain memanggilnya si kerdil lagi.
dengan semangat Poppo kemudian mengomentari Anaru yang sekarang kelihatan mencolok (karena dia pake make up yang tebal kali ya)
Anaru protes, Jangan panggil aku ANARU! Namaku adalah Anjou Naruko!
Pintu cafe terbuka lagi, Tsuruko menatap siapa yang datang.
Yaps, Jintan. Ketiganya langsung terdiam dan mengalihkan pandangannya.
Tiba-tiba Jintan jadi ga percaya diri dan mengatakan ia ga bisa gabung karena ada yang harus ia lakukan.
Sebelum Jintan kabur, Poppo berhasil menangkapnya dan memaksanya mendekati semuanya.
Poppo dengan setengah berbisik berkata, 'dia' muncul.
Yukiatsu bingung, muncul? apa maksudmu?
Jintan melepaskan kaca mata dan topinya, ia berhati-hati mengatakannya, Hantu... Menma.
Yukiatsu, Anaru dan Tsuruko terkejut.
Poppo menambahkan, sepertinya dia ingin kita mengabulkan permintaannya.
Poppo kemudian mengeluarkan catatan kemungkinan keinginan Menma, Lickachu, Hanabi, diary.
Yukiatsu berdiri, sebaiknya aku kembali ke sekolah.
Tsuruko berkata, supranatural dan hantu, aku benci mereka.
Yukiatsu menatap Jintan dengan kesal, kau gagal ujian dan masuk ke SMA paling jelek, sebaiknya kau tetap dirumah dan berfantasi tentang Honma Meiko.
Jintan terdiam. Anaru yang sejak tadi diam saja menatap Jintan.
Poppo ikutan kesal, ia berkata pada Yukiatsu, bagaimana kau bisa berkata begitu pada pemimpin kita?
Yukiatsu menatap Poppo, maksudmu Super Peace Buster?
Poppo membenarkan.
Yukiatsu berkata lagi, jadi biarkan aku bertanya padamu, hari dimana Menma meninggal, siapa kira-kira yang merusak perdamaian kita? bukankah begitu, Leader?
semuanya terdiam dan menunduk. Yukiatsu menatap Jintan dengan tajam.
Jintan tak tenang, ia gemetaran.
Flashback.
di Markas Rahasia Super Peace Buster. Semuanya mungkin terlihat damai dengan Poppo yang lari kesana kemari serta Jintan dan Menma yang sedang bermain game berdua.
Tapi tidak dengan Yukiatsu yang terdiam menatap mereka, dan Anaru & Tsuruko yang seolah-olah menyembunyikan sesuatu.
Tiba-tiba Anaru bicara, Tak peduli apa itu... Jintan, kau menyukai Menma, bukan?
Jintan terkejut dengan pertanyaan itu.
Tentu saja Menma juga terkejut, tapi diam-diam dia menantikan jawabannya. Keduanya saling menatap dan Jintan menunduk, ia galau mau menjawab apa.
Ia melirik kesana kemari kemudian memutuskan mengganti topik pembicaraan dengan mengajak mereka bermain petak umpet.
Yukiatsu kemudian berkata, katakan saja, bukankah kau yang mengatakan tidak ada rahasia dalam Super Peace Buster.
Jintan terdiam.
Poppo yang polos mulai berkata sambil berdendang, Katakan! Katakan! Katakan!
Jintan menunduk. Tsuruko menyuruh mereka diam dan meminta Jintan mengatakannya saja, karena itu mengganggu Menma.
Poppo ga peduli dan terus meminta Jintan mengatakannya.
Jintan jadi malu dan bingung, ia menggenggam celananya dengan erat.
Jintan berteriak, SIAPA JUGA YANG SUKA SAMA SI JELEK ITU!!!
Menma terkejut mendengarnya.
semuanya juga cukup terkejut.
Jintan memandang Menma, ia berfikir Menma akan menangis saat itu, karena Menma itu cengeng.
Tapi Menma......
Dia tersenyum dalam kekecewaan.
Menma hanya tersenyum seperti yang biasanya ia lakukan.
Jintan merasa bersalah melihatnya. Ia kabur untuk melarikan diri.
Menma mengejar dan memanggil namanya.
"Besok... besokk... besok kami akan bertemu lagi dan aku akan meminta maaf padanya."
Jintan bersembunyi sendirian di tengah hutan sambil menyesalinya.
Ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa besok, ya besok ia akan meminta maaf pada Menma.
Tapi.......
Jintan yang merenungi penyesalannya di kagetkan dengan Anaru yang datang sambil berteriak, Jintan... Menma... dia....
Jintan berlari mengikuti Anaru, dia melihat yang lain berdiri di tepi tebing sungai, menangis sambil memanggil nama Menma.
Jintan shock. Ia mendekati mereka dan menyadari apa yang terjadi.
Jintan melihat ke bawah jurang, sendal merah yang biasa di pakai Menma terapung.
Jintan meneteskan air mata. Ia menangis. Memanggil nama Menma, menangis bersama teman-temannya.
"Tapi... Hari esok itu tidak pernah datang....."
0 komentar:
Posting Komentar